Di tulisan sebelumnya, sempat saya tuliskan tentang
apa itu JIL dan ITJ yang berkembang dalam dunia nya WOTA. Silahkan baca disini.
Lalu sikap saya seperti apa ? Pertanyaan sama juga
ditanyakan sama Om B dkk. Haruskah saya mendukung ITJ ? Saya bilang, HARUS.
ITJ harus di dukung. Selain karena saya memang membenci
mencintai aktivis, sales MLM dengan barang dagangan Khilafah, yakni Ustadz
Felix Siauw, saya juga merasakan bahwa Idol harus di kembalikan lagi ke khittah
nya. Setelah selama ini terkontaminasi dengan keburukan dari JIL.
Ustadz yang saya hormati, saya sesungguhnya ingin
kenal lebih jauh dengan anda. Meskipun hubungan kau dan aku seperti lagu JKT48
yang khusus buat Melody dan Nabilah, cinta saya ke anda itu seperti lagu
Element, Cinta Tak Bersyarat. Saya mencintai anda tanpa syarat, meskipun
twitter saya sudah anda block tanpa ada konferensi pers. Ah, iya lupa, kan anda
sangat membenci acara TV dan katanya anda tak punya TV di rumah. Meskipun yang
saya tahu, anda sering muncul di TV. Mungkin itu cara anda melebarkan sayap
untuk barang dagangan anda, Khilafah yang begitu menjengkelkan saya
idamkan.
Dunia idol saat ini terkontaminasi dengan dunia lokal
yang sangat tidak sesuai dengan Idol di dunia aslinya, Jepang. Banyak member
JKT48 yang terpengaruh hal-hal yang menurut Ustadz yang sangat saya cintai
sebagai hal yang UJUB, RIYA’, dan TAKABUR. Selfie. Beberapa saat yang lalu anda
dengan gegabah gagahnya mengeluarkan pandangan anda tentang selfie.
Karena selfie bertentangan dengan islam. Jaman Nabi
Muhammad dulu, tak ada yang namanya Selfie. Bahkan smartphone pun tak ada. Bid’ah namanya. Dan member JKT48 hampr
semuanya pernah bahkan setiap hari melakukan itu. Dan itu bertentangan dengan
kemurnian Idol di Jepang sendiri. Karena di Jepang tak ada yang namanya Selfie.
Mungkin yang benar adalah, tak ada suatu nama khusus bagi sebuah foto. Bahkan di
Idol lokal lebay menggunakan Tongkat Narsis (Tongsis) yang pasti itu bentuk
Riya’, Ujub, dan Takabur. Meskipun yang saya tahu, member AKB48 pun banyak
melakukan (ritual) selfie. Ah, biarkan saya menggunakan standar ganda. Toh
mereka (ITJ) juga sering menggunakan standar ganda dalam memandang sebuah
perkara.
Ah iya ustadz, saya baru lihat screenshoot twit
jenengan tentang perempuan yang bekerja. Meskipun banyak teman di twitter yang
langsung merespons itu. Mereka sangat baik keterlaluan berani mengkritik
pandangan anda. Mereka belum tahu siapa The Real Ustadz Felix Siauw mungkin ya.
Tapi kalau pandangan anda itu benar, anda harus
melihat JKT48 yang saat ini menjadi trend dan ribuan orang mabuk kepayang
karenanya. Ya, tentu saja karena mereka seorang wanita dan bekerja. Apalagi mereka
masih kecil, masih bau kencur. Pacaran aja belum. Ah lupa, kan ga ada yang
namanya pacaran kan ya ustadz. Ta’aruf. Tapi, kan banyak teman ustadz yang
juga bekerja. Main film lagi. Jadi presenter juga. Ah, saya lupa, anda dan team
kan ada istilah ((STANDAR GANDA)).
Apalagi kalau
ustadz pernah lihat mereka, cara berpakainan mereka, subhanallah
astaghfirullah. Mereka membuka aurat mereka tanpa rasa ragu. Apalagi ada teman
saya yang sering bikin anda kesal, Gus Stakof yang juga fans JKT48, malah
AKB48. Santri macam apa itu ya ustadz. Makanya saya lebih percaya anda daripada
Gus Stakof. Makanya saya dan teman-teman ingin poligami. Boleh kan ? Karena
saya ga tega kalau istri saya harus hamil sampai 5-6 kali. Kan banyak anak akan
membuka kran rezeki. Makanya, saya ingin poligami nantinya. 4 istri saja,
masing-masing saya ada 2 anak, lumayan jumlahnya 8. Satu tim futsal 5 orang, 3
sisanya buat cadangan. Lumayan, bikin Banyak Anak FC. Kan saya juga ingin
meniru salah satu pimpinan partai yang punya istri lebih dari satu. Yang istri
muda lebih cantik lagi. Kan enak. Apalagi kalau saya bisa punya anak dari salah
satu member JKT48. Ah lupa, mereka kan istri yang tak baik ya ustadz. Kan mereka
bekerja mencari rezeki. Padahal Siti Khadijah setahu saya adalah pedagang. Anggota
ITJ juga bekerja. Ah, lupa, ada ((STANDAR GANDA)).
Tapi setelah saya membaca twit anda dan melihat video
anda yang ceramah sana sini sambil membawa barang dagangan yang namanya
Khilafah, saya makin yakin kalau anda salah ustadz yang terbaik di duni.
Bahkan, Quraish Shihab jauh lebih bagus kalah dari anda.
Maka dari itu, saya yang kata anak-anak sebagai Alip
Ciauw mulai saat ini akan ikut menggagalkan mendukung ITJ. Karena saya
yakin, Idol itu ya harus sesuai yang ada di jepang, Bukan Jaringan Idol Lokal
yang tak punya etika.
Semangat terus, ustadz.