Ultras Mania Gresik

Kita pernah juara. Gresik pernah juara. Dan sekarang "KAMI RINDU JUARA" Liga Indonesia

Roma Club Indonesia

Kami ada. Kami berpesta. Kami bersatu. Hanya untuk satu kebanggaan, AS ROMA

AS ROMA

LA ROMA NON SI DISCUTE SI AMA

Fan Fiction

Cerita fiksi untuk meluapkan ekspresi jiwa. Tentang hiburan, luapan perasaan, dan pengorbanan.

48 Family

The power of Idol. Idol can't make you horny, just can make you proud with them. Kita pecinta idol sebagaimana kita mencintai sepakbola.

Kamis, 13 Februari 2014

Valentine Untuk Sang Idol

14 Februari, kalau kata orang itu dinamakan sebagai hari kasih sayang. Hari dimana orang berbondong-bondong memberikan ucapan kasih sayang untuk orang yang tersayang. Kadang malah memberikan hadiah buat orang yang tersayang. Tak peduli berapa harganya itu barang. Yupz, 14 Februari dikenal sebagai Hari Valentine. Hari kasih sayang.
Bagi gue, tidak ada hari-hari tertentu utk mengungkapkan rasa sayang kita ke orang. Tak peduli itu buat sahabat, keluarga atau pacar. Tapi gue mengikuti trend dan gue pun dulu ikut merayakan “upacara” valentine.
Nama gue Dinda. Nama panjang gue Adinda Saraswati. Gue entertain. Gue seorang anggota dari salah satu idol group di Indonesia. Awalnya gue ga ada niat sama sekali untuk masuk di dunia entertainment. Gue salah satu anak yg memang tidak suka sama begituan. Dunia entertain bagi gue adalah dunia nya orang yang punya keunggulan secara fisik semata. Dan gue ga merasa punya itu.
Gue lebih suka bergelut dengan kehidupan yang keras dan liar. Kehidupan yang selama ini gue jalanin dengan penuh tantangan. Gue lebih suka berorganisasi dibanding bergelut dengan gemerlap dunia nya artis yg glamour.
Sampai akhirnya gue kenal dengan salah satu idol group. Idol group yang katanya beda dg girlband. Terserah sih, bagi gue ketika ada kreasi anak negeri yg bisa merambah dunia akan gue dukung. Gue tertarik buat gabung di idol group. Gue cuma mau buktikan sendiri aja sih, apa bener, masuk di idol group itu susahnya bukan main. Mumpung lagi ada pembukaan audisi.
Gue yang memang tinggal di Jakarta ga kesulitan buat ikut audisi. Karena audisinya memang di lakukan di Jakarta. Audisi di adain dalam 4 tahap. Setiap tahapan jangka waktunya beda. Tapi jika di total, memakan waktu 3 bulanan lebih.
Ketika daftar audisi, gue lagi deket sama salah satu cowok. Dia temen sekolah gue. Namanya Brian. Kita deket sejak kelas 1 SMA. Awal kenal ketika masa orientasi siswa baru. Gue nyaman aja pas lagi sama dia. Sampai sekarang kelas 2, gue pun masih deket sama dia. setahap lebih deket dibanding kelas 1. Belum pacaran sih. Gue sih suka sama dia. Tapi kan ga enak kalau gue bilang duluan. Malu lah, gue kan cewek hahah.
Sampai akhirnya, gue di terima di idol group itu. Seneng banget rasanya. Bener-bener ga nyangka banget gue. Karena awalnya gue ga niat buat ikutan. Tapi gue di awal bergabung, agak down pas manajemen bilang kalau seluruh member dilarang untuk berpacaran. Artinya, gue harus bisa menahan perasaan gue buat Brian.
Awalnya, gue merasa itu mudah. Karena bisa lah di siasati nanti. Masih ada yg namanya backstreet dan masih bisa menyembunyikan rahasia. Rahasia yang hanya gue dan Brian yg tahu. Tepat sebulan setelah gue resmi jadi bagian idol group itu, gue jadian sama Brian. Brian  bilang kalau dia sudah suka sama gue sejak lama. Tapi dia takut kalau gue nolak dia. Padahal gue juga suka sama dia.
Hari-hari gue semakin indah. Karir gue di idol group itu semakin mantap. Gue semakin siap untuk lebih fight untuk mendapatkan posisi inti di sana. Karena memang di idol group ini, tidak mudah tuk masuk senbatsu. Senbatsu itu bisa dikatakan member terpilih utk mengisi single tertentu atau posisi tertentu. Gue harus bener-bener fight.
Apalagi dukungan dari fans buat gue itu sangat mengalir deras. Dan itu jadi motivasi gue untuk terus berjuang. Gue memang memulia “kehidupan baru” gue di idol group ini dari titik terendah. Gue harus berjuang dari tim trainee. Tim yg memang wajib dijalani seluruh member baru. Bagi gue, itu adalah pembuktian awal. Ketika di tim trainee gue gagal, gimana gue bisa berjuang ketika udah masuk tim. Jadi gue bener-bener berjuang. Dan kekuatan terbesar gue dari fans. Selain dari keluarga dan Brian tentunya. Hihihi.
Kehidupan cinta gue juga berjalan mulus. Gue tahu, ketika backstreet itu resikonya besar. Apalagi ketika ketahuan publik dan fans gue. Hukuman sosial lebih berat di banding hukuman pengadilan. Gue ga mau kejadian yg menimpa idola gue, member AKB48, Minami Minegishi menimpa gue. Skandal dia kebongkar dan dia “dihabisi” publik dan fans. Dan gue ga mau itu. Jadi gue sama si Brian berusaha menutupi rapat-rapat perihal hubungan gue ini.
Tak terasa hubungan gue memasuki bulan ke 8. 8 bulan sudah gue menutupi hubungan gue sama Brian. Tapi pas memasuki bulan ke 5, gue merasa kalau ini sangatlah berat. Brian mulai malas dengan kondisi yang kayak gini. Sebenarnya kasihan gue sama dia. Tapi mau gimana lagi, gue ga mau hubungan gue putus dan karir gue rusak.
Dan bulan depan adalah Valentine Day. Bulan kasih sayang. Tentu gue mau ngerayain Valentine bareng Brian. Dan si Brian sejak Januari juga sudah ngajak gue buat jalan-jalan. Gue mau ngebuktikan cinta gue ke Brian. Gue akan ngebikin Brian senang. Tentu Brian pun gitu.
Menjelang tanggal empat belas februari, semua planning yg gue rencanain ternyata rusak. Gue ada show dari tanggal 13 sampai tanggal 17. Gue mau ga mau harus mementingkan show. Dan gue bingung karena gue harus batalin janji yg sejak awal sudah gue susun ke Brian. Tapi mau ga mau gue harus segera ngomong ke Brian.
Sampai akhirnya, gue ajak Brian ketemuan di sekolah. Dan gue omongin semuanya ke Brian. “Brian, kamu boleh marah ke aku. Tapi aku harus ngomong ini. Aku dari tanggal 13-17 Februari ada kerja. Dan yg pasti, aku belum bisa jalan-jalan bareng kamu.” Brian menjawab, “Iya aku tau kok. Gue harus menghargai keputusanmu. Gue ga mau menghambat karirmu. Gue mau hubungan kita break aja dulu. Bukan karena masalah Valentine ini kok. Tapi memang gue ga mau hubungan kita ini malah mmembuat karirmu rusak.” Sontak gue nangis dengar jawaban dari dia. Gue ga tahu harus ngapain lagi. gue shock setengah mati.
Balik dari sekolah, gue masih tetep belum bisa menyembunyikan kegalauan gue. Gue coba utk interaksi dengan fans gue via media sosial. Hal yg bisa bikin gue gembira. Moodboster lah klo bahasa gaulnya. Gue ajak mereka interaksi, walaupun gue tidak bisa balas interaksi mereka secara langsung. Sebenarnya gue juga ingin ajak mereka interaksi langsung via medsos. Tapi apadaya, golden rules mengatakan bahwa itu haram. Gue yakin kalau seluruh member pasti ingin interaksi dengan fans. Dan fans pun pasti ingin segala keluh kesah dan keinginannya di tanggapi langsung oleh member.
Tanggal 12 atau sehari sebelum gue bertolak ke Malang karena ada perform di sana, gue sempet ngetweet “H-2 menjelang Valentine Day. Ada yg spesial ?” Dan banyak fans yg langsung membalas tweet saya. Yg paling banyak adalah mereka ingin kasih gue gift atau hadiah. Jujur, gift mereka banyak sekali di kamar. Gue sediakan satu almari besar yg isinya gift dari fans. Gue simpan seluruhnya. Gue seneng banget ketika ada gift yg masuk ke gue. Artinya, mereka menghargai dan menganggap klo keberadaan gue itu ada.
Tanggal 13 gue bertolak ke Malang bareng seluruh member. Gue ga bisa menyembunyikan raut kekecewaan gue karena besok Valentine day dan gue lagi jauh dengan Brian. Karena melihat tingkah laku gue yang ga biasa, temen gue si Nadia nyamperin gue. Dia nepuk pundak gue sambil bilang, “Lo kenapa sih ? Dari di Jakarta sampai di Malang, mukamu murem aje. Keselek biji salak, neng ?” Gue cuma bisa bales dengan senyuman doang. Sampai akhirnya gue ga kuat dan gue tumpahin segala isi hati gue ke Nadia. Nadia bisa dikatakan sebagai sohib gue. Gue sama dia dikenal dengan geng metal. Karena kita suka lagu metal. Chemistry kita kuat banget. Bahkan gue berani bilang, kalau di AKB48 ada Yuko-Acchan, klo di Indo ada gue sama Nadia. Gue bilang semua masalah gue ke Nadia. Dia kaget bukan main dengar cerita gue. “Gue cuma ga pengen lo keluar dari sini cuma karena cowok. Usaha lo buat masuk kesini ga mudah. Jangan nyerah hanya karena cowok.”, kata Nadia. Dan kata-kata Nadia kayaknya merasuk sampai ke otak gue. dalam otak gue mikir kalau itu benar. Tapi hati gue belum bisa membenarkan itu. Gue cinta sama Brian dan belum siap kehilangan Brian.
Frustasi gue saat itu. Mau nangis juga ga bisa. Karena gue di tuntut untuk profesional. Sesekali gue ngetweet. Sampai pada puncaknya, gue ngetweet “H-1 Valentine dan masih belum ada yg spesial. Aku yakin Valentine atau hari kasih sayang bukan hanya untuk dan dari pacar, tapi bisa dari sahabat dan teman-teman. Aku akan berusaha memberikan yang terbaik untuk seluruh teman-teman yang ada di Malang. Mohon do’anya.” Banyak banget yang merespon tweet gue tadi. Banyak yg nebak klo gue skrg lagi ada masalah. Banyak yg kasih support buat gue. Dan jujur gue tarharu banget.
Tiba saatnya gue dan teman-teman perform. Perjalanan dari hote ke venue memakan waktu yg lumayan, sekitar 20-30 menit. Gue sempatkan buat baca mention yg masuk ke akun twitter gue. Banyak sekali yg kasih support ke gue. Gue sempetin buat nyapa mereka, “Halo semuanya. Apa kabar semua ? Semoga semuanya sehat yaa. Mohon do’anya yaa. Semoga perform kita diberi kelancaran. Tunggu kejutan dari kita yaa ^^.”
Tiba di pintu gerbang gedung, gue kaget dengan banner besar yang terpasang rapi. Banner itu jelas memampang foto gue dan foto all member. Tulisannya “Selamat Datang di Bhumi Aremania.” Bis yg membawa rombongan mulai masuk dan menuju ke backstage. Gue mulai grogi. Wajar sih klo gue grogi. Ini pertama kalinya gue ikut tour ke luar kota.
Show di mulai. Dan Overture pun menggema se antero penjuru gedung. Lampu sontak mati. Bukan karena ga kuat, tapi memang sengaja di matikan oleh tim. Ketika Overture selesai, dan kita masuk, otomatis lampu di hidupkan. Lagu pertama kedua dan ketiga berlalu dengan sukses. Masuklah di lagu unit song. Gue masuk ke dalam venue dan kaget karena ada spanduk besar bertuliskan “Valentine Untukmu, Adinda.” Ada foto gue besar. Spanduk ini di pasang sama fans gue. Ukurannya sekitar 2X3 meter memanjang ke bawah. Gue balik ke backstage dan gue terharu. Gue mencoba menahan tangisan gue. Pas sesi MC, tangisan gue pecah. Gue nangis di depan mereka. Gue malu sebenernya. Tapi gue ga peduli. Gue ga nyangka begitu besarnya dukungan dari fans buat gue. mereka sampai rela ngebikan spanduk besar begitu besarnya. Gue hanya mampu bilan, “Terima kasih semuanya. Terima kasih spanduknya, bunganya, seluruh gft buat aku. Jangan pernah lelah mendukung saya dan seluruh tim. Akan kita balas dukungan kalian dengan semangat kita dan saya pastinya. Terima kasih semuanya.” Nadia yg ada di samping gue juga ikutan menangis.
Show selesai dan seluruh tim berkumpul untuk mengungkapkan kegembiraannya dan tak lupa mengucapkan kata syukur ke tuhan. Gue masih belum bisa move on dari kejadian tadi. Gue masih terharu dengan kejadian tadi. Gue merasa bersalah dengan gue mengkhianati dukungan mereka. Gue fokus ke hubungan gue, padahal mereka sangat kuat memberikan dukungan ke gue, gue menyesal dan merasa gagal menjadi idola yang baik.
Sebelum balik, gue sempatkan turun dari bis dan gue teriak ke sekumpulan fans gue. Gue tahu klo mereka fans gue karena mereka membentangkan banner dan spanduk gue besar. gue turun dan teriak ke mereka, “Aku sayang kalian. Maafkan aku klo belum bisa menjadi idola yg baik buat kalian. Jangan pernah lelah mendukung aku. Aku janji akan lebih giat lagi belajar dan berusaha agar bisa lebih baik lagi. Terima kasih semuanya. Aku sayang kalian.
Mereka ada yg teriak, “Kita sayang Adinda. Kita akan selalu mendukung Adinda. Tetap semangat Adinda. Jangan pernah bersedih.” Gue balik ke bis sambil melambaikan tangan ke mereka. Gue menangis sambil masuk ke bis. Gue bingung mau ngomong apa ke mereka. Dukungan mereka begitu berarti buat gue.

Gue sekarang sadar, bahwa gue tanpa mereka (fans) bukan apa-apa. Gue janji ga akan pernah melupakan mereka. Bagi gue, mereka adalah segalanya. Gue ga akan pernah berhenti berjuang demi mereka yang telah melakukan apapun demi gue. Mereka penyemangat gue. Gue minta maaf klo gue belum bisa jadi idola yg baik bagi mereka. Dan gue sadar juga, kalau ini kado Valentine terindah buat gue. Kado terindah yang gue dapatin bukan dari pacar tapi dari mereka yang jauh lebih berharga dibanding pacar, yakni teman-teman gue. gue anggap fans adalah teman dekat gue. Terima Kasih kado Valentine terindah, nya kawan.

Minggu, 09 Februari 2014

Gathering Wilayah RCI Jatim X

Roma Club Indonesia atau yg di singkat dg RCI daerah Jawa Timur memiliki kegiatan rutin, yakni Gathering Wilayah Jatim. Kegiatan ini di ikuti seluruh regional RCI di Jawa Timur. Dan Gathering ini telah sepuluh kali di adakan. Dan Gresik, di amanahkan untuk jadi tuan rumah.
Mengambil tema, “Sedoso Ing Pangastuti”. Sedoso sendiri artinya sepuluh. Tapi kita menjadikan kata sedoso menjadi sebuah singkatan dari, “Sedulur Solid.” Dan “Ing Pangastuti” bisa di artikan sebagai kebajikan atau kebaikan. Jika digabung, menjadi sedulur solid dalam kebajikan dan kebaikan. Mulia seru arek RCI Gresik, bung.
Acara ini di selenggarakan 8-9 Februari 2014. Tempatnya di daerah kota Gresik. Penginapan di daerah yg biasa disebut, Blandongan. Destinasi wisata event ini menjadi masalah. Gresik kekurangan tempat wisata. Panitian akhirnya menyepakati untuk melakukan wisata religi di 2 makam waliyullah, Sunan Giri dan Malik Ibrahim. Malamnya, kita mengadakan malam keakraban di Cafe Bukit Bintang, di daerah bukit Giri.
Besok paginya, kita mengadakan penggalangan dana di lokasi CFD Gresik. Penggalangan dana ini sesuai dengan himbauan dari Roma Club Indonesia pusat yang ada di Indonesia. RCI yang mendapat perintah dari Italy, langsung membentuk sebuah badan atau lembaga yg bernama RCI Cares. Sebuah badan bentukan dari RCI utk membantu saudara kita sebangsa dan setanah air. Penggalangan dana yg hanya berlangsung satu jam, kita mendapatkan 783.000. Alhamdulillah.
Sorenya, ada Trofeo La East Java. Sebuah turnamen futsal antar regional yg memperebutkan piala bergilir. Piala legendaris, yg di perebutkan sejak Gath Jatim pertama. Turnamen ini di menangkan oleh regional yg baru terbentuk, regional yg baru mengikuti Gath Jatim, RCI Banyuwangi setelah mengalahkan RCI Pasuruan dg skor 3-1.
Malamnya, ada event terakhir. Yakni nobar Derby Della Capitale (DDC). Nobar kali ini istimewa, karena melibatkan seluruh regional di Jatim. Peserta gath jatim disarankan mengikuti nonbar. Peserta gath jatim tanpa panitia berjumlah 80. Ditambah panitia menjadi 115 orang. Dan peserta nobar membeludak, karena dari RCI Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan yg membernya tidak sempat ikut Gath Jatim, ikut datang di nobar. Tercatat peserta nobar menjadi sekitar 150 orang. Itu yg tercatat oleh kami, panitia.
Gath jatim berakhir dengan sedikit kekecewaan karena AS Roma ditahan imbang oleh saudara tua nya. Tapi rasa bangga dan senang tetap ada. Bukti bahwa Gresik siap untuk menyelenggarakan event besar. Bukti bahwa Gresik ramah bagi siapapun yg datang. Bukti bahwa RCI Gresik siap menyelenggarakan event seperti ini lagi. Bukti bahwa RCI Gresik siap menjadi tuan rumah nobar jatim yg akan di lakukan setiap tahunnya secara bergiliran. Bahkan salah satu peserta nobar berbisik ke saya, ”Wah, Gresik siap ini adakan gathnas. Paling tidak, untuk menyediakan tempat nobar. Tempat nobarnya istimewa. Salut.”
Terakhir, saya ingin mengucapkan ribuan terima kasih untuk seluruh peserta, baik peserta GathWil RCI_Jatim ataupun peserta nobar atas partisipasinya. Dan mewakili panitia, saya meminta maaf apabila ada kesalahan baik yg di sengaja ataupun tidak, baik dalam penjemputan, penyambutan, makan, sampai event nobar DDC. Kesalahan milik kita dan kesempurnaan milik AS Roma dan Totti. Heheh.
Untuk seluruh panitia, GOOD JOB GUYS. Saya yakin, salah satu orang lama di RCI yg saat ini ada di Jogja dan yg mendirikan RCI Gresik akan bangga. Mimpi kami sejak lama yg belum tuntas akhirnya terselesaikan juga. Selamat untuk kalian, bukan saya. Karena saya memang tidak fokus di event kali ini. Saya pun hanya ikut membantu di Hari H karena keterbatasan kesempatan. Sedikit pesan utk kawan2 RCI Gresik, tidak ada senior dan junior di Roma Club Indo Gresik. Kita semua sama, fans AS Roma dan Member Roma Club Indo Gresik.  Tidak ada sesepuh, yg di tuakan atau apalah itu namanya. Forza Roma Club Indonesia Gresik.

@alipjanic @RCI_Gresik

Jumat, 07 Februari 2014

Hidup Itu Pilihan - Terinspirasi dari Cindy Gulla

Hidup itu pilihan, kata orang sih seperti itu. Pilihan yang kadang membuat kita harus mengorbankan salah satu keinginan kita. Tidak semua yg kita inginkan bisa tercapai. Karena hidup adalah sebuah pilihan, ketika kita tidak bisa mewujudkan salah satu keinginan, yg dapat dilakukan hanya mencoba untuk bersabar.
Kalau katasalah satu slogan organisasi kampus sih, Lebih baik mati melawan dibanding hidup tertindas. Artinya kita memang diwajibkan utk memilih. Tapi ada satu kejadian yg kita tidak bisa ikut menentukan pilihan. Kita hanya bisa mengikuti alur yg berjalan. Takdir. Kita hanya bisa mengikuti apa kata takdir. Misal begini, kita tidak bisa memilih untuk lahir dari orang tua yg mana. tapi percayalah, bahwa takdir akan menuntun kita ke jalan yg memang sudah di gariskan.
Lalu, bagaimana kita bisa memilih satu pilihan ketika dihadapkan dalam dua pilihan. Jika dalam ilmu HI (Hubungan Internasional), dikenal dg namanya konsep Rational Choice. Konsep ini terkenal dengan cost and benefit. Konsep yg lebih mudah disebut dg konsep untung rugi. Biasanya orang yg berdiri di belakang dan mensupport konsep ini adalah yg suka perhitungan.
Singkatnya begini. Kita di hadapkan pada posisi harus memilih antara pendidikan dan karir. Kita harus memilih satu. Kita perlu menghitung untung rugi dari masing-masing pilihan. Ketika kita memilih karir, kita memang sekarang lg berada di puncak. Tapi tidak ada yg tahu, besok atau tahun depan apa yg akan terjadi. Apa karir yg kita jalani masih bisa diterima publik. Kalau tidak, game over. Tapi memang, iming-iming karir dan limpahan kesuksesan lebih menjanjikan ketika memilih karir. Apalagi karir di dunia entertain. Duia entertain memang menjanjikan segalanya. Tapi kembali lagi, bahwa pendidikan memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Harta yg paling indah selain keluarga adalah, ilmu. Bahkan, dalam hadits menyebutkan kalau yg bisa di bawa mati cuma tiga. Ilmu yg bermanfaat, shodaqoh jariyah, dan do’a anak sholeh. Iyasih memang ilmu tidak hanya didapat dari dunia pendidikan formal. Tapi dunia pendidikan formal tetap paling utama untuk bisa hidup.
Apa kita tidak bisa untuk memilih keduanya ? BISA tapi sulit. Karena akan membutuhkan energi yg ekstra dan membutuhkan mental yg kuat. Tidak mudah untuk memilih kedua pilihan yg ditawarkan. Karena biasanya akan saling mengorbankan satu sama lain.
Oke, masuk ke dalam dunia idoling. Khususnya 48 group. Dalam 48 grup, grad, lulus, resign, keluar atau bahasa apapun lah itu namanya, adalah hal yg biasa. Member di persilahkan utk keluar ketika dia merasa bahwa dia sudah mendapatkan ilmu yg dia cari. 48 grup bisa dikatakan tempat bagi member untuk belajar. Di AKB48, member sekelas Atsuko Maeda atau Acchan pun harus lulus ketika dia merasa bahwa sudah siap untuk solo karir. Dia sekarang sudah punya single. Artinya, memang di 48 group, jalan untuk itu memang ada.
Dan di JKT48, semenjak akhir tahun lalu bisa dikatakan sedang mengalami badai. Badai karena banyak member yg memutuskan untuk meninggakan JKT48 dengan alasan yg beragam. Rata-rata sih karena pendidikan. Badai biasa karena posisi JKT48 saat ini berada di atas angin. Khusus untuk Cigull, sangat sulit bagi dia untuk memutuskan meninggakan JKT48 ketika posisi JKT48 sedang dalam jalan menuju puncak. JKT48 saat ini sedang memanen benih yg telah lama di sebar. Tapi dia telah memilih untuk meninggalkan JKT48 dan meneruskan pendidikannya demi meraih cita-citanya menjadi dokter.
Kembali ke judul artikel ini, Hidup Itu Pilihan. Sulit bagi seorang entertain harus menjalankan keduanya. Dul, anak ketiga Ahmad Dhani pun lebih memilih karir dibanding pendidikan ketika ditanya oleh deddy di Hitam Putih 7 Februari 2014. Artinya, harus memilih salah satu.
Teruntuk Cindu Gulla, member yg istimewa. Semangat dek. Semangat mengejar mimpimu. Terus berkarya meskipun sudah tidak di JKT48. Dengan ilmumu, jadikan Indonesia menjadi lebih baik. Indonesia membutuhkan dokter yg berhati mulia yg tidak seenaknya. Jadilah dokter yg bisa menyembuhkan sakitnya pejabat yg bejat.

Teruslah berjaan Cigull. Terima kasih telah mengisi barisan gadis cantik yg membawa nama harum Indonesia. Ketika kelak nanti cita-citamu terkabul, ingat terhadap sumpah dokter ya, cigull. Semangat Cindy Gulla

Proyek Jangka Panjang Ala AS Roma

AS Roma menjadi salah satu tim yang paling giat menjelajahi dunia di bursa transfer tengah musim. Nama-nama mentereng, seperti Naninggolan dan Bastos, dan Toloi didatangkan. Kedua pemain di datangkan bukan tanpa alasan, Nainggolan datang karena Roma kehilangan Bradley. Bastos datang karena roma harus melepas Marquinho. Selain itu, Roma juga mencari pelapis Balzaretti dan dodo yg berkutat dengan cedera. Karena Bastos bisa dimainkan di posisi Full Back kiri. Dan untuk nama terakhir, Rafael Toloi yg di datangkan dari Sao Paolo untuk menambal pertahanan Roma yg ditinggal Burdisso. Khusus untuk Toloi, bagi kalian yg gemar bermain game Football Manager tentu tak asing. Bek masa depan Brazil.
Selain nama mentereng di atas, Roma juga membeli sederet pemain muda yang secara umur masih “berondong”. Radonjic, Berisha, Paredes, Abner, dan masih ada banyak lagi. Merupakan pemain yg sengaja di datangkan manajemen untuk memperkuat kedalaman tim serta utk menjadi penerus pemain “tua” yg ada di tubuh Roma. Jelas proyek ini penuh resiko dan penuh dengan spekulasi.
Sebenarnya, Roma memiliki banyak sekali pemain muda bertalenta. Baik yg sedang naik atau yg akan naik. Untuk nama yg sudah naik, kita kenal dengan Florenzi. Untuk yg sedang di siapkan untuk naik. Caprari dan Viviani yg saat ini sedang menikmati masa peminjaman di klub lain. dan jangan lupakan, Nico Lopez. Pencetak gol pertama AS Roma musim lalu yg saat ini “magang” di Udinese.
Roma saat ini mulai melirik program jangka panjang. Program yg sebenarnya sudah biasa di Eropa. Melirik pemain muda dan ketika sudah matang, dibawa ke level senior dan nantinya akan bisa menjanjikan. Sulit memang, karena butuh kesabaran yg lebih dari pemain dan manajemen.
Hal itu bisa menjadi investasi buat tim. Kita liat, berapa besar keuntungan Arsenal dg Fabregas nya atau AS Roma dg Marquinhos. Kedua pemain yg di beli denan murah dan harus dijual dg harga yang sangat mahal. Keuntungan berlipat untuk tim.

Satu lagi, ketika AS Roma menjanjikan proyek jangka panjang, artinya kita sebagai fans jg harus yakin bahwa Roma di bangun bukan utk satu dua musim, tapi panjang. Kesabaran kita sebagai fans diuji, semoga manajemen mempertahankan Rudi Garcia dan memberikan waktu yang lama agar beliau bisa membawa Roma kembali ke jalur Scudetto. FORZA ROMA