Ultras Mania Gresik

Kita pernah juara. Gresik pernah juara. Dan sekarang "KAMI RINDU JUARA" Liga Indonesia

Roma Club Indonesia

Kami ada. Kami berpesta. Kami bersatu. Hanya untuk satu kebanggaan, AS ROMA

AS ROMA

LA ROMA NON SI DISCUTE SI AMA

Fan Fiction

Cerita fiksi untuk meluapkan ekspresi jiwa. Tentang hiburan, luapan perasaan, dan pengorbanan.

48 Family

The power of Idol. Idol can't make you horny, just can make you proud with them. Kita pecinta idol sebagaimana kita mencintai sepakbola.

Kamis, 31 Desember 2015

Alhamdulillah, PKS Masih Oposisi

Ada kabar gembira menjelang 2015 berakhir. Bukan tentang JKT48 yang menang award di salah satu stasiun TV. Ya karena itu sudah biasa terjadi. Hmm, konspirasi. Tapi dari PKS. Ya, Partai Keadilan Sosial.
Menjelang 2015 bebas tugas, PKS mengumumkan ke Presiden Jokowi, bahwa ia tetap dalam koalisi merah putih (KMP). Yang artinya, PKS masih tetap istiqomah di jalur oposisi. Sebuah berita bagus bagi Indonesia.
Saya, sebagai masyarakat Indonesia sangat mendukung keputusan PKS untuk istiqomah sebagai oposisi. Saya tak asal-asalan. Saya memiliki alasan kenapa saya bahagia PKS masih istiqomah sebagai oposisi.
PKS adalah oposisi sejati. Kenapa? Mari tarik ke belakang. Ketika PKS masuk ke koalisi pemerintahan, di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, PKS bertindak layaknya oposisi dan menentang kebijakan pemerintah.
Apa ini aneh? Awalnya saya berfikir begitu. PKS yang bertindak bertabrakan dengan keputusan pemerintah, padahal mereka adalah koalisi pemerintahan, dan ini sebuah keanehan. Bukankah seharusnya koalisi pemerintahan, selalu patuh dan mengikuti semua yang diputuskan koalisi? Ya, biasanya memang seperti itu.
Tapi kali ini PKS benar. Hmm, mereka selalu benar. Ketika ada anggota dewan dari PKS yang melihat video porno pun, mereka selalu melakukan pembenaran. Ah, itu cuma kecelekaan.
Oke mari fokus. PKS adalah partai revolusi yang lahir pasca reformasi. Tentu di dalam diri PKS, hasrat untuk reformasi birokrasi sangatlah kuat. Dan itu dimulai ketika mereka berada di koalisi pemerintahan.
Ketika biasanya partai koalisi pemerintah nurut apa kata pemerintah, kali ini mereka mencoba merubah tradisi itu dan menjadi oposisi. Apa itu sah? Sah-sah saja. Tak ada yang salah dalam politik. Bukan begitu, Pak Setya Novanto?
Jadi, kalau ada yang bilang PDI-P adalah partai oposisi paling istiqomah, saya meyakini bahwa PDI-P kalah istiqomah dibandingkan PKS.
Selain itu, alasan lain kenapa saya senang PKS masih di koalisi merah putih adalah saya masih ingin melihat dan mendengar staetment cerdas ala kader PKS seperti Fahri Hamzah, disaat membela koalisi merah putih. Saya sudah bosan mendengar suara Ruhut dan masih ingin mendengar suara syahdu Fahri Hamzah.
Seperti statement cerdas Fahri Hamzah saat membela Setya Novanto terkait papa minta saham. Saat itu, ia mengatakan bahwa kasus papa minta saham merugikan DPR. Saya sangat setuju. DPR adalah lembaga paling mulia. Fakta bahwa banyaknya kasus yang menimpa anggota dewan, tak mampu mengurangi kemegahan dan kemuliaan DPR.
 Kembali, saya bersyukur bahwa PKS masih ada di jalur oposisi. Saya masih ingin tertawa melihat ulah kader ataupun simpatisan PKS dan netizen yang membenci PKS. Istilah Sapi dan kecebong tak akan lahir kalau PKS tak berada di pihak oposisi. Bagi saya, dagelan macam itu mampu sedikit membuat saya tertawa dan mengendurkan urat-urat saya yang mulai kaku akibat terlalu lama mengerjakan skripsi.

Jadi, tak ada alasan lagi bagi kita untuk tak bersyukur PKS masih ada di jalur oposisi, bukan?

Selasa, 29 Desember 2015

Untukmu yang Masih Di Pelukan Orang Lain

Maafkan aku, karena dulu, aku tak mampu menjagamu. Karena aku, tak mampu memberikan kebahagiaan, seperti yang ia berikan padamu. Maafkan aku, karena hanya memberikan air mata dan kesedihan semata.
Aku sadar, aku bukanlah lelaki terbaik. Buktinya, kau begitu mudahnya melupakanku. Tak ada lagi namaku dalam ingatanmu. Tak ada lagi bayangangku dalam matamu. Tak ada lagi aku.
Ketika bersamamu, hidupku terasa indah. Sangat indah. Tapi tidak denganmu. Aku tidak bisa membuatmu bahagia. Sedetikpun tak pernah. Aku begitu menikmati hidupku bersamamu. Sedangkan engkau, hari-harimu dipenuhi dengan tetesan air mata yang derasnya melebihi derasnya hujan di malam itu.
Malam di saat kita bertengkar hebat. Malam di saat kita saling mencela satu sama lain. Malam di mana engkau mengeluarkan keluh kesah. Yang selama ini menggumpal di dalam pikiran, seakan keluar, di malam itu. Malam yang menjadi malam terakhir bagi kita. Untuk menjalani hidup bersama.
Sesaat setelah kau pergi, tak ada penyesalan dalam diri. Aku begitu menikmati kesendirian. Dan kau, ah apalagi kamu. Kamu yang tak pernah merasakan kebahagiaan, ketika bersamaku. Pun dengan mudahnya melupakanku.
Kita menjalani kehidupan masing-masing. Apa aku bahagia? Jelas.
Seiring berjalannya waktu, semuanya berubah. Aku mulai tak menikmati kesendirian. Aku mulai merasakan ada yang hilang. Kau bagaikan kepingan puzzle. Ketika kau tak ada, kehidupan ku tak lengkap tanpa satu kepingan. Ya, kau telah pergi. Aku menyadari itu.
Dan kini, kau sudah bersamanya. Lelaki lain yang membahagiakanmu, melebihi aku. Bersama dengannya, lelaki yang membuatmu tersenyum, melebihi aku. Jangan bandingkan aku dengannya, aku tak jauh lebih hebat darinya. Aku memahami itu. Buktinya, kau bahagia dengannya.
Tapi tidak dengan cintaku. Cintaku padamu, tak akan ada yang bisa mengalahkan. Percaya itu.
Kau boleh saja kini bersamanya, menjalani hidup berdua bahagia dengannya. Kau boleh saja melupakanku, yang dulu pernah membuatmu terluka. Kau boleh saja menghapus semua kenangan bersamaku. Silakan. Kau ada hak untuk lakukan itu.
Tapi, percayalah, kau akan kembali padaku. Dan nanti, ketika kau kembali, aku janjikan, aku akan berubah. Aku, tak akan seperti aku yang dulu.
Kamu, habiskan waktumu dengannya. Kalau kau telah lelah melangkah, ada aku yang siap menerimamu kembali.
Pesanku, jangan kau habiskan kebahagiaanmu. Jangan kau buang semua stok bahagiamu bersamanya. Karena aku masih takut. Aku masih takut tak bisa memberikan kebahagiaan, seperti yang ia lakukan padamu.

Kau itu kapal, dan aku dermaga. Sejauh apapun kapal berkelana, ke dermaga lah ia akan kembali. Sejauh apapun kau berjalan, ke hatiku lah, tempatmu kembali. Semoga.

Kamis, 24 Desember 2015

Merawat Ingatan Tentangmu, Bunda

Pertama, izinkan saya untuk mengucapkan ini: Innalilahi wa innailihirajiun. Turut berduka cita atas kepergiaan Bunda. Bunda orang baik, dan saya percaya, orang baik akan ditempatkan di tempat yang baik pula oleh Allah.
Bunda. Ya, saya menyebut beliau dengan sebutan itu. Sampai saat ini, saya tak tahu nama panggilan Bunda. Yang saya tahu, saya tetap menyebutmu bunda. Ya, sampai saat ini. Sampai saat di mana saya tak tahu kalau bunda sudah tenang di surga.
Tak begitu banyak kenangan yang melekat di ingatan saya. Terlebih karena bunda, memang jarang ku temui. Ketika saya bertandang dan bahkan numpang makan di rumah. Bunda memiliki kesibukan yang menurut saya, itu super sibuk.
Ada kesamaan yang saya lihat dari bunda dan ibu saya di rumah. Selain keduanya sama-sama memiliki anak yang hebat, keduanya adalah pengayom keluarga yang selalu bekerja keras demi anaknya.
Meskipun begitu, keduanya juga memiliki perbedaan. Ibuku di rumah adalah seorang yang memberikan seratus persen tenaganya di rumah. Mengurus rumah dan membesarkan kami, anak-anaknya. Dan bunda, beliau berada di perantauan. Setidaknya itu saya ketahui ketika menjemput beliau di Jombang.
Tapi dari perbedaan itulah, saya merasakan keindahan seorang ibu. Saya belajar dari keduanya. Intinya, kedua ibu ini adalah ibu yang hebat. Titik.
Saya mencoba membawa kenangan saya, sekitar empat atau lima tahun yang lalu. Mencoba mengembalikan lagi kepingan-kepingan memori yang sempat menghilang. Dan saya mencoba merasakan merdunya suara bunda saat itu. Di saat saya mencoba semua itu, saya melihat wajah cantik bunda terpampang jelas di dalam mata.
Memang, kami tak begitu banyak bicara. Selain karena bunda jarang ada di rumah, tetapi karena ada perasaan yang susah disebutkan apa namanya. Alhasil, saya lebih sering bercanda dengan Mami. Mami dari bunda.
Meskipun begitu, masih melekat dalam ingatan, pesan bunda padaku. “Jaga Ageng, ya.” Pesan yang terucap ketika melepas kami bertiga, bersama Diana saat itu, sedang les di Kampung Inggris, Pare. Bisa jadi itu pesan terakhir yang bunda berikan. Pesan yang terucap empat tahun yang lalu.
Iya bun, saya menjaga Ageng. Atau bisa dikatakan Ageng yang menjaga saya. Atau kita saling menjaga.
Sesaat sepulang dari Pare, semua keadaan berubah. Semua kebahagiaan yang terjalin, tiba-tiba berubah menjadi buruk. Entah apa yang salah saat itu. Hingga akhirnya, saya tak lagi berhubungan dengan Ageng dan keluarga.
Saya ibarat terhipnotis untuk menjauh dan pergi menjauhi bunda sekeluarga. Bahkan ke mami sekalipun. Padahal sebelumnya, saya begitu dekat dengan keluarga ini. Saya menyesal? Tidak. Pada awalnya. Tapi penyesalan ini muncul setelah saya tahu kabar berpulangnya bunda.
Saya mendengar berita berpulangnya bunda tepat tiga bulan ketika bunda telah menemui tuhan. Dan bagi saya itu adalah sebuah kesalahan. Bukan bermaksud menghardik perpisahan dan segala kejadian yang membuat keadaan begitu buruk. Tapi mengetahui kabar duka tiga bulan pasca kejadian, itu adalah hal yang sangat menyakitkan.
Ah iya, bun. Ada salah satu yang mengganjal hati. Yang seharusnya saya ungkapkan sejak lama. Sejak bunda masih sehat wal afiat dan berdiri tegak. Ganjalan yang sampai saat ini begitu susah diungkapkan. Ganjalan yang bisa jadi bunda sudah tahu ini tentang apa.
Bun, saya suka dengan anak bunda. Anak pertama bunda yang bunda selalu banggakan. Entahlah apa bunda membaca surat ini. Yang pasti, saya sudah mengatakan perasaan saya sejujurnya.
Tulisan ini bukan untuk membangkitkan ingatan dan kenangan tentang bundamu. Tulisan ini hanya pelampiasan kekesalan. Tentu karena saya abai denganmu dan keluargamu. Hingga akhirnya saya tidak tahu kabar duka itu.
Semoga bunda membaca ini di surga. Bahwa saya, Alief Maulana dan keluarga, meminta maaf kalau selama ini saya pernah melakukan kesalahan ke bunda dan ke keluarga bunda. Sekali lagi, bunda orang baik. Sudah sepantasnya bunda mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah. Selamat tinggal, bunda!


Minggu, 25 Oktober 2015

Catatan Kaki

Ketika rindu bisa saja datang dan pergi kapanpun. Tapi senyummu, masih sulit untuk pergi. Bukan karena tak ada senyum lain yang menghampiri. Melainkan karena tidak ada senyum sehangat senyummu.

Tidak ada satupun yang mampu menguasai waktu. Kekuatan sihir sekalipun. Toh, Cinderella hanya bertahan sampai jam 12 malam. Setelah lewat jam 12 malam, ia kembali menjadi manusia biasa.

Waktu, semuanya terhalang oleh waktu. Kesedihan dan kebahagiaan tak mampu melawan dahsyatnya waktu. Tak ada kesedihan yang abadi. Tak ada kebahagiaan yang abadi. Pasti ada waktu yang menghalangi.

Kalian percaya akan adanya kiamat? Tahu kapan kiamat datang? Itu soal waktu. Saat waktu itu tiba, bumi dan seisinya akan hancur. Ingat, bahkan waktu sangat ditakuti. Tapi apa ada yang bisa menghalangi waktu itu untuk tidak datang? Tidak.

Bumi dan kehidupan yang maha dahsyat saja kalah dengan waktu. Apalagi kita. Manusia lemah. Manusia saja tak bisa melawan waktu. Apalagi cinta yang hanya sebagian kecil dari unsur dalam manusia. Cinta itu ibarat atom.

Tak akan ada yang tahu kapan cinta itu datang dan pergi. Cinta tak punya jam tangan dan kalender. Mereka tak tahu kapan merasuki tubuh seseorang dan tiba-tiba keluar. Cinta juga tak tahu jalan. Cinta tak punya kompas. Apalagi goggle maps. Yang hanya cinta tahu adalah, cinta datang untuk memberi kebahagiaan. Cinta bagaikan sinterklas yang kedatangannya untuk membahagiaan anak-anak kecil di kala natal.

Lalu kenapa masih ada tangisan, air mata, dan kesedihan dalam cinta? Itu bukan cinta. Itu tak termasuk dalam tugas cinta. Cinta bukan untuk memberikan air mata kesedihan. Bukan itu. Lalu itu apa? Lalu kenapa kesedihan masih ada di dalam sebuah hubungan percintaan? Itu kenyataan. Bahwa dalam kehidupan kesedihan dan kesenangan, pasti saling berdampingan.

Waktu kita memang tidak panjang. Beruntunglah kalau masih ada cinta dalam kehidupan kita. Beruntunglah masih ada mereka-mereka yang ternyata menjadi pemilik cinta yang tertancap di hati. Beruntunglah kalian.

Beruntunglah aku, masih sempat memiliki cinta. Meskipun cinta yang coba aku tancapkan, ujungnya tak runcing. Ujungnya tumpul. Cinta yang seharusnya tertancap di hatimu, ternyata begitu mudah goyah, rapuh, dan terjatuh.

Ini bukan salahmu yang tidak memberikan ruang. Bukan. Ini salahku. Salahku yang kurang mampu membuat cinta semakin lancip. Salahku yang tak mampu melihat isi hatimu. Salahku yang memaksakan masuk ke hatimu yang sangat penuh.

Beruntung, masih ada senyummu yang tersimpan. Beruntung, masih ada sedikit memori dalam ingatan betapa bahagianya saat itu. Beruntung, masih membekas di ingatan bagaimana rindu yang lucu.

Semua terjadi begitu cepat. Seperti kereta shinkansen yang bergerak menjahui stasiun. Hingga tak tampak lagi bayangan tentangmu. Semua hilang. Lenyap.

Tak ada penyesalan satu pun. Tak ada yang perlu disesalkan. Semua begitu indah. 

Sabtu, 24 Oktober 2015

Tut Wuri Handayani: Berbeda-Beda Tapi Tetap Satu

Alkisah, ada seorang gadis perawan anggota ormas JKT69. Sebut saja namanya Ning Srintil. Dia seorang yang humoris, nyeleneh, ceplas-ceplos, dan jago Bahasa Inggris. Bahkan, ia peraih nilai tertinggi di sekolahnya. Teman-temannya, di ormas JKT69 pun menaruh hormat tinggi ke Ning Srintil.

Suatu hari, Ning Srintil yang gaul banget ini memposting sebuah status di akun twitter nya. Inti statusnya adalah Tut Wuri Handayani yang artinya Berbeda-beda tapi tetap satu. Sontak, status yang ia tulis, memancing keributan di negara yang tak lama lagi akan hancur ini.

Status yang ia tulis memancing kontroversi. Banyak dari penghuni twitterland lain yang menghardik Ning Srintil. Katanya, Ning Srintil bodoh dan lupa akan Bhinneka Tunggal Ika. Tak lupa, banyak yang meng-capture status tersebut dan jadikan itu sebagai bahan olok-olokan. Cocok lah. Orang Indonesia yang saya dengar dari desas-desus adalah orang yang tingkat kesopanan tinggi, ternyata juga pandai mengolok-olok. Olok-olok adalah kita.

Sadar status yang ia tulis memancing reaksi negatif, Ning Srintil buru-buru menghapusnya. Tapi status sudah keburu tersebar luas. Jadilah, selama seharian penuh, Ning Srintil dijadikan bahan bully. Bahkan seharian penuh, sekitar 10.000 orang mencari tahu tentang Tut Wuri Handayani dan nongol di Trending Topic Indonesia. Jan Jos kowe, ning.

Saya sepintas teringat cerita si mbah. Ia cerita kalau ada orang setengah edan adzan subuh jam 2 pagi. Orang sekampung datang ke masjid tempat ia adzan. Mereka mengatakan orang setengah edan yang katanya bernama Udin ini ndak waras, goblok, dan tak tahu diri. Bahkan ada yang mau bawa Mang Udin ke Rumah Sakit Jiwa.
Untung saat itu, Pak Yai datang dan menenangkan warga. Pak Yai pun bertanya ke Mang Udin, “Din, kamu ini kenapa kok adzan jam 2. Kan subuh masih jam 4 nanti. Ada apa din ?” Udin pun menjawab, “Lho Yai, saya sengaja biar masjid rame. Kalau ndak gini, orang-orang ndak akan ke masjid. Masak harus diginiin biar banyak yang ke masjid.”

Sontak, omongan Mang Udin tadi menghentakkan warga sekampung tadi. Mereka kaget dengan ucapan Mang Udin. Masjid di kampung tersebut memang selalu sepi. Orang-orang lebih memilih sholat di rumah yang lebih nyaman dibanding di masjid yang harus jalan dulu. Warga kampung memilih menunda sholat demi main Get Rich ataupun Clash of Clans.

Saya coba membawa kasus Mang Udin tadi ke kasus Ning Srintil. Jangan-jangan Ning Srintil sengaja membuat twit kontroversial. Agar orang-orang sadar bahwa ada quote yang di keluarkan Ki Hajar Dewantara.

Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani. Didepan memberikan contoh, ditengah memberikan semangat, dan dibelakang memberikan dorongan.

Karena sampai hari ini, negara ini yang sebentar lagi akan hancur ini tak punya pemimpin seperti itu. Mana ada pemimpin yang ingin counter attack dan balas menuntut warga nya ? Di negara ini ada. Mana ada wakil rakyat yang sibuk plesiran daripada urus undang-undang ? Ya di negara ini ada.

Saya kira, gadis penyuka saya tadi yang bernama Ning Srintil itu punya maksud terselubung. Coba jujur, pasti yang ikutan olok-olok Ning Srintil buka mbah google terlebih dahulu. Saya berani sumpah pocong (dikira Farhat Abbas), kalian banyak yang lupa sama kalimat Ki Hajar Dewantara tadi. Atau bahkan kalian malah ada yang belum tahu. Dan kalian ikutan bully karena kalian cuma tau arti Bhinekka Tunggal Ika ? Atau kalian malah ndak tahu sama sekali dan ikutan olok-olok cuma karena ikut trend ?

Jaman sekarang, kalimat ala ustadz abal-abal kalian ingat. Larangan ini itu kalian turuti. Meskipun kalian tahu kalau larangan itu tak sepenuhnya benar. Hanya karena dia ustadz, kalian manggut-manggut. Makanya, sering-sering lihat Televisi Nasional dong. Eh bentar, Televisi Nasional saat ini malah aneh. Nyiarin acara organisasi makar. Jangan deh.

Sudahlah, kalian belum tentu lebih pintar daripada Ning Srintil. Masih lebih lumayan Ning Srintil yang tak tahu arti Tut Wuri Handayani, daripada mantan menteri keolahragaan kita yang lagu wajib aja lupa. Eh gimana ?

Minggu, 27 September 2015

Selamat Ulang Tahun, Kapten !

Satu lesatan pelan Totti ke gawang Sassuolo pekan lalu, mampu menambah jumlah Gol Totti menjadi 300 gol sepanjang karirnya. Gol yang ia cetak hanya untuk satu klub, AS Roma. Ia pun menjadi pencetak gol kedua terbanyak di Serie A dibawah Pioli. Dan menjadi pencetak gol terbanyak di Serie A yang masih aktif. Hebatnya, ia bukanlah seorang striker murni.
Totti bukan seperti Messi ataupun Ronaldo yang bisa mencetak 30-40 gol dalam satu musim. Ia bukanlah seorang pemain yang bisa memberikan atraksi sulap di lapangan. Ia bukanlah tipikal pemain yang bisa menyisir sisi sayap dan menusuk ke tangah untuk menyelesaikan pertandingan. Ia tidak seperti itu.
Dan Totti bukan seperti Lewandowski, Ibrahimovic, ataupun Benzema yang berdiri sedekat mungkin dengan gawang dan menanti asupan bola dari rekan satu timnya. Totti bukanlah tipikal pemain yang siap menunggu ke-apes-an seorang kiper.
Totti juga bukan seperti Diego Costa yang gemar melakukan aksi provokasi dan menghalalkan segala cara agar tim nya bisa menang. Ia bukanlah pemain yang gemar akting di lapangan. Ia hanya dilatih di lapangan, bukan di gedung teater layakyna aktris. Tenang, saya tidak membahas Busquet ataupun Neymar.
Totti hanya manusia biasa. Yang bermain di klub super biasa, AS Roma. Dan bertanding di liga yang mulai tidak populer, Serie A. Mungkin banyak yang heran, kenapa pencetak gol terbanyak di Serie A cuma di kisaran 200 an. Padahal Messi ataupun Ronaldo yang sudah mencetak 200 gol lebih disaat umur mereka yang masih memasuki usia produktif.
Serie A bukanlah La Liga atau BPL yang mengandalkan sisi penyerangan. Serie A tidak seperti itu. Serie A membosankan. Se membosankan Ballon D’Or yang dimenangkan oleh alien. Ini Serie A, bung.
Seperti yang telah saya jabarkan di atas, Totti hanyalah pemain biasa. Ia tidak memiliki kaki yang lentur ala Ronaldinho yang mampu mengelabui lawan dengan gocekan mautnya. Ia bukanlah seorang pemain yang punya kecepatan kilat ala Roberto Carlos. Tapi mengapa banyak yang menaruh hormat pada Totti ?
Mungkin, tak banyak yang tahu Totti itu siapa dibandingkan Messi dan Ronaldo. Tapi Messi sendiri menaruh hormat untuk Totti. Seorang Alien hormat pada manusia biasa. Apa yang istimewa dari Totti ? Mengapa banyak pemain ingin berada satu tim dengan Totti ? Mengapa Florentino Perez begitu menyesal tak bisa bawa Totti di Los Galacticos Jilid I ?
Totti adalah sosok nyata seorang gladiator sejati. Pemain yang enggan untuk menyerah dan memilih untuk melawan kemustahilan. Salah satu pemain yang mampu bangkit dari cedera parah dan membawa Italy menjuarai Piala Dunia 2006. Pemain yang mampu bangkit dengan cepat dan tetap berjalan, disaat banyak pemain yang harus terjatuh kembali dan tak kuat berdiri.
Kalau ada pemain yang memberikan 100% untuk klub, Totti adalah salah satunya. Pemain yang menolak untuk pindah ke klub lain, dan memilih bertahan di klub yang sejak kecil ia bela. Pemain yang menolak untuk mendapatkan banyak gelar dan lebih memilih untuk bertahan di klub yang jelas lebih medioker dibanding klub yang ia tolak. Pemain yang tidak pernah menduakan cinta nya untuk satu klub, AS Roma.
Skill khusus yang hanya dimiliki beberapa pemain sepakbola adalah cinta dan kesetiaan. Totti adalah salah satu pemain yang memiliki cinta dan kesetiaan untuk klub yang sejak kecil ia bela. Kalau kalian merinding melihat konferensi pers terakhir Casillas di Real Madrid atau perpisahan Beckham di PSG, saya tidak bisa membayangkan laga terakhir Totti di AS Roma di akhir musim nanti kala kontrak nya habis, atau ketika tahun-tahun berikutnya. Yang pasti, saat itu akan datang dan saya harus menyiapkan mental saya.
Saya harus menguatkan hati saya, melihat pemain yang sejak saya kecil sampai saya kuliah, selalu saya lihat. Saya harus menyiapkan tissue di samping saya untuk antisipasi air mata yang bisa jadi menetes ketika saatnya tiba. Tidak ada kata lebay untuk seoorang gladiator sejati bernama Totti.

Untuk itu, saat ini saya mulai membiasakan melihat AS Roma tanpa kehadiran Totti di lapangan. Hambar. No Totti No Party. Tapi apa Totti pernah ngambek karena di pinggirkan Rudi Garcia ? Tidak. Asal demi AS Roma, ia rela menjadi pemanas bench. Tidak banyak pemain yang rela di pinggirkan seperti Totti.
Bahkan seorang Walikota Roma, Gianni Alemanno menjadikan Totti sebagai contoh nyata tentang kesetiaan pada Kota Roma, sesaat setelah Totti merayakan 20 tahun berkarir di Serie A bersama AS Roma.
Totti adalah pemain yang sudah mendapatkan semuanya. Piala Dunia, Serie A, Coppa Italia, dan Super Coppa pernah ia rengkuh. Mungkin hanya Liga Champions yang belum ia punya. Golden Boot pun pernah ia dapatkan. Untuk pemain yang bukan seorang striker murni, gelar itu terasa indah. Ah iya, Totti belum pernah mendapatkan gelar Ballon D’Or. Andai Totti menerima pinangan Florention Perez untuk hijrah ke Real Madrid, mungkin ia akan selangkah lebih dekat dengan Ballon D’Or. Tapi sekali lagi, cinta mengalahkan segalanya.
Dan hari ini, 27 September 2015, akan menjadi hari yang istimewa buat Totti. Ia akan berumur 39 tahun besok. Tepat satu hari setelah AS Roma menjamu Carpi. Kemenangan menjadi kado manis dari AS Roma untuk Totti. Andai gagal menang pun, saya yakin seluruh kota Roma akan berpesta merayakan hari bahagia sang kapten.
Jauh di dalam lubuk hati saya, senang rasanya melihat Totti bermain melawan Carpi dan mencetak gol. Karena bisa jadi, melawan Carpi adalah ulang tahun terakhir Totti bersama AS Roma sebelum kontraknya habis pada tahun depan. Meskipun Totti ingin merasakan hangatnya rumput stadion baru AS Roma. Namun, umur tak bisa dibohongi. Totti yang sekarang bukan Totti yang dulu. Bukan Totti yang mampu mencetak gol indah ketika melumat Lazio 1-5.
Musim lalu, Totti sempat kecewa harus ditarik keluar sebelum mencetak gol. Ia ingin traktir seluruh pendukung AS Roma di pesta ulang tahunnya dengan mencetak gol. Ia ingin membuktikan kecintaanya untuk AS Roma.
Mungkin saat ini, di saat sepakbola yang modern menguasai, Totti hanyalah figuran di tengah-tengah sekumpulan bintang yang datang dari planet lain ataupun dari bumi sendiri. Tapi bagi saya dan sebagian orang, Totti adalah pemeran utama yang akan selalu bersinar dibandingkan pemain yang lainnya.
Selamat Ulang Tahun Kapten kami, idola kami, panutan kami, Francesco Totti.

Jumat, 25 September 2015

Membela Dik Della

Disaat setiap orang khusyu menjalankan ibadah Idul Adha dan segala rutinitasnya, ada satu hal yang membuat saya kaget. Malam itu saya pulang dari masjid dan langsung cek linimasa saya. Sejak pagi, saya ndak buka twitter. Sengaja. Ben keliatan sibuk.
Ada satu tweet yang membuat saya kaget. Salah satu member dari JKT48 yang kinyis-kinyis itu, mencuit tentang Tut Wuri Handayani. Yang menurut dia artinya, berbeda-beda tapi tetap satu. Mungkin arti dari Bhinneka Tunggal Ika adalah Dari Belakang Memberikan Dorongan.
Sontak, banyak sekali cacian dan gunjingan yang masuk ke tab mention Dik Della. Bodoh lah, goblok lah atau apalah itu. Intinya satu, menghina Della JKT48.
Sebagai orang yang menganggap JKT48 adalah harapan terakhir Indonesia selain Khilafah, saya mencoba berfikir positif. Saya haqqul yaqin, Della nge tweet begitu bukan tanpa maksud. Ia ingin memberikan hiburan bagi jutaan warga Indonesia yang bersedih, gundah gulana menunggu kabar dari Jazirah Arab. Terkait adanya peristiwa mengerikan di Mina, Arab Saudi dalam proses Lempar Jumrah.
Saya yakin, Della ingin memberikan candaan bagi kita semua. Agar kita sejenak melupakan kesedihan atas terjadinya bencana tersebut. Toh ya kita saat ini dan jutaan kaum muslimin di seluruh dunia sedang menjalankan Hari Raya Idul Adha. Ia ingin terlibat dalam memeriahkan Idul Adha.
Della itu salah satu member JKT48 yang lucu. Lucu banget. Kalau kalian pernah ke Theater JKT48, kalian pasti akan tahu betapa garingnya lucunya Della JKT48 ketika di theater JKT48. Karena ia salah satu member terlucu di JKT48, saya semakin yaki bahwa ia ingin melakukan candaan yang garing menghibur jutaan rakyat Indonesia.
Selain itu, ada makna tersirat dari tweet dari Della JKT48. Saya yakin, banyak dari kita yang lupa akan arti Tut Wuri Handayani, Ing Madya Mbangun karso, dan Ing Ngarso Sung Tulodo yang diperkenalkan oleh Ki Hajar Dewantara. Hayo kalian yang nyinyirin Della, tahu ndak apa artinya 3 kalimat tadi ? Kalian terlalu larut dalam aliran nyinyir yang sejatinya kalian juga lupa artinya itu apa.
Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi perbedaan pendapat. Bahkan Indonesia saja mempersilahkan adanya aliran-aliran yang ingin mengkudeta Indonesia yang terlanjur memilih Demokrasi sebagai jalan hidup. Masak kita melarang adanya perbedaan pendapat.
Sebagai seorang Demokrasionis, saya membela Dik Della dengan dalih itu hak dia. Dia bebas berbicara se enak udelnya. Asalkan tidak bertentangan dengan norma hukum dan kebhinekaan. Toh ya kalau ada yang melenceng dari Indonesia, banyak dari kita membiarkan kok. Kok ya kalian sewot kalau ada yang punya pikiran beda. Apalagi tentang masalah Tut Wuri Handayani.
Dan mungkin kita lupa, bahwa Dik Della adalah seorang wanita, perempuan atau cewek. Kalian jangan pernah melupakan pepatah jawa yang mengatakan bahwa, “Cewek Itu Tidak Boleh Salah”. Yang artinya, sesalah apapun twit dari Della, kita harus ingat ada pepatah jawa tadi. Mbok ya ngerti dikit perasaan cewek secantik Della.
Kita ndak boleh pilih kasih. Kalau misalnya Kak Melody bikin salah ucapan, kita kompak memaafkan. Hanya karena dia cantik dan calo Menteri Pertanian Indonesia. Tapi kalau Della yang salah, kita juga kompak sih, tapi kompak menyalahkan. Padahal kan mereka sama-sama member JKT48 yang akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Padahal jelas, bahwa JKT48 adalah harapan. JKT48 datang dengan membawa misi budaya. Mereka dibentuk untuk mempromosikan budaya Jepang Indonesia. Meskipun sampai saat ini saya ndak tahu, budaya dari Indonesia apa yang dibawa oleh JKT48 ke pentas dunia. Ah biarlah, JKT48 selalau benar.
Dan Della sebagai salah satu member JKT48, hadir juga dengan membawa misi itu. Ia ingin agar masyarakat dunia tahu bahwa Indonesia kaya akan pepatah-pepatah yang berguna bagi siapapun yang mengetahuinya.
Jadi, sudah sepantasnya kita mendukung JKT48 dan semua elemennya tanpa terkecuali. 

Jumat, 18 September 2015

Manusia Paling Baik Sedunia Itu Wota

Anda tidak salah membaca judul diatas. Saya bukannya mau meninggikan derajat wota yang sudah terlanjur rendah. Tapi saya mencoba berdamai dengan kejujuran. Judul diatas adalah hasil dari kedamaian antara saya dan kejujuran.

Ada yang bilang, cinta paling tulus itu cinta ibu ke anak atau orang tua ke anak. Harusnya ditambah. Yakni support wota ke oshi nya. Mereka tak kenal waktu untuk mendukung oshi nya. Bahkan sekedar meniadakan pacar untuk waktu 2-3 jam itu hal yang biasa. Apalagi menelantarkan pacar nya di Kopitiam. Itu bagian termudah bagi wota. Demi oshi nya. Dan saya menyewakan pundak saya bagi kalian para cewek yang pacarnya menelantarkan kalian demi oshi kalian. Percayalah, kalian tak lebih hebat dibanding oshi pacar-pacar kalian. Bagi pacar kalian.

Tapi, saya memaklumi sikap wota yang “meninggalkan” pacar istri atau gebetan demi oshi. Itu sejatinya adalah kode untuk kalian hey para cewek. Kalian harus bisa kayak oshi pacar kalian. Minimal pakai celana gemes. Atau joget-joget striptis erotis. Atau selfie secantik mungkin. Yakinlah, tak semua member JKT48 itu secantik Melody atau se-seksi Nabilah atau se istri-able Viny. Jangan minder. Dandanlah secantik mungkin. Servis di ranjang harus ditingkatkan. Lho.

Wota itu manusia paling baik sedunia. Judul saya diatas adalah cerminan kehidupan wota. Saya meyakini itu. Saya sudah riset selama 3 tahun. Bahkan saya harus terjun sendiri mencari koresponden dan berlagak seperti wota sambil bawa-bawa kamera slr lightsick. Nyanyi2 ndak jelas bahkan ikut salaman ndak jelas. Lha dipikir iki lebaran po.

Wota ibarat solusi bagi segala permasalahan oshi. Kalau ada masalah, oshi tinggal lapor ke wota dan masalah selesai. Sepertinya harus ada Kartu Jakarta Wota untuk member JKT48. Tujuannya jelas, mengatasi segala masalah yang menimpa member JKT48. Wota ibarat pegadaian, mengatasi masalah tanpa masalah bagi member JKT48. Mulia.

Pernah suatu hari, ada member JKT48 minta hadiah jam tangan ke wota. Saya yakin, pasti ada yang kasih jam tangan untuk doi. Jangankan jam tangan, jaket bekas member JKT48 aja dibeli. Uang ratusan juta habis juga biasa aja. Mulia.

Banyak juga member yang bajingan. Memanfaatkan kemuliaan hati wota. Wota dijadikan ATM berjalan. Uang dikuras habis. Untuk apa ? Pacaran. Untuk apa ? Dugem. Mending Uty. Dia tak kenal dunia gelap. Yaiyalah, gimana mau kenal, dunia gelap aja enggan Uty masuk kesitu. Boro-boro masuk, ngintip aja Uty ndak dibolehin.

Curiga, jangan-jangan ada pacar member JKT48 yang kalau pacaran, dia yang bayarin. Duit didapat dari hasil joget erotis di theater JKT48. Duit kalean. Mampus. Duit kalian buat indehoy. Wota ibarat biayain orang pacaran.

Tapi mana ada wota yang protes. Wota tak seperti pegiat anti korupsi yang ngeyel agar koruptor cepet ditangkap. Semua karena wota itu baik. Wota sadar bahwa support yang ikhlas itu bulshit akan bermanfaat bagi nusa bangsa dan pacar member.

Wota ibarat Kopassus yang berdiri paling depan pas oshi nya lagi ada masalah. Wota selalu mencari pembenaran agar oshi nya terlihat baik-baik saja. Wota ibarat buzzer capres yang tidak dibayar malah yang harus bayar. Salut. Saya pikir pasukan nasi bungkus (panasbung) itu separah-parahnya sebaik-baiknya orang. Ternyata wota kadar baik nya melebihi panasbung.

Oshi nya ketahuan ciuman, eh sekumupulan biji kuda nutup-nutupin agar berita ndak kesebar. Telat bang, nasi sudah jadi nasi goreng. Kalau gentle, suruh oshi nya kasih pengumuman. Bilang kalau itu editan ke publik. Kasih bukti. Jangan suruh pasukan ente yang gerak. Wota emang rewel receh peler. Berani berbuat berani tanggung jawab. Jangan Cuma mau enaknya ciuman doang.

Satu lagi, wota itu orangnya mudah percaya. Mana ada orang percaya dengan omongan orang lain tanpa bukti. Cuma wota. Omongan oshi ibarat omongan nabi. Harus percaya.

“Itu bukan siapa-siapa kok. Cuma teman masa kecil.” Itu kalimat saya lihat bulan juli lalu. Dan september ada foto lain dengan ORANG SAMA. Kali ini pose nya lebih heboh. Cium pundak. Entah itu tujuannya biar ilangin panu si cewek atau gimana. Entahlah. Itu teman masa kecil atau teman yang anu nya kecil, hah.

Percayalah, cowok yang kasih uang receh buat cewek, akan kalah dengan cowok yang kasih alphard. Cowok yang cuma lihat cewek perform, akan kalah dengan cowok yang ajak cewek dugem. Ajep ajep.

Pandangan Pertama

Setiap pertemuan, pasti ada sebuah kenangan yang tersimpan. Meskipun waktu yang terjalin sangatlah singkat, kenangan tetaplah sebuah kenangan. Dan kenangan dalam setiap pertemuan, selalu dimulai dengan satu tatapan.

Tatapan yang mampu membawa siapapun melayang ke awan. Tatapan yang mampu membius hati dan otak kita. Agar kita hanya memikirkan tentangnya, tentangnya, dan hanya tentangnya. Tatapan yang mampu memberikan hidup lebih berwarna.

First impression dalam sebuah pertemuan itu penting. Hampir setiap hari, kita bertemu dengan orang lain. Tapi entah kenapa, setiap bertemu kamu, ada hal yang berbeda. Ada sesuatu yang susah di jelaskan dengan kata-kata.

Kita tak tahu, esok akan bertemu dengan siapa dan berpisah dengan siapa. Yang kita tahu bahwa tuhan telah mengatur semua itu sedemikian cantiknya. Untuk apa ? Untuk kita. Agar kita bisa merangkai sebuah kenangan. Dan aku pun mengamini hal itu. Setidaknya, aku percaya bahwa tidak ada pertemuan tanpa ada maksud.

Kalau teori tadi benar, maka aku beruntung. Aku mendapatkan momen langka yang tuhan berikan. Tuhan memberikan kesempatan padaku untuk bisa menjalin kenangan denganmu. Denganmu yang saat ini sudah berbahagia. Memakai toga dengan gagahnya. Memakai make up tipis dan dikerumuni banyak orang. Menjadi salah satu harapan masa depan bangsa.

Pertemuan singkat. Saat itu tak ada dalam bayangan untuk menjalin sebuah hubungan. Sekedar kenal pun tidak. Kenalan ? Dulu enggan. Kalau sekarang ada kesempatan kedua, jangankan menjalin hubungan, sekedar berkenalan pun aku lakukan.

Tuhan mentakdirkan kita untuk bertemu. Pertemuan yang tidak disengaja. Pertemuan yang mampu membawa diri ini serasa melayang ke langit ketujuh. Pertemuan yang menjadi pintu dari jalanan yang penuh warna. Pertemuan yang mampu buatku hanya berpikir tentangmu, tentangmu, dan hanya tentangmu. Hanya kamu.

Pandangan pertama ku padamu. Indah.

Kamis, 17 September 2015

Antara Arjuna dan Andela

Panah yang dulu menancap kuat di hati, kini telah mulai memudar dan menghilang

Arjuna adalah salah satu tokoh dalam pewayangan. Saya pribadi kurang tahu bagaimana Arjuna itu beraksi dan mengisi khazanah pewayangan. Saya hanya tahu Arjuna lewat lagu Dewa 19. Disitu, Arjuna di ibaratkan sedang mencari pelabuhan terakhirnya. Ia digambarkan dalam lagu itu, harus rela mendaki gunung hanya untuk mencari tempat sang putri tinggal. From Zero To Hero

Arjuna juga piawai dalam hal memanah. Entah itu memanah hewan buruan, lawan-lawan, atau bahkan memanah hati sang putri. Kalau digabungkan cerita wayang dengan lagu Dewa 19 tadi, saya membayangkan Arjuna sebagai Ksatria yang jago dalam hal apapun kecuali satu, percintaan. Busur panahnya tumpul. Racun cintanya tak bertuan. Tapi, Arjuna tetap ikhtiar dalam mencari pelabuhan hatinya.

Andela, gadis desa yang jauh dari hingar bingar ibukota, rela pergi ke kota yang lebih keras. Ia memilih Jakarta sebagai kota selanjutnya yang harus ia taklukan. Ia dan Jokowi sepertinya punya mimpi yang sama, Menaklukan Ibukota. Solo sudah terlalu mudah bagi mereka berdua.

Andela mencoba untuk menaklukan Jakarta dengan segala yang ia punya. Ia cantik, lucu, lugu, dan logat medoknya menambah ciri khasnya sebagai gadis desa. Modal yang ia punya sepertinya mampu untuk menghentikan dominasi yang itu-itu saja.

Harapan yang besar ada di pundak dia. Saya pribadi ada di belakang dia untuk menghentikan dominasi status quo. Ia bagaikan loko yang melesat cepat melewati kereta-kereta tua nan lambat. Ia menyingkirkan lawan-lawannya dengan mudah. Ia bagaikan AS Roma yang sukses meninggalkan Inter dan Milan plus menjadi lawan terkuat Juventus. Ah, ia semakin masuk ke hati.

Selayaknya kehidupan, kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Katanya begitu. Tapi bagi saya, kegagalan adalah sinyal untuk berusaha lebih dari sebelumnya. Ia gagal. Artinya ia harus lebih berusaha dibanding sebelumnya. Telepati yang saya kirimkan ternyata sampai ke dia. Dia berlatih lebih keras dibanding sebelumnya.

Manusia bukanlah mesin. Kalau mesin, ada spare part yang bisa kapanpun diganti. Beda dengan manusia. Manusia butuh istirahat. Sekali rusak, cara terakhir adalah berhenti. Untuk meminimalkan kerusakan, manusia diberikan otak dan perasaan oleh tuhan. Tujuannya agar manusia bertindak rasional dan logis. Plus, agar manusia mampu merasakan sesuatu. Kalau semisal ada yang kurang beres di dalam tubuhnya.

Dan Andela hanyalah manusia biasa. Ia bukanlah Florenzi yang mampu membuat Gerard Pique tercengang lewat aksi goal “bajingan” nya. Ia bukanlah Messi yang lahir dari planet lain dan punya spare part untuk bisa mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Dan ia bukanlah Syahrini yang maju mundur cantik. *apasih*

Normalnya manusia, pasti ada titik dimana manusia harus berhenti berjalan dan memilih untuk istirahat. Ingat, saya bicara manusia, bukan Messi. Messi adalah antitesis dari Manusia.

Dan Andela kurang mengerti ini. Bahwa dalam hidup, ada saat untuk berhenti. Meskipun tuhan memberikan otak dan perasaan, tapi Andela meniadakan itu. Karena ia ingin berusaha lebih keras dibanding sebelumnya. Alamiah. Tapi, istirahat juga alamiah. Dan penyakit juga alamiah. Andela harus lebih mengerti cara berteman dengan sakit. Jangan dilawan, dirasakan dan perlahan dihapus.

Entah siapa yang salah. Tak ada artinya saling menyalahkan. Karena tak akan ada yang mau disalahkan. Siapapun itu. Messi sekalipun. Florenzi sekalipun. Apalagi Totti, sang Serigala Terakhir.

Layaknya Arjuna yang punya kekurangan dalam hal cinta, Andela pun sama. Ia punya kekurangan. Dan Andela harus berjuang seperti yang Arjuna lakukan. Kalau perlu lewati gunung demi impian. Andela telah menjadi Arjuna versi cantik yang mampu memanah hati setiap lelaki. Tanyakan pada mereka, apa panah asmara masih menancap ? Masih. Tapi racunnya mulai memudar.

Terimakasih Andela, kau telah menjadi Arjuna cantik yang memanah relung hati dan menaburkan racun cinta di hati ini. Kehidupan baru akan segera dimulai. Jangan berhenti berjalan. Banyak tempat yang perlu kau taklukan. Jadilah Arjuna yang disegani banyak pihak. #TerimaKasihAndela

Jumat, 04 September 2015

7 Wota Yang Layak Dipacari

JKT48 punya basis massa yang besar. Kalau dibikin partai, massa nya bisa melewati Partai dakwah, PKS. Nama fans JKT48 ndak jelas. Katanya wota. Tapi fans nya dibilang wota ndak mau. PHP kan. Padahal harusnya bangga jadi fans JKT48. Daripada dibilang kader PKS. Hayo, milih dibilang wota atau kader PKS ?
Tapi diantara jutaan fans JKT48 yang sebagian cowok dan cowok yang bagian cowoknya cuma sebagian, ada beberapa wota yang menurut penulis layak untuk kalian jadikan pacar.
7. Jonap
Sang maestro ini lahir untuk melayani. Baik itu melayani JKT48 ataupun melayani wota (dengan chanel ajaibnya di Youtube). Sudah banyak kontribusi yang ia keluarkan untuk JKT48. Mulai dari jadi pasukan pembersihan skandal Jessica Vania, sampai petugas untuk mendukung Dhike jadi senbatsu. Meskipun ya gitu itu hasilnya.
Tapi dengan segala kontribusi yang ia keluarkan untuk JKT48 dan dedikasi dia untuk wota far yang rewel dan banyak maunya, ia sangat pantas untuk dijadikan pacar. Jonap bisa kalian temui di akun twiter @jnessy_
6.  Edowongki
Jangan tanyakan apa yang sudah ia buat untuk JKT48 pada saya. Karena saya pun tak tahu apa yang sudah ia berikan untuk JKT48. Tak ada yang bisa saya ingat tentang Edowongki selain perutnya yang gemesin kayak perutnya Iko Uwais yang digabung sama perut Doraemon.
Jangan tanyakan tentang loyalitas Edowongki ke JKT48. Ia rela jalan kaki dari Kediri ke Jakarta demi Grace. Eh demi Yona ding. Edowongki adalah wota yang sesungguhnya wota. Keberadaanya jauh lebih mudah ditemui dibanding JKT48 nya sendiri. Ia hampir ada di semua grup line fanbase member.
Edowongki bisa kalian temui di akun twitter @edowongki
5. Rangga Sujud Widigda
Jangan salah berifikir dia adalah Rangga yang pinter nyanyi dan pinter bikin lagu. Jangan minta Rangga yang satu ini buat nyanyi. Cukup dengarkan suara emas nya di dalam pengadilan. Tak kuat saya mendengarkan suaranya, walaupun Cuma sebentar.
Pria berambut gondrong ini sempat menjadi buah bibir di kalangan wota. Bibir nya berbuah. Sama kayak Kinal. Yang bibirnya seperti buah-buahan. Besar dan menggairahkan.
Pria ini pula yang akan membubarkan JKT48 demi memuluskan langkahnya menikahi woti eh Kinal maksudnya. Dengan taktik basi yang berbalut hukum. Ingat Gugatan Untuk JOT ? Rangga lah aktor intelektualnya.
Wota cem Semprul pasti mikirnya dia ingin bubarkan JKT48. Padahal tujuan utamanya sangat mulia.
Lihatlah gugatan untuk JOT ini dengan seksama. Dia ingin hak-hak kalian para fans lebih diperhatikan. Kalian itu ya mbok nurut dulu sama mas hukum ini. Toh ya misal kalau JKT48 bubar, kalian juga yang seneng. Kan kalian bisa pacarin member. Ya tergantung duit kalian berapa aja sih.
Dan Rangga bisa kalian temui di akun @RanggaWidigda
4. Airlangga Trihatmojo
Airlangga atau yang biasanya disebut Angga atau Hekel atau Wota pensiun atau yang paling anyar wota go-jek. Jangan mikir juga kalau Angga yang satu ini masih ada hubungan darah sama keluarga cendana. Darahnya sama darah keluarga cendana aja beda warna kok. Dia gak lebih dari keluarga cemara. Selamat pagi emak. Selamat pagi abah.
Pria bertubuh seksi ini merupakan wota asli jawa tengah. Dengan suara nya yang khas jawa tengah an (baca: ngapak), ia mampu mengguncang dunia perwotaan. Angga yang dulunya modalnya cuma pinjem dan nebeng, saat ini ia menjelma jadi kekuatan baru dalam dunia perwotaan.
Ia bahkan rela meninggalkan pekerjaannya di desa demi menemui gadis pujannya di kota. Pria berkacamata ini rela meninggalkan pekerjaannya sebagai Banker, demi bisa antar jemput Yona di Jakarta (Re : Tukang Ojek).
Kalian tentu membayangkan Angga dengan segala kelebihannya. Jangan bayangka berat badannya. Angga yang sekarang lebih lansging. Yaiyalah, uangnya demi ketemu Yona setiap kali Yona joget erotis di theater.
Angga bisa kalian temui di akun twitter @anggathehacker
3.  Gede Agung
Siapa sih yang tidak kenal pria cakep berambut gondrong ini. Pria yang katanya kadar cakepnya melebihi Fade Prakasa ini adalah pria selanjutnya yang layak kalian pacari. Siapalah itu Thalia kalau tidak ada Gede Agung.
Kalau boleh, penulis ingin marah ke Thalia. Harusnya ia sadar, lelaki yang pantas ia pacari itu Gede Agung bukan Fade Prakasa yang rambutnya kayak jambul nya Ayam.
Lelaki yang mencintai tulus apa adanya itu Gede Agung. Lelaki yang penyabar, rendah hati itu Gede Agung. Bukan Fade Prakasa.
Kurang apa coba Gede Agung kalau dibandingkan Fade Prakasa ? Hayo kurang apa.
Kalian tahu Budiman Sudjatmiko ? Politisi PDI P yang cakep itu loh. Mas Bud saja kalau ketemu Gede Agung sampai nunduk kayak Jokowi kalau ketemu Megawati. Padahal pangkatnya gedean Mas Bud. Betapa sakral nya posisi Gede Agung.
Pria cakep ini bisa kalian temui di akun twitter @alphavityazi
2. Fernanda
Ada yang tak kenal pria yang satu ini ? Itulah si Anu. Kalian pasti lebih kenal Anu daripada Fernanda. Wota anonim sang opiniyen lider. Wota yang lebih dimuliakan dibanding member JKT48 itu sendiri.
Tahu Bang Rangga Pranendra ? Yang Goddamn Wota itu loh. Bang Rangga aja sampei bela-belain datang ke Padang demi menemui Fernanda. Bang Rangga yang artis itu aja sampai minta foto ke Fernanda. Hebat kan.
Kalau ada wota rendah hati se rendah-rendahnya, penulis akan memilih Fernanda. Sampai saat ini ia tidak mau satupun orang tahu identitas aslinya. Padahal ia adalah wota yang berkontribusi banyak untuk wota yang lain. Bahkan Yona dan Lidya harus berguru ke Fernanda untuk bisa jadi Opiniyen Lider yang baik dan benar. Pernah lihat foto Bang Rangga sama Fernanda yg sempat di share Bang Rangga beberapa hari yang lalu ? Apa ada foto Fernanda yang kelihatan muka ? Ya tuhan, betapa mulia nya makhluk ciptaanmu yang satu ini.
Doi bisa ditemui di akun @fernanda.
1. Saya Sendiri
Sebenarnya tidak pantas rasanya menulis diri sendiri. Ya, karena siapalah saya, yang cuma tetesan keringat Veranda yang jatuh di atas dada Kinal. Cuma, yo kan saya lagi jomblo, mosok saya ndak boleh eksis sitik tho.





NB : Kesamaan nama dalam tulisan ini emmang kami sengaja. Agar menambah unsur lelucon di dalamnya. Salam satu Jiwa Padepokan XTH.

Senin, 24 Agustus 2015

Alasan-Alasan Kenapa JKT48 Harus Dibubarkan

JKT48 adalah jalan baru bagi para jomblo untuk melewati hari-hari nya. Hari-hari yang kelam bisa berubah sedikit lebih berwarna. Bagaimana banyak orang yang ngimpi bisa jadian sama salah satu dari member JKT48. Duit mu piro ndes !

Tapi dari lubuk hati saya yang paling dalam sedalam cinta ini padamu, terbersit keinginan untuk membubarkan JKT48. Saya tak mau ajak ormas-ormas islam atau yang sok nasionalis untuk membubarkan JKT48. Karena saya ndak punya duit untuk kasih mereka semua nasi bungkus apalagi ajak mereka naik haji. Lha wong saya sendiri masih nabung agar bisa naik ke pelaminan.

Selain itu saya yakin ormas-ormas yang tereak-tereak anti liberal kapitalis komunis itu ndak akan mau bantu saya. Kenapa ? Jelas karena JKT48 itu bukan produk China. Indonesia saat ini kan alergi dengan produk China. JKT48 kan produk dari Jepang. Mana ada demo anti Jepang. Jadi ya saya ndak mau ajak mereka.

Kalian mungkin anggap saya edan kucluk atau apalah itu namanya. Tapi saya serius mau bubarin JKT48. Ndak ada faedahnya. Saya akan beberkan alasan-alasan kenapa JKT48 harus segera dibubarkan.

Kondisi Negara Sedang Genting

Kondisi negara saat ini genting. Rupiah selalu turun. Tapi cintaku padamu tak akan turun. Anak muda nya lebih suka liat JKT48 daripada ikut demo turun ke jalan untuk nurunkan Jokowi, sumber dari masalah. Anak-anak muda jaman sekarang lebih suka nyanyi Heavy Rotation daripada teriak takbir dan bilang “Jokowi Anjing” ketika demo.

Belum lagi Ahok yang bebal yang tangannya berdarah-darah. Yang katanya rezim nya Ahok melebihi kondisi Orde Baru. Meskipun saya yakin tak ada petrus di jaman Ahok.

Saya yakin fans JKT48 ndak tahu kalau ada Parade Tauhid. Parade keagamaan yang isinya pemuka agama semua. Yang sempat jadi gubernur tandingan meskipun kalah sebelum bertanding. Saya yakin fans JKT48 lebih suka menurunkan jabatan GM JKT48 dibanding menurukan Jokowi dari jabatan Presiden. Makanya, kondisi saat ini genting. Jelas, Khilafah solusinya bukan JKT48.

Eksploitasi Anak Dibawah Umur

Coba cek laman jkt48.com untuk memastikan berapa rata-rata umur member JKT48. Mereka masih bau kencur. Paling ada yang baru merasakan menstruasi. Lah ada yang kelahiran 2000 an og. Jangan pikir Nabilah JKT48 yang badannya semlohek itu sudah Kuliah. Dia baru selesai di ospek di SMA. Iya, baru kelas 1 SMA. 17 tahun aja belum, udah disuruh memuaskan hasrat lelaki. Apalagi ada yang katanya di suruh push up ratusan kali. Saya aja ndak akan mau. Ya karena saya ndak bisa.

Hari minggu jam 8 pagi udah harus di tempat kerja. Joget-joget ndak jelas. Mbok ya biarkan lihat kartun dulu gitu lho. Lihat Shincan atau Doraemon. Eh, emang kartun-kartun itu masih ada ? Yang parah ya yang nonton. Tak bisikki ya, kalian dibujukki Nippon. Kita ini dijajah Jepang ! Lawan !

Member JKT48 Kebanyakan Selfie

Saya yakin yang baca tulisan ini pasti ada follow satu member JKT48. Entah itu Nabilah, Melody, atau Nabilah ataupun Melody. Sengaja saya sebut dua nama itu tok. Yang saya kenal Cuma dua itu tok kok.

Kalau sudah follow, silahkan hitung berapa kali mereka sebarkan foto selfie mereka. Iya foto selfie. Hitung.

Padahal jelas himbauan dari Mahaguru kita, Al Ustadz Felix Siauw bahwa Selfie itu haram. Itu perbuatan kafir. Masak kalian menikmati perbuatan kafir seperti itu. Itu ndak ada dalil nya. Baik dalil aqli ataupun naqli nya. Bid’ah itu namanya.

Membubarkan JKT48 artinya menghilangkan salah satu bid’ah di muka bumi. Taqqqbeeerr !!!

JKT48 Itu Candu

Ingat kenapa Komunis dilarang di Indonesia. Bukan karena tidak nasionalis. Saya percaya komunis atau PKI lebih nasionalis dibanding mereka-mereka yang teriak anti komunis dan yang ingin merubah Republik Indonesia se enak cocot e. Saya yakin. Kurang nasionalis apa seorang Bung Karno dibanding bedengek-bedengek ormas yang anti bendera merah putih.

Komunis dan PKI dilarang “katanya” karena mereka tidak bertuhan. Meskipun saya ndak yakin kalau Bung Karno tidak bertuhan.

Tapi Karl Marx sempat dawuh kalau agama adalah candu. Tapi saya ndak tau apa maksud semuanya. Saya takut diculik seperti Widji Thukul. Yang pasti kecanduan agama saat ini orang Indonesia rasakan. Mereka seenak udelnya menggunakan agama sebagai pancingan konflik dan kepentingan politik. Jingan tho.

Dan JKT48 itu salah satu candu. Setiap candu pasti ada efek buruknya. Percaya deh. JKT48 mampu bikin orang-orang yang suka pada mereka saling ribut. Dipancing isu dikit ribut. Lha kok uripmu ribut tok to ndes. Asal tidak bilang kafir aja sih.

Jelas tho kenapa JKT48 harus dibubarkan. Jangan sampai ada jatuh korban ada yang diculik efek JKT48 masih dibiarkan ada di khazanah permusikan di Indonesia. Indonesia sedang oleng kawan.

Untung saya sudah tidak kenal apa itu JKT48. Jadi yo aman. Ra percoyo a ndes ? Kudu percoyo. JKT48 tanpa Thalia itu rasanya bukan JKT48 ndes. Makane, aku dukung JKT48 dibubarkan atau nanti saya bikin JKT48 tandingan dengan Thalia sebagai kapten, center, dan GM. Yang pasti, siapapun yang masuk JKT48 tandingan harus tidak punya masa lalu sama cowok. Biar ndak ada yang iseng-iseng share foto masa lalu. Dan yang masuk JKT48 ndak boleh cipokan. Sebelum saya merasakan dicipok mereka.

Jumat, 21 Agustus 2015

Digantung Ittu Ndak Enak

Tenang, saya ndak akan nulis tentang pacaran. Karena saya ndak tau rasanya pacaran itu seperti apa. Mentok, cuma TTM an lalu ciuman dan ditinggal. Sialnya, gebetan di pacari temen sendiri. Yang bikin sebel lagi mantan gebetan cuma dijadikan mainan sama temen. Penak jamanku tho, mbak ?

Wait, lupakan paragraf diatas. Anggap sebagai angan-angan semata.

Saya niat mau nulis tentang Thalia JKT48. Ndak usah kaget baca 3 huruf 2 angka itu. Kalian ndak mabok. Saya bener nulis tentang JKT48. Apalagi ini tentang Thalia. Member receh yang keberadaanya tidak lebih dari tai kucing yang dilindas truk tronton. Lenyap tak bersisa.

Mungkin sebagian yang nantinya akan baca ini, yang kalian kenal paling cuma Melody yang kuliahnya ndak lulus-lulus, atau Nabilah yang baru kelas 1 SMA tapi cocok jadi anak kuliahan bahkan kantoran, atau yang terbaru Mbak Haruka. Memberi impor dari Jepang yang saya pun tak tahu berapa jumlah transfernya. Dan kenapa kok aktipis yang nolak impor pekerja ndak pernah protes sama JKT48.

Lho kan Haruka dari Jepang. Kenapa mereka diem aja. Lapangan pekerjaan untuk pribumi makin hilang, mz mb.

Di JKT48 ndak mereka-mereka itu aja kok. Ada member yang lain. Mulai member yang cihuy, yang cipokan, sampai yang lucu terus juga ada kok. Main-mainlah ke Theater. Kalian bisa lihat 16 cewek gundal gandul nari di atas stage. Tapi bagi kalian yang suka main ke dolly, jangan harap kalian bisa nunjuk cewek seenaknya. Dikepruk pakai kursi theater yang ndak seberapa lho nanti.

Lho ya kok malah mbleber kayak bandara nya Gede Agung. Fokus. Oke Fokus.

Jadi gini, jagat perwotaan dikagetkan dengan adanya akun baru Thalia. You know, member JKT48 ndak boleh ada akun twitter lain selain akun yang peripied dari twitter yang ada centang biru. Belum lagi muncul foto kemesraan doi sama cowok. Entah cowoknya yang kuplek atau Tata nya yg kucluk, selama palu belum diketuk artinya doi masih jadi member JKT48. Dan artinya peraturan yang ada namun katanya fiktif tetap harus dipatuhi.

Toh ya apa susahnya menahan nafsu untuk tidak memamerkan foto kemesraan. Harusnya belajar sama yang jomblo. Yang selalu berharap pamer foto tapi ndak bisa.

Gosip yang beredar, Tata akan segera cabs dari JKT48. Wait, itu kabar sejak bulan Juni. Sejak tarawih masih rame di rumah saya sampai bulan Agustus. Bulan dimana pacar saya lahir. Re : Veranda. Keputusan itu belum juga final.

Saya ndak mau ber spekulasi. Nanti saya dikepruk wota diamond. Saya kan Cuma pemerhati jekate dan pemerhatimu, kasih.

Sedangkan Novinta My Love, (sebut saja Nobi) jalan nya lempeng banget. Dia bisa dengan mudah untuk memutuskan keluar dari JKT48. Yaa karena saya pribadi yakin kalau Nobi akan lebih baik keluar dari JKT48. Nobi punya skill nyanyi yang di JKT48 ndak begitu dibutuhkan.

Balik lagi ke Tata. Gini-gini, hal yang paling saya jengkel itu digantung. Asli deh. Digantung bisa bikin kematian (bunuh diri) dan sakit hati (digantungin gebetan). Yang terakhir setidaknya saya menikmati sakit itu sendiri. Gimana ya, sakitnya tuh disini *nunjuk dadamu*

Saya membayangkan muka Fade yang “terlanjur” bilang Tata akan segera cabs dari JKT48. Eh nyatanya Tata masih belum benar-benar keluar. Mbok ya kasihan muka secakep Fade harus menanggung malu.

Harusnya JOT lebih memikirkan sedikit betapa rapuhnya hati Tata. Seorang cewek yang hatinya lemah yang harus menunggu statusnya jelas di JKT48. Belum lagi Tata harus nunggu Fade yang belajar di Singapore. Negara yang perekonomiannya melaju cepat seperti Moge yang melanggar rambu lalu lintas.

Kalau memang mau keluar ya biarkan keluar. Kerja setengah hati itu ndak enak og mas. Sumpah. Apalagi kalau cinta nya setengah hati. Ndak enak asli.

Tapi gini, kontrak Gen 2 setahu saya sama. Kalau Nobi bisa dilepas kenapa Tata tidak. Toh ya setahu saya kontrak mereka mulai dan habisnya sama. Lalu untuk apalagi ditahan ? Itu kayak orang lagi berak trus nahan ngeden. Sakit. Ayolah, kasih kepastian. Kalau memang dia masih di JKT48, ya kasih kesempatan bagi kita-kita ini untuk ketemu di bilik rindu. Meskipun tuk sekedar ucapkan selamat menempuh hidup baru. Atau selamat dapat pacar baru. Atau ucapan selamat menjalani ibadah Long Distance Relationship.

Dan kalau memang sudah tidak dibutuhkan ya biarkan dia keluar. Segera keluarkan press release tentang ini. Toh ya akun twitter nya Tata sudah kotor banget kena debu yang berserakan. Segeralah mas kasih kepastian. Kasian lho.

Kita-kita sudah terlanjur seduh kehilangan Tata. Mosok ya kita maish harus dibuat terluka lagi dengan tidak jelasnya status Tata. Kalau masih kan kita bisa lanjutin project untuk Tata. (Lalu lapak sebelah bilang, “Project kok terus. Fakir waro ye.”)


Mas, yakinlah saya sudah pengalaman digantung. Serius. Digantung itu ndak enak.

Jumat, 07 Agustus 2015

Selamat Ulang Tahun Roma Club Indonesia

Saya mulai menyadari kalau ternyata tidak hanya manusia dan makhluk hidup lainnya yang bertambah tua. Benda-benda mati pun ternyata bisa menjadi semakin tua. Benda-benda mitos pun bisa semakin tua.
Semua tentang waktu. Waktu lah yang membuat dunia dan seisinya menjadi semakin tua. Coba kalau tidak ada yang namanya waktu, maka umur pun menjadi tidak lagi penting. Tidak ada lagi yang namanya sakit karena umur.
Tapi tuhan menciptakan waktu. Entah tujuannya apa. Kalau saya boleh menebak, mungkin waktu diciptakan agar kita tidak melupakan masa lalu. Masa lalu kita yang bisa membentuk kita menjadi seperti sekarang. Masa lalu yang bisa membuat kita berdiri tegak seperti ini. Masa lalu yang akan selalu kita kenang.
Selain itu, kadang saya mikir, waktu ini ada agar kita punya rencana untuk masa depan. Agar kita bisa memetakan apa yang akan kita lakukan lima atau bahkan lima puluh tahun lagi. Hingga nantinya rencana yang kita susun sebelumnya bisa terlaksana.
.......
Sepuluh tahun yang lalu, umur saya dua belas tahun. Saat itu saya baru saja masuk SMP. Saya belum kenal yang namanya nakal. Saya masih jadi anak rajin, suka menabung, dan suka mengaji (ini serius). Kecintaan saya akan duniawi (wanita) belum lah tumbuh. Bahkan saya belum mengenal belahan dunia lain yang mengajarkan tentang cinta dan kasih sayang. Apalagi melakukan perzinahan. Tobatlah, naque.
Tapi dua tahun kemudia saya mulai mengenal duniawi. Saya mulai mengenal yang namanya fanatisme. Meskipun setahun sebelumnya atau tepat saya kelas 2 SMP, saya sudah sempat keliling kota demi sesuatu yang saya cinta. (Red: Sepakbola)
Tepat ketika masuk kelas 3 SMP, saya dikenalkan oleh kawan saya (sebut saja namanya Wan) dengan satu forum yaitu Romanisti Indonesia. FYI, AS Roma adalah klub luar negeri pertama yang sudah menempel di hati. Bahkan saya sudah di kontrak secara permanen untuk tetap setia pada AS Roma. Surat kontraknya mungkin sudah ada di tangan tuhan. Jadi tidak ada yang bisa merevisi kontrak antara saya, tuhan, dan AS Roma.
Kelas 3 SMP pula saya mulai mengenal jatuh cinta. Tapi lupakan tentang cinta di era SMP. Tak enak di ungkapkan.
Tahun 2010 adalah saat-saat dimana saya dicekoki lagi tentang fanatisme. Mulai fanatisme moderat sampai liberal masuk ke otak. Sampai akhirnya tahun 2010 saya dan dua teman saya yang sudah sepuh mendirikan Romanisti Indonesia Regional Gresik. Sebelum akhirnya berubah nama menjadi Roma Club Indonesia Gresik.
Saya sempat dipanggil “anak nakal” karena sering gonta-ganti id di forum. Maklum, kadang lupa id forum. Dan yang dulu pernah panggil saya anak nakal, sekarang telah menjadi koordinator Roma Club Indonesia Jawa Timur. Yap, Mas Ethe. Dia orangnya. Dan dia juga berperan mencekoki saya tentang Romanisti.
........
Sepuluh tahun yang lalu dari tahun ini. Tahun 2005 di bulan Agustus. Berawal dari dua kakak beradik. Saya menyebutnya Captain. Mas Ario dan Bang Ricky. Melahirkan sebuah komunitas. Sebut saja namanya Romanisti Indonesia yang sekarang ber metamorfosis menjadi Roma Club Indonesia (Selanjutnya saya sebut dengan RCI). Komunitas Fans AS Roma pertama dan terbesar di Indonesia. Komunitas yang diakui di negeri dimana AS Roma berada, di Italy. Komunitas yang menjadi ibu sekaligus bapak bagi regional-regional di hampir seluruh penjuru negeri. Komunitas yang sudah banyak makan asam garam pahitnya putus cinta dan manisnya senyum mu.
Seperti layaknya seorang manusia, RCI tidak pernah lepas dari masalah. Mungkin saya bukan generasi pertama dari RCI. Pun saya bukanlah member yang rajin datang di setiap gelaran National Gathering. Dan saya pun bukanlah orang di balik suksesnya RCI sampai seperti ini. Tapi setidaknya saya meyakini bahwa setiap komunitas pasti ada permasalahan.
Dan RCI masih kuat. Permasalahan yang selama ini menimpa RCI, mampu dilewati. Ancaman pemberontakan sampai pembelotan member pernah dihadapi RCI. Member yang kadar “nakal” nya melebihi saya pun banyak. Apa RCI pernah dicaci maki ? Jangan tanya pernah atau tidak. Karena pasti pernah. Tapi apakah kalian sejenak bertanya, Bagaimana cara RCI melewati semua itu ? Saya yakin bahwa masalah yang datang tak sebesar kekuatan dan kekompakan RCI itu sendiri.
...........
Saat ini, sepuluh tahun sudah RCI meramaikan khazanah komunitas sepakbola di Indonesia. Mungkin, RCI bukan satu-satunya komunitas fans AS Roma di Indonesia. Diluar sana, ada banyak komunitas (lebih dari satu) yang mengatasnamakan pecinta AS Roma. Tapi saya tidak akan menjabarkan siapa-siapa nya. Yang pasti tidak hanya RCI. Tapi tahukah siapa yang terbesar ? Tahukah siapa yang pertama ? Saya bisa jamin, jawaban semua itu hanya satu, Roma Club Indonesia. Bahkan embrio dari komunitas diluar RCI ya berasal dari RCI.
Di umur yang ke sepuluh ini, RCI belum mampu mencapai level tertinggi. RCI baru memasuki tahapan tengah. RCI belum mencapai puncak. Dibandingkan dengan komunitas yang lain, ada yang lebih bagus dari RCI. Saya jamin itu. Tapi, percayalah bahwa tak ada tempat se nyaman di rumah sendiri. Jadikanlah RCI sebagai rumah maka RCI akan menjadi tempat yang nyaman bagi kalian.
RCI akan tetap menjadi RCI. Saya pun mengharapkan seperti itu. Banyak member yang pergi. Banyak pula member yang masuk. Dinamika kelompok akan selalu seperti itu. Tapi yang penting adalah bahwa kita tidak memanfaatkan RCI untuk bisa hidup. Tapi hidupilah RCI. Hidupkan RCI dengan kekuatan yang kalian punya.

Selamat Ulang Tahun Roma Club Indonesia
Tanti Auguri Roma Club Indonesia

#10AnniRCI #10TahunRCI #RomaClubIndonesia

Rabu, 29 Juli 2015

Agar JOT Tak Jadi Rezim Bebal

Saat itu saya sedang duduk di bangku butut di Kereta. Kereta yang akan membawa saya kembali ke tempat saya merantau setelah beberapa hari sebelumnya saya menghabiskan waktu di ibukota yang kejam. Saya memandangi isi timeline saya yang sedang kacau dengan cacian dan kritikan pedas level 10 untuk JOT.
Saat itu pula ada hestek #GugatanUntukJOT yang di inisiasi oleh Bang Rangga. Bukan Rangga Pranendra, tapi Rangga Widigda. Saya tahu beliau ini yang juga melakukan gugatan beda agama. Banyak gugat memang Bang Rangga ini. Untung Bang Rangga tak ada gugatan untuk Kinal. Jangan tanya kenapa Bang Rangga ga akan gugat Kinal. Kalau masih ngotot mau tanya, silahkan tanya pada jenggot yang bergoyang-goyang/
Langkah pertama yang dilakukan adalah Somasi sebelum masuk ke pengadilan. Sidang pertama dilalui tanpa ada perwakilan dari JOT. Dan sidang kedua perwakilan JOT datang dan hadir pula mediator untuk mediasi. Tentang materi gugatan dan langkah hukum yang sedang di jalankan, biarkan pihak yang berwenang yang membahas. Siapalah saya ini yang tak paham akan hukum. Yang saya paham hanya hati ini satu, hanya untukmu, cimit.
Dari sudut pandang saya, gugatan untuk JOT ini adalah sebuah puncak dari kekesalan yang dari pelayanan JOT. Pelayanan JOT yang selalu menyusahkan. Misalnya saja terkait dengan HS Event yang peraturannya baru di publish sehari sebelum Event HS. JOT ujug-ujug mengeluarkan peraturan yang sebelumnya tidak ada. Atau ketika dulu 2shoot yang amburadul. Kalau dosa JOT di ungkap, mungkin puasa kita semua tak berarti di mata tuhan.
Aliran kritikan mengalir deras untuk JOT. Dan meluap dalam tempo yang singkat. Coba cek tab mention JOT ketika ada keputusan ganjil.
Email yang dijadikan bagi fans untuk curhat pun seakan jadi rumah tak berpenghuni. Kosong dan tak ada hasil. Dimana lagi tempat kita mengadu ? Memang tuhan adalah tempat curhat terbaik. Tapi ya mosok kita curhat tentang JOT ke tuhan. Atau curhat tentang waro dan fans far ke tuhan. Dan gugatan untuk JOT ini adalah tempat bagi fans untuk “mengadu”. Tujuannya satu, adanya perbaikan pelayanan konsumen.
Jangan dikira gugatan ini adalah hal yang remeh. Gugatan ini mewakili kata hati fans yang satu nasib, kecewa atas pelayanan dari JOT. Jangan samakan gugatan ini dengan kasus Menpora dan PSSI. Ra nyambung, dab. Jangan samakan Bang Rangga sama Pak Imam Nahrowi. Bang Rangga ra nduwe jenggot, dab.
Jangan dikira gugatan ini hanya cara bagi Bang Rangga untuk membubarkan JKT48. Tak ada satupun dalam materi gugatan agar JKT48 dibubarkan. Bahkan sampai memikirkan bagaimana nasib masa depan member JKT48 kalau JKT48 bubar. Guys, hidup member tak sesusah itu. Yakinlah mereka masih bisa makan di Solaria walaupun tidak jadi member. Kalau toh JKT48 bubar, artinya kalian bisa bebas foto sama member. Atau yang ada niat mau jadikan member sebagai istri ketika JKT48 bubar, niat kalian ada angin segar. Tenang, Bang Rangga tak sekucluk itu. Kalau JKT48 bubar, Kinal akan sedih dan yang pasti Bang Rangga juga sedih lihat Kinal sedih. Guys, kalian butuh hiburan.
Selama ini, kita seperti kebo dicucuk hidungnya. Kita selalu mengikuti arahan apapun yang dilakukan oleh JOT. Meskipun hati kecil kita merasa tidak suka atau kurang ikhlas melakukannya. Tapi ya demi Oshi, apapun dilakukan. Kalau seperti ini terus, dosa-dosa yang tak ingin saya sebutkan itu akan terus terjadi dan akhirnya neraka penuh dengan JOT. Kalau neraka penuh JOT, di surga tak ada JKT48. Itu yang saya tak mau.

Sekali lagi, gugatan ini bertujuan untuk menyadarkan JOT kalau selama ini pelayanan mereka tak baik-baik amat. Nilai di rapor yang ditulis dengan pensil. Yang artinya nilai nya buruk. Kalau tidak segera diperbaiki, rapor itu akan menjadi saksi hidup perjalanan JOT. Percayalah, Gugatan ini ada agar JOT tak jadi rejim yang bebal.