14
Februari, kalau kata orang itu dinamakan sebagai hari kasih sayang. Hari dimana
orang berbondong-bondong memberikan ucapan kasih sayang untuk orang yang
tersayang. Kadang malah memberikan hadiah buat orang yang tersayang. Tak peduli
berapa harganya itu barang. Yupz, 14 Februari dikenal sebagai Hari Valentine.
Hari kasih sayang.
Bagi
gue, tidak ada hari-hari tertentu utk mengungkapkan rasa sayang kita ke orang.
Tak peduli itu buat sahabat, keluarga atau pacar. Tapi gue mengikuti trend dan
gue pun dulu ikut merayakan “upacara” valentine.
Nama
gue Dinda. Nama panjang gue Adinda Saraswati. Gue entertain. Gue seorang
anggota dari salah satu idol group di Indonesia. Awalnya gue ga ada niat sama
sekali untuk masuk di dunia entertainment. Gue salah satu anak yg memang tidak
suka sama begituan. Dunia entertain bagi gue adalah dunia nya orang yang punya
keunggulan secara fisik semata. Dan gue ga merasa punya itu.
Gue
lebih suka bergelut dengan kehidupan yang keras dan liar. Kehidupan yang selama
ini gue jalanin dengan penuh tantangan. Gue lebih suka berorganisasi dibanding
bergelut dengan gemerlap dunia nya artis yg glamour.
Sampai
akhirnya gue kenal dengan salah satu idol group. Idol group yang katanya beda
dg girlband. Terserah sih, bagi gue ketika ada kreasi anak negeri yg bisa
merambah dunia akan gue dukung. Gue tertarik buat gabung di idol group. Gue
cuma mau buktikan sendiri aja sih, apa bener, masuk di idol group itu susahnya
bukan main. Mumpung lagi ada pembukaan audisi.
Gue
yang memang tinggal di Jakarta ga kesulitan buat ikut audisi. Karena audisinya
memang di lakukan di Jakarta. Audisi di adain dalam 4 tahap. Setiap tahapan
jangka waktunya beda. Tapi jika di total, memakan waktu 3 bulanan lebih.
Ketika
daftar audisi, gue lagi deket sama salah satu cowok. Dia temen sekolah gue.
Namanya Brian. Kita deket sejak kelas 1 SMA. Awal kenal ketika masa orientasi
siswa baru. Gue nyaman aja pas lagi sama dia. Sampai sekarang kelas 2, gue pun
masih deket sama dia. setahap lebih deket dibanding kelas 1. Belum pacaran sih.
Gue sih suka sama dia. Tapi kan ga enak kalau gue bilang duluan. Malu lah, gue
kan cewek hahah.
Sampai
akhirnya, gue di terima di idol group itu. Seneng banget rasanya. Bener-bener
ga nyangka banget gue. Karena awalnya gue ga niat buat ikutan. Tapi gue di awal
bergabung, agak down pas manajemen bilang kalau seluruh member dilarang untuk
berpacaran. Artinya, gue harus bisa menahan perasaan gue buat Brian.
Awalnya,
gue merasa itu mudah. Karena bisa lah di siasati nanti. Masih ada yg namanya
backstreet dan masih bisa menyembunyikan rahasia. Rahasia yang hanya gue dan
Brian yg tahu. Tepat sebulan setelah gue resmi jadi bagian idol group itu, gue
jadian sama Brian. Brian bilang kalau
dia sudah suka sama gue sejak lama. Tapi dia takut kalau gue nolak dia. Padahal
gue juga suka sama dia.
Hari-hari
gue semakin indah. Karir gue di idol group itu semakin mantap. Gue semakin siap
untuk lebih fight untuk mendapatkan posisi inti di sana. Karena memang di idol
group ini, tidak mudah tuk masuk senbatsu. Senbatsu itu bisa dikatakan member
terpilih utk mengisi single tertentu atau posisi tertentu. Gue harus
bener-bener fight.
Apalagi
dukungan dari fans buat gue itu sangat mengalir deras. Dan itu jadi motivasi
gue untuk terus berjuang. Gue memang memulia “kehidupan baru” gue di idol group
ini dari titik terendah. Gue harus berjuang dari tim trainee. Tim yg memang
wajib dijalani seluruh member baru. Bagi gue, itu adalah pembuktian awal.
Ketika di tim trainee gue gagal, gimana gue bisa berjuang ketika udah masuk
tim. Jadi gue bener-bener berjuang. Dan kekuatan terbesar gue dari fans. Selain
dari keluarga dan Brian tentunya. Hihihi.
Kehidupan
cinta gue juga berjalan mulus. Gue tahu, ketika backstreet itu resikonya besar.
Apalagi ketika ketahuan publik dan fans gue. Hukuman sosial lebih berat di
banding hukuman pengadilan. Gue ga mau kejadian yg menimpa idola gue, member
AKB48, Minami Minegishi menimpa gue. Skandal dia kebongkar dan dia “dihabisi”
publik dan fans. Dan gue ga mau itu. Jadi gue sama si Brian berusaha menutupi
rapat-rapat perihal hubungan gue ini.
Tak
terasa hubungan gue memasuki bulan ke 8. 8 bulan sudah gue menutupi hubungan
gue sama Brian. Tapi pas memasuki bulan ke 5, gue merasa kalau ini sangatlah
berat. Brian mulai malas dengan kondisi yang kayak gini. Sebenarnya kasihan gue
sama dia. Tapi mau gimana lagi, gue ga mau hubungan gue putus dan karir gue
rusak.
Dan
bulan depan adalah Valentine Day. Bulan kasih sayang. Tentu gue mau ngerayain
Valentine bareng Brian. Dan si Brian sejak Januari juga sudah ngajak gue buat
jalan-jalan. Gue mau ngebuktikan cinta gue ke Brian. Gue akan ngebikin Brian
senang. Tentu Brian pun gitu.
Menjelang
tanggal empat belas februari, semua planning yg gue rencanain ternyata rusak.
Gue ada show dari tanggal 13 sampai tanggal 17. Gue mau ga mau harus
mementingkan show. Dan gue bingung karena gue harus batalin janji yg sejak awal
sudah gue susun ke Brian. Tapi mau ga mau gue harus segera ngomong ke Brian.
Sampai
akhirnya, gue ajak Brian ketemuan di sekolah. Dan gue omongin semuanya ke
Brian. “Brian, kamu boleh marah ke aku. Tapi aku harus ngomong ini. Aku dari
tanggal 13-17 Februari ada kerja. Dan yg pasti, aku belum bisa jalan-jalan
bareng kamu.” Brian menjawab, “Iya aku tau kok. Gue harus menghargai
keputusanmu. Gue ga mau menghambat karirmu. Gue mau hubungan kita break aja
dulu. Bukan karena masalah Valentine ini kok. Tapi memang gue ga mau hubungan
kita ini malah mmembuat karirmu rusak.” Sontak gue nangis dengar jawaban dari
dia. Gue ga tahu harus ngapain lagi. gue shock setengah mati.
Balik
dari sekolah, gue masih tetep belum bisa menyembunyikan kegalauan gue. Gue coba
utk interaksi dengan fans gue via media sosial. Hal yg bisa bikin gue gembira.
Moodboster lah klo bahasa gaulnya. Gue ajak mereka interaksi, walaupun gue
tidak bisa balas interaksi mereka secara langsung. Sebenarnya gue juga ingin
ajak mereka interaksi langsung via medsos. Tapi apadaya, golden rules
mengatakan bahwa itu haram. Gue yakin kalau seluruh member pasti ingin
interaksi dengan fans. Dan fans pun pasti ingin segala keluh kesah dan
keinginannya di tanggapi langsung oleh member.
Tanggal
12 atau sehari sebelum gue bertolak ke Malang karena ada perform di sana, gue
sempet ngetweet “H-2 menjelang Valentine Day. Ada yg spesial ?” Dan banyak fans
yg langsung membalas tweet saya. Yg paling banyak adalah mereka ingin kasih gue
gift atau hadiah. Jujur, gift mereka banyak sekali di kamar. Gue sediakan satu
almari besar yg isinya gift dari fans. Gue simpan seluruhnya. Gue seneng banget
ketika ada gift yg masuk ke gue. Artinya, mereka menghargai dan menganggap klo
keberadaan gue itu ada.
Tanggal
13 gue bertolak ke Malang bareng seluruh member. Gue ga bisa menyembunyikan
raut kekecewaan gue karena besok Valentine day dan gue lagi jauh dengan Brian.
Karena melihat tingkah laku gue yang ga biasa, temen gue si Nadia nyamperin
gue. Dia nepuk pundak gue sambil bilang, “Lo kenapa sih ? Dari di Jakarta
sampai di Malang, mukamu murem aje. Keselek biji salak, neng ?” Gue cuma bisa
bales dengan senyuman doang. Sampai akhirnya gue ga kuat dan gue tumpahin
segala isi hati gue ke Nadia. Nadia bisa dikatakan sebagai sohib gue. Gue sama
dia dikenal dengan geng metal. Karena kita suka lagu metal. Chemistry kita kuat
banget. Bahkan gue berani bilang, kalau di AKB48 ada Yuko-Acchan, klo di Indo
ada gue sama Nadia. Gue bilang semua masalah gue ke Nadia. Dia kaget bukan main
dengar cerita gue. “Gue cuma ga pengen lo keluar dari sini cuma karena cowok.
Usaha lo buat masuk kesini ga mudah. Jangan nyerah hanya karena cowok.”, kata
Nadia. Dan kata-kata Nadia kayaknya merasuk sampai ke otak gue. dalam otak gue
mikir kalau itu benar. Tapi hati gue belum bisa membenarkan itu. Gue cinta sama
Brian dan belum siap kehilangan Brian.
Frustasi
gue saat itu. Mau nangis juga ga bisa. Karena gue di tuntut untuk profesional.
Sesekali gue ngetweet. Sampai pada puncaknya, gue ngetweet “H-1 Valentine dan masih belum ada yg spesial. Aku yakin Valentine atau
hari kasih sayang bukan hanya untuk dan dari pacar, tapi bisa dari sahabat dan
teman-teman. Aku akan berusaha memberikan yang terbaik untuk seluruh
teman-teman yang ada di Malang. Mohon do’anya.” Banyak banget yang merespon
tweet gue tadi. Banyak yg nebak klo gue skrg lagi ada masalah. Banyak yg kasih
support buat gue. Dan jujur gue tarharu banget.
Tiba
saatnya gue dan teman-teman perform. Perjalanan dari hote ke venue memakan
waktu yg lumayan, sekitar 20-30 menit. Gue sempatkan buat baca mention yg masuk
ke akun twitter gue. Banyak sekali yg kasih support ke gue. Gue sempetin buat
nyapa mereka, “Halo semuanya. Apa kabar
semua ? Semoga semuanya sehat yaa. Mohon do’anya yaa. Semoga perform kita
diberi kelancaran. Tunggu kejutan dari kita yaa ^^.”
Tiba
di pintu gerbang gedung, gue kaget dengan banner besar yang terpasang rapi.
Banner itu jelas memampang foto gue dan foto all member. Tulisannya “Selamat Datang di Bhumi Aremania.” Bis
yg membawa rombongan mulai masuk dan menuju ke backstage. Gue mulai grogi.
Wajar sih klo gue grogi. Ini pertama kalinya gue ikut tour ke luar kota.
Show
di mulai. Dan Overture pun menggema se antero penjuru gedung. Lampu sontak
mati. Bukan karena ga kuat, tapi memang sengaja di matikan oleh tim. Ketika
Overture selesai, dan kita masuk, otomatis lampu di hidupkan. Lagu pertama
kedua dan ketiga berlalu dengan sukses. Masuklah di lagu unit song. Gue masuk
ke dalam venue dan kaget karena ada spanduk besar bertuliskan “Valentine Untukmu, Adinda.” Ada foto gue
besar. Spanduk ini di pasang sama fans gue. Ukurannya sekitar 2X3 meter
memanjang ke bawah. Gue balik ke backstage dan gue terharu. Gue mencoba menahan
tangisan gue. Pas sesi MC, tangisan gue pecah. Gue nangis di depan mereka. Gue
malu sebenernya. Tapi gue ga peduli. Gue ga nyangka begitu besarnya dukungan
dari fans buat gue. mereka sampai rela ngebikan spanduk besar begitu besarnya. Gue
hanya mampu bilan, “Terima kasih
semuanya. Terima kasih spanduknya, bunganya, seluruh gft buat aku. Jangan
pernah lelah mendukung saya dan seluruh tim. Akan kita balas dukungan kalian
dengan semangat kita dan saya pastinya. Terima kasih semuanya.” Nadia yg
ada di samping gue juga ikutan menangis.
Show
selesai dan seluruh tim berkumpul untuk mengungkapkan kegembiraannya dan tak
lupa mengucapkan kata syukur ke tuhan. Gue masih belum bisa move on dari
kejadian tadi. Gue masih terharu dengan kejadian tadi. Gue merasa bersalah
dengan gue mengkhianati dukungan mereka. Gue fokus ke hubungan gue, padahal
mereka sangat kuat memberikan dukungan ke gue, gue menyesal dan merasa gagal
menjadi idola yang baik.
Sebelum
balik, gue sempatkan turun dari bis dan gue teriak ke sekumpulan fans gue. Gue
tahu klo mereka fans gue karena mereka membentangkan banner dan spanduk gue
besar. gue turun dan teriak ke mereka, “Aku
sayang kalian. Maafkan aku klo belum bisa menjadi idola yg baik buat kalian.
Jangan pernah lelah mendukung aku. Aku janji akan lebih giat lagi belajar dan
berusaha agar bisa lebih baik lagi. Terima kasih semuanya. Aku sayang kalian.”
Mereka
ada yg teriak, “Kita sayang Adinda. Kita
akan selalu mendukung Adinda. Tetap semangat Adinda. Jangan pernah bersedih.”
Gue balik ke bis sambil melambaikan tangan ke mereka. Gue menangis sambil masuk
ke bis. Gue bingung mau ngomong apa ke mereka. Dukungan mereka begitu berarti
buat gue.
Gue
sekarang sadar, bahwa gue tanpa mereka (fans) bukan apa-apa. Gue janji ga akan
pernah melupakan mereka. Bagi gue, mereka adalah segalanya. Gue ga akan pernah
berhenti berjuang demi mereka yang telah melakukan apapun demi gue. Mereka
penyemangat gue. Gue minta maaf klo gue belum bisa jadi idola yg baik bagi
mereka. Dan gue sadar juga, kalau ini kado Valentine terindah buat gue. Kado
terindah yang gue dapatin bukan dari pacar tapi dari mereka yang jauh lebih
berharga dibanding pacar, yakni teman-teman gue. gue anggap fans adalah teman
dekat gue. Terima Kasih kado Valentine terindah, nya kawan.