Ultras Mania Gresik

Kita pernah juara. Gresik pernah juara. Dan sekarang "KAMI RINDU JUARA" Liga Indonesia

Roma Club Indonesia

Kami ada. Kami berpesta. Kami bersatu. Hanya untuk satu kebanggaan, AS ROMA

AS ROMA

LA ROMA NON SI DISCUTE SI AMA

Fan Fiction

Cerita fiksi untuk meluapkan ekspresi jiwa. Tentang hiburan, luapan perasaan, dan pengorbanan.

48 Family

The power of Idol. Idol can't make you horny, just can make you proud with them. Kita pecinta idol sebagaimana kita mencintai sepakbola.

Senin, 27 Oktober 2014

Mereka Juga Manusia

Tadi pagi pas subuh, gue kan udah ambil wudhu, lalu si Mr.X megang tangan gue. Gue bingung antara mau wudhu lagi atau gak. Jujur gue males ambil wudhu lagi, jalan ke kamar mandi. Tapi gue gak yakin, Tuhan Yang Maha Esa tahu kalau dia beda.”
Itu sekelumit percakapan seorang wisatawan domestik yang aku temui di Pasar Seni Sukowati Sabtu, 25 Oktober kemarin. Aku tak tahu siapa nama mereka, tapi yang aku tahu mereka ber enam adalah seorang pegawai salah satu perusahaan di Jakarta yang sedang liburan di Bali. Mereka terdiri dari 4 cewek dan 2 orang cowok. Dan di atas tadi itu percakapan salah satu dari mereka ke teman mereka yang cowok. Tahu kan inti bahasannya dimana ?
Setelah pembicaraan itu, aku masuk ke dalam bis dan mencoba mikir lagi apa maksud dari perkataan mbak tadi. Aku coba menggaris bawahi kalimat terakhir. Apa maksud dari omongan mbak itu. Karena, setelah mbak tadi ngomong seperti itu, aku coba melirik ke arah mas yang dia maksud dan tak ada tanda-tanda kemarahan dari mas tersebut.
Apa ybs memang mengalami kelainan seksual ? Atau mungkin mbak tadi bercanda ? Kalau bercanda, aku merasa itu kebangetan. Lalu apa maksudnya ? Berarti ybs memang seorang gay ?
Sejenak aku mikir, apa ada yang salah dengan seorang gay, lesbian, atau seorang biseks ? Mungkin tidak, ya. Tetapi kenapa banyak di antara dari kita (termasuk saya) sering memandang rendah mereka. Jujur, dulu saya risih ketika di jalan atau di mall bertemu pasangan gay. Pernah sekali aku ketemu pasangan lesbian di salah satu Mall di Surabaya dan pikiran negatif ku tentang mereka muncul. Itu sekitar 4 tahun lalu ketika aku masih SMA.
Dan ketika kuliah, aku mulai berfikir kalau itu sebuah kelainan seksual dan bukan sebuah penyakit. Dulu, aku memandang itu sebuah penyakit. Dan seyogyanya penyakit, ada yang menular dan tidak dan aku takut kalau itu akan menular. Dan aku salah besar. Kelainan seksual itu bukan sebuah penyakit menular. Lalu dosa kah mereka sampai kita tega mengucilkan mereka ?
Salah kah mereka ? Apa menjadi seorang gay dan lesbian adalah pilihan dan jalan hidup mereka ? Apakah menjadi seorang guy itu adalah takdir mereka ? Kalau mereka takdir, artinya mereka tak salah. Karena takdir mereka di tentukan tuhan. Dan kalau kita menyalahkan mereka dan mengucilkan mereka, artinya kita menyalahkan dan mengucilkan tuhan. Right ?
Gini gini, saya pun yakin bahwa mereka (seorang gay dan lesbian) tidak ingin hidup menjadi seorang gay atau lesbian. Apalagi orang tua mereka. Apa orang tua mereka minta tuhan agar anak mereka jadi seorang gay ? Apa orang tua dari WNI kita yang meninggal di Australia meminta kepada tuhan agar anaknya tewas di tangan pasangan homo nya ? Insya allah Tidak. Dan aku yakin, itu adalah jalan tuhan. Tuhan yang membawa mereka menjadi seorang gay dan homo. Kalau kalian meyakini bahwa takdir manusia sudah di tulis oleh tuhan ibarat tuhan adalah dalang dari segala kehidupan, artinya tuhan telah menggariskan mereka (gay dan lesbian) hidup seperti itu. Seperti manusia biasa yang memiliki penyakit, itu semua sudah di atur oleh tuhan.
Ah dan aku juga tahu kalau ada hadits yang intinya mengatakan bahwa takdir bisa dirubah kalau kita (manusia) mau berusaha untuk merubahnya. Jadi, apa mereka merubah nasib dan takdir nya menjadi seroang homo dan lesbian ? Aku pernah melihat interview di TV tentang seorang Homo. Bahwa salah satu dari mereka seorang wanita yang terjebak di dalam tubuh lelaki. Mereka merasakan “keanehan” ketika mereka menjadi seorang cowok dan cewek yang akhirnya membuat mereka harus merubah nasib mereka menjadi seorang homo dan lesbian. Artinya, takdir awal yang di berikan tuhan salah ? Tuhan kan tak pernah salah, katanya. Berarti siapa yang salah ? Perasaan mereka yang salah ?
Pertanyaan di atas tidak bisa aku jawab sendiri. Saya butuh bantuan untuk menjawab pertanyaan yang muncul itu.
Di akhir tulisan ini, aku ingin ajak bagi yang membaca tulisan ini untuk berbenah. Bagi kalian yang masih antipati dengan mereka yang memiliki kelainan seksual, silahkan fikir lagi. Jika takdir ini menimpa kalian atau keluarga kalian, apa kalian tega lihat keluarga kalian seperti itu ? Mereka tak bisa memilih takdir apa yang akan mengiringi jalan hidup mereka. Mereka hanya mengikuti skenario yang di buat oleh tuhan. Tapi kita juga tak bisa menyalahkan tuhan yang maha segalanya. Mereka salah dengan kebenaran yang di berikan tuhan.
Untuk kalian yang masih memandang sebelah mata, ingat bahwa tuhan bebas memberikan takdir apapun bagi hamba nya. Nyahok kalau kalian yang jadi homo atau lesbian. Mau ? Dan jangan anggap itu sebagai penyakit menular. Itu hanya sebuah takdir yang menimpa mereka. Hargai mereka sebagaimana mereka menghargai kalian. Mereka juga manusia yang punya nafsu dan cinta. Meskipun menurut kalian itu salah. Karena salah bagi kalian tak berlaku bagi mereka.

Intinya satu, mereka memiliki HAK untuk Hidup. Seperti yang ada di blog saya, kita harus bisa Memanusiakan Manusia.

Senin, 20 Oktober 2014

Balada Sekaimen

Ku meminjam tweet salah satu fans JKT48, AldiBagem terkait Showa dan Heisei Era. Mungkin saya ini termasuk di peralihan antara Showa dan Heisei. (Kalau tulisan salah, sorry) Jadi saya tak tahu kapan pertama kali istilah Skymen itu muncul.
Secara bahasa, Skymen terdiri dari 2 kata. Sky (langit) dan Men/Man (Manusia/Laki-laki). Jika di gabung, manusia langit. Kalau ada aktivis feminis yang baca tulisan ini dan tahu istilah Skymen, mungkin dia marah. Karena ada diskriminasi terkait penggunaan kata Man bukan Woman. Feminis sendiri terbagi kedalam berbagai kelompok. Feminis radikal, feminis liberal, dll.
Lalu, urgensi nya apa ? Sepenting apa sih skymen sampai saya ingin bahas ini ?
Ngerasa gak, Skymen itu sebuah istilah yang tidak sengaja di ciptakan di fandom ini. Bukan sebuah kata yang sudah ada atau di ciptakan oleh mereka sendiri para skymen. Dan siapa-siapa yang masuk dalam istilah ini pun, bukan di tentukan mereka yang di anggap Skymen. Tetapi label skymen dan siapa saja yang masuk dalam label ini di berikan oleh fans itu sendiri. Iya gak ? Kita merasa gak sih ?
Tapi jujur, di awal ku bilang kalau aku ada di dunia fandom edyan ini bukan ketika awal mu.a adanya JKT48. Dan aku juga tak tahu siapa yang merumuskan istilah itu. Apa Kaesang anak Pak Jokowi yang juga wota ? Atau anggota dewan yang juga wota ? Tak tahu lah saya.
Tapi aku akuin kalau aku juga “mensukseskan” istilah Skymen tersebut. Omongan skymen bagiku dulu ibarat omongan kyai. Pasti benar dan tak bisa di bantah. “Kan mereka yang tahu kondisi riil di Jakarta dan di Theater”, pikirku dulu.
Sampai akhirnya pikiran saya berubah. Mereka memberikan kritik yang menurut pendapat pribadi saya agak lebay. Bahkan cenderung “ikut campur” dapuran member terlalu jauh. Soal penampilan silahkan di kritisi. Bagiku, itu adalah hal wajar. Agar member jadi lebih baik. Tapi mengkritisi fashion salah satu member bagiku aneh. Mereka punya style fashion sendiri. Bahkan kita semua tak tahu kehidupan asal member dengan fashion idola nya. Kita hanya tahu setelah mereka menjadi member. Apa pernah terjadi ? Pernah.
Lalu ingat gak Mas Steve yang jadi subjek bully ? Itu lebay, sob. Bagiku, membandingkan itu memang tidak seharusnya di lakukan. Tapi lucu aja, mereka-mereka yang selama ini kalian jadikan “ladang info” dengan label Skymen akhirnya kalian bully dengan menyalahkan status skymen mereka. Bingung ya ?
Gini-gini. Istilah skymen di buat oleh fans. Dan fans sendiri yang menggunakan istilah skymen untuk membully seorang fans yang kalian anggap skymen. Disini, posisi saya bukan mau membela skymen. Ku juga tak begitu suka mereka yang serba tahu segalanya atau sok tahu segalanya dan asal kritik sana sini. Tetapi menyalahkan mereka sebagai skymen itu juga salah. Harusnya sejak awal, istlah skymen itu jangan pernah di munculkan. Jadinya kan mereka yang skymen akhirnya merasa di atas dan merasa tahu segalanya.

Jadi, pelajaran bagi kita, sob. Skymen juga bisa dan akan salah. Asal kita tak main-main dengan istilah tersebut dan ngidol dengan cara kita sendiri, it’s okay. Mohon maaf apabila ada yang tersinggun disini. Ku cuma mengeluarkan opini pribadi saja. Have fun, guys ^.^

Kamis, 16 Oktober 2014

Antara Ada dan Tiada (Selesai)

Apa Yang Harus Kita Lakukan

Fans di tuntut untuk bisa mengerti member. Maka, jangan salahkan fans untuk meminta mereka (member) mengerti fans. Saya tidak pernah sekalipun ingin jadikan member pacar. Tapi setidaknya, mereka jangan bermain api dan bermain aman, maka bagi saya itu cukup.

Ngidol Tak Usah Serius

Bagi saya pribadi, istilah di atas ada benarnya. Jangan terlalu serius. Tapi definisi serius ini apa ? Mari kita samakan definisi. Tak usah di buat serius dalam artian di buat senang-senang atau jangan delusi berlebihan yang akhirnya berfantasi ? Sama sekali saya tak berfantasi dan delusi menjadikan member sebagai pacar. Duh siapalah saya inyi.

Tapi ketika tahu oshi terkena masalah seperti ini siapa yang tak kecewa. Yang selama ini kita banggakan ternyata main api di belakang. Kebakaran kan hasilnya. Jangan bicara duit deh. Sebel kalau mengaitkan antara ngidol tak usah serius dengan berfantasi dan akhirnya kecewa kalau member punya pacar. Sob, bukan itu maksud saya. Maksudnya itu, mereka itu ada rules (kalau memang ada) dan mereka sudah berani khianati teman dan tim nya dengan pacaran. Kalau rules itu bohong, artinya mereka menipu khalayak umum.

Support If You Want

Saya memberikan credit yang luar biasa bagi kalian yang tidak kecewa sama sekali dengan kelakuan idola kalian lebih khusus lagi oshi kalian. Kalian sudah tahu oshi kalian salah bahkan publik sudah tahu tapi kalian masih bersikap anteng-anteng aja. Kalian hebat, sob.

Tetaplah dukung idola kalian, sob. Mereka masih butuh kalian (kalau butuh sih). Mereka tak akan bisa mampu berdiri tanpa kalian. I mean, dari duit kalian.

Tinggalkan Kalau Kalian Kecewa

Tak sedikit pula yang kecewa dengan perilaku mereka. Bahkan saya stalking twit fans yang menyatakan berhenti dukung Kinal karena hal semalam. Padahal semua tahu kalau doi Fans garis keras Kinal. N666666ERI.

Saya sih wajar ya kenapa banyak yang kecewa.

Saya sih mempersilahkan kalian untuk berfikir apapun tentang member ybs. Asal jangan mikir yang terlalu kelewat batas aja sih. Dan saya juga mempersilahkan kalian bersikap apa ke mereka setelah kejadian kemarin.

Cuma saya sedikit kaget aja, banyak sekali yang mencoba membela mereka dengan sangat keras ketika sudah ada gambar beredar ke publik. Silahkan bela oshi kalian, asal itu sesuai porsi. Ada kalanya kalian harus bersikap menjauhi mereka dalam menilai perilaku mereka. Obyektif juga perlu kok.

Ah ada juga yang menyangsikan keberadaan Golden Rules. Kalau kalian tahu Golden Rules itu mitosya silahkan. Tapi jangan menganggap wajar kejadian kemarin dan malah menyalahkan kami-kami yang mempertanyakan kejadian tersebut. Beberapa dari kami pun tak tahu, Golden Rules itu ada atau tidak. Jangan buat kami kecewa untuk kedua kalinya secara bersamaan.

Menunggu Sikap JOT

Hmm ini yang paling sulit. Menunggu sikap JOT. Hukum atau tidak. Saya yakin JOT tau kejadian itu. Entah sebelum ini muncul atau sesudah. Mustahil mereka tak tahu setelah ini meluas.

Mereka mampu menghukum ybs atau tidak ? Karena setiap member ybs memiliki keistimewaan dalam sisi fans. Saya sih, berharap JOT memberikan hukuman. Termasuk untuk my beloved oshi, Kinal. Mereka yang berbuat mereka yang bertanggung jawab. Untuk berinteraksi via twitter ke member aja gabisa, apalagi buat jalan. Logika nya mengarah kesana. Kalau ketahuan ya artinya ada yang di langgar dan jebreeeet hukuman.

Hukuman itu juga sebagai konsekuensi JKT48 yang “menyebarkan” peraturan ini ke khalayak umum. Kalau ketahuan publik, public trust akan turun.

Hukuman ada untuk menjadikan efek jera untuk mereka, kok. Bukan untuk menjadikan mereka kerdil. Bukan. Buat mereka sadar bahwa fans selalu mengintai mereka. Kalau tak mau hidup seperti itu, jadi anak biasa saja. Yaaa, Idol Nante Yobainde.

Demikian tulisan yang tak seberapa  dari saya yang memang saya bagi ke part part agar kalian tak bosan membacanya. Minta maaf jika ada bagian dari tulisan saya yang menyinggung salah satu pihak.

No Depi No Hepi ~

Antara Ada dan Tiada (3)

Jika Golden Rules Nyata

Mari lupakan kalau Golden Rules itu tidak ada. Mari bayangkan kalau Golden Rules itu memang ada dan berada di sekitar member.

Saya sih mencoba melihat bahwa Golden Rules itu nyata. Lihat ke AKB48 dulu ya. Hirajima Natsumi harus nangis dan meminta maaf di depan fans ketika event HS. Dan hasilnya, fans berat Naachan, si Om Togasaki harus nangis terisak alias sedih nya bukan main. Tau lah kalau Togasaki itu fans berat Naachan. Alangkah keterlaluan kalau kita bilang itu sekedar sensasi kalau harus membuat seorang anak manusia kehilangan job. Karena yang dia lakukan berefek buruk buat kehidupannya.
Peraturan ada tidak untuk di langgar. That’s right. Itulah sebuah cara yang di tawarkan orang liberalis untuk membuat dunia yang anarkhi ini menjadi lebih bisa di atur.

Dan Golden Rules adalah sebuah peraturan yang artinya, tidak boleh ada yang melanggar. Ya tho ? Kalau di langgar artinya ada sebuah hukuman.

Hmm, saya mencoba membawa kalian ke belakang. Ingat Ghaida yang “katanya” pernah di skors dari segala kegiatan JKT48 ? memang tak ada alasan yang pasti mengapa Ghaida di hukum. Di Hukum artinya dia melanggar sebuah peraturan dan Hukuman itu adalah akibat dari perbuatannya. Ya kan ?

Sama seperti melanggar Golden Rules. Harus ada konsekuensi dari perilaku sang member. Sekali lagi saya tekankan bahwa di bagian ini, kita yakin bahwa Golden Rules itu ada. Kalau toh tak ada, publik melihat mendengar dan mengetahui bahwadi JKT48 ada sebuah rules yang melarang member untuk pacaran.

Okelah, Idol bukan dewa, malaikat atau Francesco TOTTI yang tak boleh salah. Idol juga manusia dan manusia tetaplah manusia yang bisa dan sering salah. Tapi, salah = sanksi.

Balik ke Ghaida tadi. Mari bandingkan dengan “skandal cihuy” yang marak beredar akhir-akhir ini. Ghaida salah ( Hukuman. Member Pacaran ( Hukuman. Setuju ?

Meskipun tak ada yang tahu apa ada member yang pacaran atau tidak. Tapi kalian tahu sendiri lah ya maksudnya apa. Member juga harus bisa membatasi diri mereka dengan fans dan atau dengan hubungan pribadi nya. Asal jangan sampai bocor. Itu prinsip yang saya yakin dan kalian yakini yang member jalani. Ketika bocor ya wassalam. Siap-siap aja hukuman menanti.

Andai Golden Rules itu ada, maka jawaban pertama yang saya beri adalah, “Beri Hukuman”. Itu adalah konsekuensi dari segala omongan yang di lakukan JOT di media. Member tak boleh pacaran lah bla bla bla. Kalau ketahuan, hanya ada satu, Hukum. Beres. Di AKB48, member yang terkena skandal pun, tak ada yang dengan jelas memberikan gambaran bahwa mereka pacaran. Tapi mereka tetap di hukum. Hanya sebuah gambar yang di dapat oleh paparazzi. Sama dengan yang di sini. Beredar gambar yang menimbulkan polemik bahkan foto nya ya seperti itulah ya.

Tapi, apa berani JOT memberikan hukuman bagi mereka-mereka yang berada di foto tersebut ? Huehehehe.

Antara Ada dan Tiada (2)

Andai Golden Rules Ilusi

Di bagian ini, saya mencoba membawa kalian untuk melihat andai Golden Rules itu bohongan dan tidak pernah ada. Karena ada kemungkinan untuk berfikir bahwa Golden Rules itu ilusi mitos atau apalah yang kalian mau.

Oke, saya mulai ya dari kasus AKB48. Sasshihara Rino, salah satu member yang “beruntung” dengan tidak memutuskan keluar dan “hanya” di pindah ke HKT48 menjadi ibu dari anak-anak (baca: member Loli) HKT48 seperti Meru, Mio, Aanya, dll.

Mau tidak mau, suka tidak suka harus di akui popularitas HKT48 naik berkat doi. HKT48 mulai di kenal publik berkat doi. Dan hasilnya, 2013 doi jadi Center Koisuru Fortune Cookies. Member Kennin pertama yang jadi center atau pemutus rivalitas Aachan dan Yuko. Bahkan saat ini, fans AKB48 mulai melirik HKT48 dengan banyaknya member muda HKT48 termasuk diri ini yang tak seberapa ini dan beberapa teman juga melihat kalau prospek HKT48 cerah.

Miichan, juga salah satu member beruntung yang tidak “dipaksa” keluar karena terkena skandal. Tetapi resikonya, dia mencukur gundul rambutnya. Bagi seorang wanita, rambut itu mahkota. Right ? Dia merasa menyesal se menyesal-menyesalnya. Dan akhirnya dia di turunkan ke Trainee dan akhirnya menjadi pemimpin dari member muda nan baru AKB48 di Team 4 yang lama ataupun yang baru. Team 4 yang lama era Kojimako mai laff bukan lama era Paruru. Dan Seijun Philosophy, single coupling dari Team 4 menempati ranking 1 di Request Hour 2014. Tak bisa kita kesampingkan peran dari Miichan. Tentu.

Sensasi ? Bisa jadi ! Tapi jika itu di lihat dari efek samping dari adanya skandal tersebut (Naiknya HKT48 dan Team 4).

Golden Rules is Fake ?

Dan ingat, skandal AKB48 itu di bongkar oleh Paparazzi bukan oleh fans. Dan foto yang terbongkar adalah foto candid atau bukan foto yang sdi buat secara sengaja. Kecuali kalau memang ada skenario terlebih dahulu.

Dan saya baca salah satu twit akun yang menyebutkan kalau Golden Rules itu sesuatu yang tak ada namun di ada-adakan. Inti twit nya begitu. Hayo, runyam kan. Di Media, Rules itu sengaja di munculkan. Padahal di lingkaran member, Rules itu tak ada dan memang tak pernah ada. Jadi, secara tak langsung larangan untuk pacaram member itu semu alias percaya gak ?

Selama ini aku bahkan kita membicarakan sesuatu yang tak ada. Seperti membicarakan konsprasi freemason yang tak jelas keberadaannya. Benar begitu Bung Towel ? Kita membicarakan sesuatu yang mistis, ghoib, dan menyeramkan.


Antara Ada dan Tiada (1)

Ikut trend ah. Mumpung lagi trend Cihuy. Izinkan saya ikuti trend itu ya sahabat sekalian yang di muliakan oshi. Tulisan ini jangan sepenuhnya kalian percaya. Tulisan ini mencoba melihat kejadian Cihuy dari sisi fans alias maaf kalau menurut kalian subyektif. Tapi ada baiknya, kalian baca tulisan ini terlebih dahulu sebelum judge ya.

Don’t Judge Book By It’s Cover

Golden Rules ? Or Sensation ?

Pertama, saya mulai dari Penggaris Emas yang memang jadi bahan pembicaraan atau kalau bahasa kerennya Trending Topic di kalangan dunia wota. Oke, menurut kalian Golden Rules yang menjadi ciri khas sekaligus jadi ((Faktor Pembeda)) dari JKT48 itu ada ga ? Atau cuma sebuah jalan untuk mencari sensasi semata ?

Tak elok rasanya kalau kita tak lihat kakak tertua dari JKT48, yaitu AKB48 dan yang lainnya.

Bernahkah ada Golden Rules ?

Ada yang mengikuti kasus Minegishi Minami ? Miichan yang saat ini jadi bos di Team 4 AKB48. Pernah lihat video permintaan maaf yang di upload ke Youtube ? Yang dia mencukur gundul rambutnya ? Atau kasus yang buat Sasshihara Rino di pindah ke HKT48 ? Yang buat My love Murashige shock bukan main. Hmm. Atau Hirajima Natsumi yang mengatakan mundur ketika event HS. Yang buat Togasaki menangis kecewa ? Itu dari sekian dari banyaknya efek berantai dari Golden Rules.

Mungkin dari sini kalian menyimpulkan kalau Golden Rules itu nyata. Ya tho ? But wait, apa itu bukan cara untuk cari sensasi ? Apa itu bukan jalan untuk menaikkan rating dari AKB48 ? Lihat, ini industri musik yang orientasi bisnis. Mari berkaca ke Indonesia deh ya. Kejadian cari sensasi juga ada bahkan sering terjadi di Indonesia. Tujuan ? Menaikkan pamor. Right ?

Jahat sekali ya kalau saya atau kalian menyimpulkan skandal member AKB48 itu di buat-buat. Tapi segala kemungkinan itu masih terjadi. Lalu Golden Rules ada atau tidak ? Kalau dari penjelasan saya tadi.

Okeh, cari sensasi. Garis bawahi 2 kata itu. Kalau benar itu di lakukan oleh AKB48, apa itu tidak mungkin di lakukan oleh adiknya, JKT48 ? Amat sangat mungkin terjadi. Balik lagi ke pernyataan saya, ini industri musik yang orientasinya BISNIS. Tapi balik lagi, sangat jahat sekali saya kalau menyimpulkan kalau itu sensasi. Ya tho ? Seakan saya mendukung usaha “normal” member yang tak sesuai harapan fans.

Okeh, pertanyaan dasar tentang Golden Rules apa sudah dapat terjawab ? Silahkan meraba-raba sendiri dari pernyataan di atas. Jangan meraba-raba yang sensitif buat diraba-raba lho ya. Bahaya nanti.

Baik, part 2 di post selanjutnya.....