Ultras Mania Gresik

Kita pernah juara. Gresik pernah juara. Dan sekarang "KAMI RINDU JUARA" Liga Indonesia

Roma Club Indonesia

Kami ada. Kami berpesta. Kami bersatu. Hanya untuk satu kebanggaan, AS ROMA

AS ROMA

LA ROMA NON SI DISCUTE SI AMA

Fan Fiction

Cerita fiksi untuk meluapkan ekspresi jiwa. Tentang hiburan, luapan perasaan, dan pengorbanan.

48 Family

The power of Idol. Idol can't make you horny, just can make you proud with them. Kita pecinta idol sebagaimana kita mencintai sepakbola.

Rabu, 20 Agustus 2014

Atas Nama Cinta

“Arek-arek iku lapo ngadek nyanyi.. Di bayar piro emang. Goblok.” – Anak-anak itu ngapain berdiri bernyanyi. Di bayar berapa memang. Bodoh.
Sejenak saya tertegun setelah mendengar celetukan orang belakang saya ketika lihat Gresik United bermain melawan Sriwijaya FC, 20 Agustus kemarin. Ada benarnya memang kata dia. Berdiri 90 menit dan hanya bisa duduk selama 15 menit, yaitu ketika rehat babak pertama. Tak jarang mereka harus ikut bernyanyi dan menggoyangkan tangannya mengikuti aba-aba dirigen yang berdiri.
Mereka tidak di bayar layaknya para pendemo bayaran yang akhir-akhir ini lagi jadi trending topic. Mereka tidak di beri makan layaknya Panasbung atau pasukan nasi bungkus. Kalau beruntung, mereka semua hanya mendapatkan air minum yang jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah yang berdiri dan bernyanyi. Artinya ke legowo an antar mereka untuk berbagi lah yang paling penting dan di butuhkan. Air minum itu di dapat ternyata dari patungan kawan-kawan sendiri.
Mereka mengorbankan banyak hal ketika datang ke dalam stadion. Tiket kelas ekonomi atau suporter di seluruh Indonesia sekitar Rp. 10.000-Rp.30.000. Bahkan mereka juga mengeluarkan uang lebih untuk membeli aksesoris tambahan sebagai pelengkap. Mulai dari kaos, syal, bendera, tongkat bendera, dan yang ekstrim flare.
Mereka juga mengorbankan waktu. Dalam sekali pertandingan sepakbola, membutuhan sekitar 2 jam selama pertandingan berlangsung. Di antara yang datang di stadion, mereka merelakan waktu kerja nya, waktu istirahatnya, dan yang paling parah banyak yang bolos sekolah dan kuliah demi melihat tim kesayangannya ke stadion.
Untuk apa mereka melakukan itu ? Iseng saya tanya, “Demi tim kesayangan, bos.” “Loh kan iki di gawe kuto kene. (Kan itu untuk kota kita)” dan yang terakhir, “Cinta sama tim kesayangan, bro. Apapun di lakukan.” Wow sebegitu banyak alasan yang di ungkapkan. Dan saya menyimpulkan alasannya adalah cinta kepada tim kesayangan dan membela kota kelahiran.
Kadang, kalau sudah cinta apapun di lakukan. Lihat cerita Romeo dan Juliet atau cerita-cerita di FTV di Indonesia. Kadang, cinta bisa membuat kita bertindak bodoh. Tetapi bagi kita, tindakan yang di anggap bodoh itu adalah tindakan yang wajar.
So, atas nama cinta mereka (suporter fanatik) rela mengeluarkan uang berapapun, menghabiskan waktu selama apapun, dan menghabiskan tenaga demi tim kesayangan.

“Saiki aku ngenteni kowe, dino iki males nyambut gawe. GU FC ayo di belani. Arek Ultras, mendem rame-rame.”

Senin, 18 Agustus 2014

Sekilas Pajama Drive Revival Show Jilid II

“Ah, paling yang lolos itu-itu lagi. Bosen.” Kata salah seorang fans begitu tahu akan di adakan Pajama Drive Revival Show atau PDRS. Nada sumbang seperti itu seakan jadi kebiasaan ketika ada voting-voting yang melibatkan fans.
Ada benarnya memang kata dia. Manajemen tentu tidak akan rela kehilangan pendapatan besar dari Theater, apalagi ketika ada event, karena member “ace” tidak lolos dalam perhitungan akhir. Tetapi kita juga harus ingat, bahwa yang menentukan segalanya adalah kalian wahai para pemegang duit. Kalian lah yang akan menentukan, member mana aja yang akan lolos dan mengisi pos-pos mana saja.
Eits, tapi siapapun yang akan mengisi pos-pos di PDRS, penghuni theater akan penuh. Percaya deh. Karena memang candu yang di sebarkan sudah merasuk sampai ke lubuk hati yang paling dalam.
Dan ada beberapa hal yang perlu di soroti terkait PDRS yang baru selesai di umumkan  beberapa hari yang lalu.                                                                                                                                                             1.      Gagal nya Nabilah
“Oh men, Nabilah gak lolos. Ini pasti konspirasi JOT.” Itu kata-kata yang terucap dari kawan-kawan yang mengikuti kegiatan pengumuman PDRS. Se begitu kaget nya kah mereka ? Wajar ? Mungkin wajar mungkin tidak. Wajar kaget, karena selama ini Nabilah di kenal sebagai “Oshi Sejuta Umat”. Tapi di PDRS kali ini, Nabilah “hanya” menjadi Backdancer atau sama seperti Melody ketika PDRS Jilid I dulu. Tidak wajar, karena kembali lagi bahwa fans adalah tuhan. Fans yang menentukan siapa saja yang masuk ke dalam 16 wanita terpilih.
Mari lihat kembali, siapa saja yang “kerjasama” dengan Nabilah dalam proses PDRS ini. Ada Vinny, Elaine, Ayen, Yupi, serta Nabilah sendiri. Dari 5 orang tersebut, yang lolos ada Vinny, Ayen, dan Elaine. Nabilah kalah oleh seorang anak baru muncul seperti Elaine. Kwek. Sungguh ironis saudara. Sama seperti ketika Melody kalah di PDRS jilid I.
Apa benar ada konspirasi yang sengaja di ciptakan oleh JOT sendiri ? Lalu, kalau ada untuk apa ? Strategi Marketing ! Iya, strategi marketing. Kok bisa ?
Gini, pasca Melody gagal masuk PDRS Jilid I, lalu ada kawan yang Melody Oshi tiba-tiba nyeletuk, “Wah, next Revival harus lolos ini Melody.” Dan ingat, jumlah Vote akan terus bertambah. Tidak akan berkurang ataupun stagnan. Lawan yang di hadapi akan semakin sulit, dan kalau ingin memasukkan idola nya, harus berusaha lebih keras lagi dengan satu cara, VOTE. Dan Vote dengan apa ? UANG. Jelas ? J
Tetapi, apapun itu tujuan JOT saya yakin itu juga yang terbaik bagi idola kalian. Ganbatte                             2.  Elaine, “Atletico Madrid” nya Liga PDRS
Siap di antara kalian yang “sinis” ketika tahu bahwa ada Revival Pajam Drive ? Hayo ngaku saja deh. Kalau ga mau ngaku, saya yang akan ngaku. Ya, saya adalah salah satu yang heran dengan adanya PDRS ini. Selain karena revival yang pertama juga menggunakan Pajama Drive, tetapi ada alasan lain. Yaitu masih adanya Gen 3 yang membawakan setlist Pajama Drive. Setlist yang di bawakan untuk Revival, harusnya “sakral”. Sakral maksudnya adalah, setlist yang di gunakan bisa membuat fans merasakan nostalgia karena sudah lama tidak di bawakan.
Itu alasan kenapa beberapa anak Pulau Matahari sempat kecewa dan ngedumel. “Kenapa bukan BnT sih yang di bikinn Revival.” Celetuk salah satu anak Pulau Matahari. Ya, karena bagi anak pulau matahari, BnT adalah setlist yang cukup bikin rindu.
Ternyata eh ternyata, ada anak Gen 3 yang lolos lho. Namanya Elaine Hartanto atau biasa di panggil “Kwek”. Eh salah, Elaine maksudnya. Menjadi satu-satunya anak Gen 3 yang lolos, tentu dia senang. Saya jamin itu. Tetapi jangan heran, karena sejak awal audisi, Elaine adalah salah satu finalis yang cukup famous selain Michelle.
Jika Atletico Madrid mampu memenangkan title La Liga dengan mengalahkan seteru abadi nya, Real Madrid, maka Elaine sukses menyingkirkan Nabilah. Tau lah ya seperti apa kekuatan Nabilah dan fans nya di Unit Kagami.
Yang patut di tunggu adalah bagaimana jalan Elaine selanjutnya. Jika Atletico setelah itu kalah di Final UCL, bagaimana nasib Elaine di next Revival atau Next Sousenkyou ? Tidak ada yang tahu.
             3. Apalah Itu Koalisi
Tenang, ini bukan tentang koalisi ala politik-politik yang berkembang saat ini. Bukan koalisi yang di bentuk atas kesamaan platform, visi dan misi politik. Tetapi ini koalisi yang di bentuk atas dasar hmmm atas dsasar apa ya. Mungkin atas dasar kepepet. Kepepet dan rasa tidak pede untuk jalan sendiri. Oh, dan koalisi yang di bentuk atas dasar kewajiban untuk mengisi slot kosong dalam unit song.
Jika koalisi yang di bentuk dalam politik yang sebenarnya, kepentingannya adalah memimpin Indonesia dan menghasilkan uang bagi partai, maka koalisi ini justru sebaliknya. Memang, kepentingannya sama yakni memasukkan idola nya ke dalam 1 dari 16 member idola. Tetapi yang berkoalisi malah menghabiskan duit jutaan untuk ini dan dalam koalisi partai politik, para koalisi mendapatkan uang. That’s different.
Dan dari 5 unit song yang di perebutkan oleh banyak koalisi, serta slot 16 member saja yang masuk dari 70-an member, hanya 2 unit song yang isinya sesuai dengan koalisi. Yakni Jonjou Shugi (Melody, Hanna, Frieska) dan Tenshi no Sippo (Kinal, Veranda, Shanju). Dan yang lainnya random alias berantakan. Meskipun 3 unit sisanya ada beberapa anggota koalisi yang masuk, tetapi tetap saja rusak. Kenapa demikian ? Kan seharusnya, koalisi itu satu suara. Kok ini bisa berbeda. Kalau satu masuk, harusnya smeua anggota koalisi juga masuk.
Lihat Jonjou Shugi, 6 member teratas isinya adalah 2 koalisi yang terbentuk. 1-3 yang di sebut di atas, dan 4-6 adalah Koalisi Serabi, yaitu Rica, Sendy, dan Novinta. Masih sesuai lah ya. Meskipun secara suara, ke 6 member di atas semua berbeda meskipun dalam satu koalisi. Yang random lagi malah Kagami. Kagami itu ibaratnya Unit Song gado-gado. Tak bisa di tebak. Member yang awalnya di pengumuman sementara ada di atas, tiba-tiba mencelat dan hilang.
Balik ke mengapa ada perbedaan member yang masuk dalam unit song, padahal mereka satu koalisi. Ini sempat di tanyakan oleh salah satu skyleng asal Bondowoso eh Wonosobo. Simpel jawabannya. Egoisme antar tim dalam koalisi serta adanya fans yang enggan untuk bergabung dalam koalisi dan akhirnya melakukan vote berbeda dengan para koalisi.
Jelasnya begini, jumlah member yang bisa di vote dalam sekali sms itu tergantung dari jumlah member dalam Unit Song. Koalisi akan bergabung untuk bersatu mengisi slot kosong dalam Unit Song. Ambil contoh koalisi Serabi dalam Jonjou Shugi yg isinya 3 orang. Makanya mereka isinya 3 member, Sendy, Rica, Nobi. Harusnya, mereka bertiga punya suara yang sama. Kenapa beda ? Karena juga ada yang vote Rica dan Sendy tapi tidak dengan Nobi atau sebaliknya. Dan itu terjadi hampir di semua member.
Kedua tentang egoisme. Banyak fanbase yang melakukan vote tidak sesuai dengan perjanjian awal. Bukan berarti mereka melanggar, tetapi karena mereka merasa bahwa kewajiban untuk melaksanakan peraturan dalam koalisi sudah di laksanakan. Jadi, mereka tidak menyalahi aturan, karena sudah merasa melaksanakan kewajiban koalisi.
Yang terpenting sejatinya adalah, bagaimana kita semua tidak menganggap hal ini terlalu serius dan akhirnya bikin dongkol dan saling memusuhi satu sama lain. Ingat bahwa ini hanya sebagian dari hobi mu yang memuluskan jalanmu untuk bersenang-senang. Kalau bikin dongkol, namanya bukan hobi mu lagi. Karena tidak bisa bikin senang.
Lalu, saya ingat kata Jonap. Kalau ada yang merasa kesal dengan hasil PDRS, sialhkan kumpulkan bukti-bukti yang kuat. Serahkan ke yang bersangkutan daripada harus ngomel-ngomel dan justru membuat mamber idola kalian kecewa.
Atau paling tidak, ketika pengumuman PDRS kemarin, member idola kalian harusnya maju ke hadipan fans dan katakan bahwa dia menarik diri dari rekapitulasi suara PDRS dan bawa ini ke MK. MK yaitu Mahkamah Kewotaan. Berikan bukti-bukti yang mungkin butuh kontainer untuk membawanya. Kasih saksi-saksi yang menguatkan gugatan kalian ke MK. Kasih saksi yang jarak rumahnya dengan kantor distrik atau kelurahan 300 Km eh 300 Meter. Mungkin yang salah adalah DPKTB nya atau ada konspirasi dari operator seluler yang bisa menggelembungkan suara. Ah sudahlah, mungkin saya harus istirahat.


NB : Tulisan yang saya buat tidak bermaksud untuk menyinggung siapa-siapa. Bagi yang meras tersinggung, mungkin kalian harus piknik dan main-main lah ke F4 FX Sudirman.

Sabtu, 16 Agustus 2014

Buat Virus Yang Lebih Mematikan, Coach !

Dalam sepakbola, kalah dan menang adalah hal yang biasa. Setidaknya itu yang pernah di katakan pelatih sekolah sepakbola saya semasa kecil ketika tim kami saat itu menderita kekalahan setelah menang di 2 laga awal turnamen SSB se Jabodetabek. Tidak ada yang aneh ketika sebuah tim kalah atau menang. Tetapi menderita kekalahan berturut-turut dan yang mengalahkan adalah tim yang secara peringkat jauh di bawah tim tersebut. Saat ini saya sedang membicarakan tentang Timnas U19.
Prestasi yang di dapat dan di hasilkan secara keras selama mengikuti turnamen tahun kemarin seakan tidak ada artinya. Pondasi yang sudah di bangun selama ini seakan runtuh begitu saja, ketika hasil yang di dapat akhir-akhir ini jeblok. Dan saya mencoba melihat, mengapa Timnas U19 saat ini sedang “jeblok”
1.      Minim Kreasi Serangan
Dalam Football Manager, ada yang namanya Familiarity Tactic. Semakin penuh tabel nya, artinya pemain semakin paham dengan formasi dan taktiknya. Tapi, FM memberikan 2 lagi slot kosong yang bisa di isi manager untuk memberikan alternatif taktik. Tujuannya adalah agar manager bisa memberikan variasi permainan kepada tim yang di tukangi nya. Hubungannya dengan U19 ?
Mari lihat formasi yang di keluarkan oleh Coach Indra Sjafri sejak AFF U19, Kualifikasi Piala Asia. Tur Nusantara, serta Turnamen Hasanah Bolkiah ini. SAMA. Skema 4-3-2-1 yang di keluarkan dengan pemain yang sama. Tidak ada sama sekali perubahan.
Lawan yang di hadapi Indonesia rata-rata adalah lawan ketika di AFF U19, meskipun beberapa mengirim tim U-21 nya. Tetapi beberapa masih mengirimkan pemain yang notabene alumni AFF Cup.
Mereka sudah bisa membaca arah permainan timnas. Mengandalkan serangan balik cepat mematikan dari sayap. Menjadikan Striker as False Nine not Advanced Striker. Yang berbahaya adalah pergerakan second line timnas, umpan silang yang membuat Korsel hancur lebur. Tenang, ini bukan tentang musik, kalau musik kita masih kalah jauh dengan K-Pop.
Senjata mematikan itu sudah bisa “di matikan” balik oleh lawan. Dalam dunia kedoteran, di kenal yang namanya vaksin bagi virus penyakit tertentu. Nah, bagi lawan, permainan Timnas ibarat penyakit. Tetapi itu dulu. Mereka saat ini sudah punya vaksin yang mampu mematikan pergerakan bakteri-bakteri yang ada di 11 pemain di lapngan.
Virus dalam laptop setiap tahun selalu berubah menjadi lebih baik. Itu pun, anti virus yang di keluarkan oleh produsen juga akan selalu berubah mengikuti irama virus nya. Nah ini virus U19 tidak ber transformasi. Stagnan dan sangat mudah di tebak.
2.      Mental
Menjadi tim yang selama ini menang, lalu kalah adalah ha yang sulit. Sulit untuk bangkit. Selama Tur Nusantara, Timnas U19 jarang sekali kamasukan terlebih dahulu. Tapi ini, 3 pertandingan di HBT, Timnas kemasukan terlebih dahulu, ketidak biasaan ini menjadikan Timnas kebingungan. Mereka sulit untuk bangkit.
Lihat, mereka setelah ketinggalan bermain seolah tidak bisa bangkit. Mereka terus memegang bola memang. Tetapi permainan mereka berbeda. Seakan tidak tahu harus menyerang dari sisi mana. Kebingungan ibaratnya. Seperti aku yang tanpa dirimu.
3.      Pikiran Mereka Ada di Spanyol
Ah ini adalah faktor paling bodoh mungkin yang saya tulis. Beberapa saat yang lalu timnas sempat akan di daftarkan di turnamen yang di adakan di Spanyol. Lawan yang di hadapi pun berkelas. Argentina, Mauritania, dll. Beda kelas lah jika di bandingkan yang di Brunei ini. Mereka mempersiapkan segalanya. Lalu hasilnya ?
Mereka tidak jadi tampil. Mereka hanya akan tampil di Brunei dan yang di kirimkan adalah Timnas U21 yang sebagian besar adalah pemain Sriwijaya U21 yang menjuarai ISL U21. Bahkan banyak yang bilang bahwa saat ini di Spanyol itu Sriwijaya U21 yang di paksakan tampil memakai nama Indonesia.
Apa berpengaruh ? IYA. Bagaimana sih rasanya di PHP oleh orang yang selama ini kita banggakan dan yang selama membuat mereka bangga adalah KITA. Ya, BTN yang merubah itu. BTN dan jajaran PSSI lah yang merubah semua itu. Sempat di bahas di @Footballnesia , baca tuh.
4.      Tingginya Ekspektasi Masyarakat
U19 saat ini tengah menikmati ketenaran yang luar biasa. Setelah menjadi pemecah kebuntuan dan menjadi juara di Sidoarjo. Lalu mereka menghancurkan Korea Selatan dan lolos ke Piala Asia U19. Tentu harapan masyarakat ketika bermain di Brunei adalah mereka menjadi juara. Karena memang yang akan di lawan Indonesia adalah negara di Asia Tenggara yang notabene mereka adalah penguasa nya dalam kelompok umur yang relatif setara.
Ekspektasi yang tinggi tersbeut tampaknya menjadikan permainan Timnas menjadi tidak lepas. Mereka terbebani dengan pencapaian yang selama ini mereka dapatkan. Dan masyarakat pun mengamini beban mereka dengan harapan yang tinggi, JUARA. Meskipun tidak terucap oleh masyarakat, tetapi terlihat jelas ketika Timnas U19 kalah, masyarakat kecewa bukan main. Artinya mereka berharap Timnas bermain baik dan menjadi juara.
Dalam sepakbola, kalah dan menang adalah hal biasa. Sempat saya bahas di awal. Apalagi mereka kalah dalam turnamen pemanasan sebelum turnamen asli, yakni di Myanmar. Masih jauh menilai permainan Indonesia buruk, karena lawan yang di hadapi saat ini bukanlah yang akan di hadapi nanti di Myanmar. Di tambah, tim yang di turunkan lawan banyak yang Timnas U21, bukan U19. Artinya dari kelompok umur, sudah berbeda.
Tetapi, itu semua bagi tim yang menjadi raja asia tenggara tentu tidak bisa di tolerir. Setidaknya sampai saat ini. Aroma pesimis mulai tercium. Mereka mulai meragukan Timnas U19 untuk bisa berprestasi di kancah Asia. Ya, itu karena ekspektasi yang timbul sangatlah tinggi. Jadi, ketika bermain sedikit di bawah form, mereka seakan bermain jelek sekali.
Selain itu, U19 saat ini menjadi primadona baru. Hal yang tidak aneh, karena mereka menjadi pemuas dahaga gelar. Ibarat orang puasa, bisa minum itu adalah hal yang paling menggembirakan. Dan bagi mereka, timnas U19 adalah harapan baru. Sesuatu yang jelek yang di lakukan U19 adalah sebuah hal cacat dan tidak bisa di tolerir. Lihat kasus yang di alami Marshanda beberapa saat ini dan beberapa tahun yang lalu. Primadona itu harus A dan B. Jika melakukan kesalahan artinya itu sebagai dosa yang sangat besar. Ibarat Barcelona yang dalam beberapa tahun belakangan menjadi tim spesialis gelar, tetapi musim kemarin tidak ada satu pun gelar bergengsi yang mereka dapat. Apa hasilnya ? Tata Martino mengundurkan diri. Karena dia merasa berdosa dan bersalah tidak bisa membawa Barcelona juara. Di tambah dengan adanya desakan dari fans untuk Barca kembali berprestasi.
Hal ini lah yang saat ini di alami Timnas U19. Sebagai sebuah harapan baru, melakukan kesalahan sedikit adalah sebuah dosa besar. Sesuatu yang terbentuk karena dua hal. Karena adanya tekanan dari masyarakat serta belum punya mental yang baik.

Tulisan ini bukan untuk menjustifikasi bahwa U19 atau Garuda Jaya saat ini sudah habis. Tetapi sebagai analisa kritis saja. Masih ada waktu untuk membenahi sisi-sisi yang selama ini rusak. Masih ada lagi membangkitkan virus-virus yang saat di Brunei mati terkapar. Mari buat virus yang lebih canggih, coach. Dan satu lagi, jauhkan U19 dari politik. Ini salah satu harapan kami.

Senin, 11 Agustus 2014

Menertawakan Parkir Bus

“Untuk apa menang kalau main super defensif dan parkir bus di gawang.”
Pernyataan di atas membuat perut saya sakit. Bukan karena mules, tapi lucu saja. Di era modern ini, masih ada saja orang yang men-sangsi-kan strategi tim untuk memenangkan pertandingan sepakbola. Asal dengan cara yang halal atau tidak dengan membeli perangkat pertandingan atau jika di Italy di kenal dengan Calciopoli, semua nya terasa halal. Pun dalam agama, sepakbola mengenal halal dan haram. Bukan tuhan yang menentukan bedanya.
Lalu strategi parkir bus yang di nyinyir kan orang-orang adalah satu dari sekian banyaknya strategi dalam dunia sepakbola. Di Italy ada Catenaccio, di Belanda ada Total Football, di Inggris ada Kick and Rush, serta di Brazil terkenal dengan Jogo Bonito. Semua sah dan halal di lakukan karena yang di gunakan adalah otak dan oto untuk memenangkan permainan bukan dengan cara yang curang.
Parkir bus sejatinya adalah strategi untuk menumpuk pemain di garis pertahanan sendiri sambil sesekali melakukan serangan balik yang cepat nan mematikan. Ingat kejadian gol super ajaib ala Torres pas berseragam Chelsea ketika melawan Barcelona ? Atau permainan heroik pasukan La beneamata ketika meluluh lantahkan Barcelona.
Terdapat kemiripan dari 2 contoh di atas. Sama-sama bermain dengan pola bertahan. Atau bisa di katakan yang mengalahkan Barca adalah parkir bus. Strategi bertahan. Dengan strategi bertahan itu saja, Mou sukses memberikan Treble Winners untuk Inter sebelum hijrah ke Madrid. Dan khusus untuk Chelsea, meskipun saat itu bukan di latih oleh Mourinho, tetapi skema permainan Mourinho masih terlihat jelas. Tidak lain dan tidak bukan adalah Di Matteo yang melanjutkan permainan bertahan itu.
Back to topic, dari sini saja terlihat jelas mengapa saya menertawakan pernyataan di atas.

Baiklah, untuk memperjelas saya akan mencoba mengurai alasan kenapa saya meneratawakan pernyataan itu.
Pertama adalah mengenai permainan ultra defensif atau parkir bus dan menang. Tujuan dari sepakbola adalah mencetak gol. Dengan bertahan, apa tidak bisa mencetak gol ? BISA. Tetapi dengan menata serangan yang di susun dengan rapi. Serangan di mulai dengan membuat lawan frustasi dengan pertahanan kita. Lawan akan di buat repot untuk meruntuhkan pertahanan super kuat yang di bangun. Dan biasanya strategi ini di gunakan ketika melawan musuh yang level permainannya di atas tim sendiri. Melakukan serangan sporadis dengan lawan yang level nya di atas kita adalah hal bodoh nan membunuh diri sendiri.
Jengkel memang melawan tim yang pola nya bertahan. Nah, ini yang di manfaatkan oleh musuh ketika tahu lawan yang di hadapinya mulai frustasi. Dan ini yang di manfaatkan dengan sangat rapi oleh Timnas Brunei, senin malam ketika melawan Indonesia U-19. Indonesia di buat frustasi dengan pertahanan kuat yang di galang pemain Brunei.
Kedua, apa ada jaminan tim yang bermain cantik itu akan bisa dengan mudah mencetak gol ? TIDAK. Tidak ada satu pun yang bisa menjamin. Kecuali ISIS dan HTI yang bisa menjamin Khilafah itu yang terbaik bagi Indonesia, itu pengecualian kawan. Balik ke bola. Bermain cantik dan di akhiri dengan kemenangan adalah hal yang indah. Tetapi bermain lebih baik tetapi kalah sangat menyakitkan. “Lawan tim rendahan aja kalah, loe.” Itu nyinyir an yang akan muncul ketika kalah melawan tim yang parkir bus.
Ketiga, saya sempat lihat timeline dan membaca tweet teman saya. Isi tweetnya adalah tentang bagaimana menangkis mereka yang nyinyir in tim yang menggunakan Parkir Bus sebagai strategi nya. Intinya adalah, jangan menyalahkan parkir bus. Biarkan itu terjadi. Yang harus kita lakukan ketika berhadapan dengan tim yang memarkir bus nya di depan gawang adalah bagaimana kita harus bisa menjadi supir yang akan membawa bis itu pergi dan kernet bis yang akan memandu supir membawa bis itu pergi dari depan gawang. Paham ? Intinya adalah bagaimana merusak pertahanan yang di galang oleh tim tersebut.
Dan saya ingat kalimat Mourinho, bahwa yang terpenting dalam sepakbola adalah hasil bukan permainan. Lalu saya ingat pula bagaimana Arsenal yang saya anggap sebagai tim dengan permainan sepakbola paling indah tetapi gagal meraih gelar juara bertahun-tahun. Bukan maksud mengecilkan tim tertentu, tetapi saya hanya berusaha memberikan contoh bahwa permainan cantik dalam sepakbola bukan segalanya. Tetapi hasil. Dan bagi mereka pelatih yang mengusung gaya bertahan, yang terpenting adalah menang.
Jadi, bagi mereka yang nyinyir in parkir bus dan segala strategi nya, haruslah melihat lagi bahwa itu adalah pilihan dan strategi yang sudah di siapkan secara matang oleh tim.

Minggu, 03 Agustus 2014

Siapakah Dalang ISIS ?

Indonesia saat ini sedang di gemparkan dengan kemunculan ISIS. Yak, ISIS adalah Islamic State of Iraq Syiria. Dengan kata lain, ISIS adalah sebuah gerakan yang terbentuk di Iraq dan Syiria. Tujuannya adalah untuk menjadikan Iraq dan Syiria sebagai negara islam dengan syariat islam.
Mungkin sebagian orang heran dengan adanya ISIS di Indonesia. Saya pun merasa demikian. Tetapi ISIS ini mirip dengan kelompok teroris yang selama ini di Indonesia dan di dunia. Bisa di katakan ISIS ini muncul sebagai lahan baru teroris di Indonesia. Muncul dengan iming-iming jihad dan bela agama.
Lalu siapa kah dalang di balik terbentuknya ISIS ? Karena ISIS di gadang-gadang sebagai penerus Al Qaeda. Dan Al Qaeda sendiri adalah hasil dari tangan Amerika Serikat. Apakah ISIS juga terkena campur tangan AS ? Bisa jadi.
Edward Snowden, orang yang paling di buru pemerintahana AS yang telah membocorkan rahasia AS juga sempat membocorkan bahwaa ISIS adalah hasil tangan dari AS. Bahkan Abu Bakar Al Baghdadi sempat di latih secara khusus oleh Amerika Serikat dan Israel (Jawa Pos 3 Agustus 2014)
Lalu untuk apa AS membantu mendirikan ISIS ? Apa keuntungannya ? Ada saudara.
1.      Menjadikan Timur Tengah Tidak Stabil
Ini berkaitan dengan kepentingan AS dan sekutu nya tentang kepemilikan Minyak. Seperti yang kita ketahui, middle east di berikan minyak yang berlimpah. 50% lebih minyak dunia ada di middle east. Lihat bagaimana Qatar yang juga kaya karena minyak. Lalu apa hubungannya dengan AS dan ISIS ? Secara langsung dengan ISIS itu tidak. Tetapi keberadaan ISIS sangat membantu AS dan sekutu. Why ?
Ingat kejadian Arab Spring yang menimpa daerah Arab sepanjang tahun kemarin yang sukses menurunkan kepala pemerintahan di beberapa negara di middle east. Contohnya Mesir, Libya, Suriah, dll. Pemerintahan ini turun dan di gantikan dengan pemerintahan baru.
Mesir salah satu Negara yang sampai saat ini pemerintahan yang baru belum bisa memuaskan warganya. Dan terancam terjadi kudeta lagi. Begitu juga di Suriah. Dan di Suriah ini terkait langsung dengan ISIS.
Siapa yang membantu pemberontak menurunkan pemerintahan yang lama ? Khaddafi di turunkan oleh pemberontak dan di bantu oleh siapa ? Benar, oleh Amerika Serikat. Dengan dalih Humanitarian Intervention. Intervensi kemanusiaan menjadi dalih dari AS untuk turun dan menyerang pemerintahan yang lama. Apa ini gratis ? TIDAK.
AS mendapatkan HAK untuk mengelola kilang minyak yang ada di Libya. Itu baru terjadi di satu negara. Sedangkan, AS melancarkan aksinya di seluruh negara timur tengah. Khususnya di negara yang tidak bersahabat dengan AS.
Apa ISIS juga jadi alat AS untuk menjadikan Iraq dan Syria kembali memanas ? Bisa jadi. Berdasarkan data yang didapat dari energitoday.com, bahwa 51 milyar barel minyak dunia terdapat di Iraq. Itu baru angka yang sudah di eksploitasi oleh perusahaan asing. Pada 2010, terdapat 143,1 Milyar Barel atau ketiga terbesar di dunia.
Untuk Suriah, menurut halaman OGJ, cadangan minyak Suriah per Januari 2014, merupakan yang terbesar kedua di bawah Iraq. Artinya, Iraq dan Suriah adalah dua negara yang menguasai ladang minyak di Timur tengah.
Keberadaan ISIS untuk memporak porandakan pemerintahan yang lama dan menggantinya dengan ISIS di bantu AS. Timbal baliknya adalah AS mendapatkan minyak mentah.
2.      Ladang Penjualan Senjata
Saya teringat kajian di kuliah saya tentang Transnational Crime  yang memasukkan SALW (Small Arms and Light Weapons). Penjualan ilegal senjata terjadi di daerah yang sedang terjadi konflik. Meskipun penjualan terbesar tetap terjadi di daerah Afrika, bukan berarti menutup kemungkinan bahwa timur tengah menjadi salah satu destinasi penjualan senjata ilegal.
Kondisi timur tengah yang sedang di rundung konflik, tentu membutuhkan supplai senjata. Rumus ekonomi, ada permintaan dan penawaran. Para pemberontak tidak bisa bergerak tanpa adanya senjata. Dan sokongan senjata ini tidak bisa di dapat tanpa adanya supplier. Dan AS adalah salah satu negara yang menjadi penyuplai senjata. Selain itu, saya curiga bahwa AS dan sekutunya menjual pula senjata nya ke pemerintahan Iraq dan Suriah. Seakan-akan bermain di dua kaki, untuk memaksimalkan pendapatan.
Hal ini juga di sebabkan adanya arams race antar negara atau pihak yang terlibat konflik. Dunia kembali di bawa ke zaman Cold War. Dan perlombaan senjata ini sangat mungkin terjadi di daerah konflik.
3.      ISIS Pengalih Isu Palestina
Kemunculan ISIS bersamaan dengan Palestina yang di bombardir Israel. ISIS muncul setelah dunia mulai menyoroti kasus Palestian dengan berbagai dukungan di seluruh penjuru dunia. Public figure mulai simpati dengan Palestina. Dan di saat itulah, ISIS dengan gagahnya menyebarkan virusnya. Meskipun sejatinya, kejahatan yang di lakukan ISIS sudah terjadi sejak lama. Bukan baru terjadi.
Tetapi kita terfokus ke Palestina. Dan media barat dengan kekuatan Framming nya mulai mengarahkan pendulum nya ke ISIS dan membandingkannya dengan kejahatan Israel. Disinilah kekuatan Framming Media bermain.
Dan banyak sekali gambar yang muncul di media sosial bahwa ISIS membenci Palestina. Aktivis ISIS membakar bendera Palestina dengan membawa bendera ISIS. Kebetulan ? Tidak.
Karena berdasarkan pengakuan Snowden, bahwa ISIS di bentuk oleh 3 intelijen dari AS, Israel, dan Inggris. (Baca Jawa Pos 3 Agustus 2014). Dan Israel merupakan negara yang sedang gencar melakukan serangan ke Palestina. Dengan adanya ISIS, di harapkan dunia melupakan kejahatan di Palestina dan fokus ke ISIS.

Tapi sekali lagi, ini baru sekedar opini dan saya belum membuktikan ini secara empiris. Butuh penelitian lebih lanjut tentang ini. Tetapi penulis menilai ada kemungkinan-kemungkinan mengarah ke ini. Dengan adanya pengakuan dari Snowden lah, saya bergerak mencari kebenaran. Apakah benar dan ada indikasi memang AS adalah dalang dari ISIS.

Jumat, 01 Agustus 2014

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435H

Saya sekeluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H. Minal aidin wal faizin mohon maaf lahir batin.