Arus globalisasi menjadikan arus informasi dengan
sangat mudah menyebar ke tempat yang sebenarnya terpisah jarak yang amat jauh
sekali. Adanya internet sehingga informasi bisa dengan mudah di akses dengan
sekali klik. Dan adanya TV yang sudah bisa mengakses segala acara yang tidak
erpaku di acara domestik semata.
Dan sepakbola adalah salah satu olahraga yang
terkena efek dari adanya globalisasi. Arus informasi sepakbola di eropa begitu
dengan mudah tersebar di internet dan bisa dengan mudah di akses oleh siapapun,
kapanpun, dan di manapun. Yang akhirnya menghasilkan adanya pengetahuan tentang
setiap unsur di dalam sepakbola. Mulai dari klub, pemain, suporter, dan bahkan
WAGs. Apa itu WAGs ? Silahkan cari di internet, kawan.
Dimulai karena adanya pengetahuan, akhirnya
menimbulkan perasaan suka yang berlebih kadarnya. Kadar cinta yang berlebihan dalam
mencintai produk luar negeri sebenarnya halal saja. Karena tidak ada peraturan
tertulis maupun tak tertulis yang melarang itu. Asalkan perasaan cinta yang
berlebih itu harus bisa di imbangi dengan perasaan cinta dengan yang sifatnya
lokal. Seperti apa ? #SupportYourLocalTeam
Yes, dukung sepakbola asalmu berada. Tempat dimana
kalian tinggal, kalian hidup, dan mungkin nanti tempat kalian akan meninggal. Bagi
cintamu terhadap klub sepakbola luar negeri dengan dalam negeri. Mungkin akan
saya jabarkan, kenapa kalian harus perlu mencintai dan mendukung klub sepakbola
dalam negeri.
1.
Kebanggan dan identitas
Kita bisa lihat bagaimana Aremania bangga dengan
identitasnya sebagai orang Malang dan pendukung Arema Cronus. Atau Persebaya
Surabaya 1927 dengan Bonek nya. Atau Ultras Roma di kota Roma dengan AS Roma
nya. Yes, itu identitas yang akan terus mereka bawa. Identitas yang didasarkan
atas tempat dimana dia hidup dan tempati. Karena akan sangat lucu ketika kita
melupakan identitas asli kita sebagai orang Surabaya, orang Malang, ataupun
orang Jakarta dan begitu bangga dengan identitas “palsu” kita. Identitas palsu
yang kalian buat sendiri dengan mengatas namakan diri kalian sebagai Tifosi
Klub sepakbola orang luar negeri.
2.
Klub Lokal Lebih Mudah Kalian Temui
Ketika kita mendukung klub lokal, kita lebih mudah
menemui mereka dan melihat aksi mereka secara LANGSUNG dari atas tribun bukan
dari layar kaca apalagi hanya tahu dari internet dan media massa belaka. Mereka
lebih NYATA dan lebih jelas adanya. Bukan berarti mereka yang ada di luar
negeri tidak jelas, bukan itu maksudnya. Tetapi yang lokal lebih jelas adanya. Kalian
tak perlu repot-repot naik pesawat agar bisa menemui pemain idolamu. Kalian hanya
perlu bayar maksimal 50 ribu untuk bisa melihat aksi mereka.
3.
Dukungan Kalian Lebih Nyata
Ini bisa jadi sindiran paling keras bagi para
pecinta bola luar negeri yang lupa akan kebanggan dalam negeri nya. Sindiran
yang saya pun tak tahu berasal dari mana datangnya. Tetapi muncul begitu saja
dan seakan menampar keras mereka yang melupakan aset dalam negeri nya dan
bahkan lebih memilih menonton sepakbola yang hanya bisa kalian liat dari layar
kaca. Fans layar kaca itu ibarat bagi mereka yang hanya bisa melihat sepakbola
dari layar kaca. Dengan berbagai yel yel yang kalian nyanyikan tampak tidak
akan berguna bagi tim idola kalian yang bertanding nun jauh di Eropa sana.
Terpisah jarak ratusan ribu kilometer dan suara kalian akan hilang.
Beda ketika kalian mendukung tim sepakbola lokal
yang bisa kalian lihat dna bisa kalian dukung secara nyata. Teriakan kalian
akan terdengar dengan jelas oleh gladiator yang sedang bertanding membawa nama
kota kalian. Iya, KOTA KALIAN. Bukan kota orang lain. Teror yang kalian akan
terasa lebih nyata jika kalian berada di dalam stadion. Adalah hal *maaf* BODOH
kalau kalian mengaku pecinta sepakbola tapi belum pernah satu kali pun datang
ke STADION dan melihat sepakbla secara langsung. Terserah ketika nanti di
stadion kalian duduk menikmati pertandingan ataupun ikut ‘meneror’ musuh.
Sejatinya, mendukung klub luar negeri itu adalah
HAK. Dan mungkin bagi para gila bola, punya tim kebanggan luar negeri itu
adalah hal wajar bahkan kewajiban. Artinya, pengetahuan bola mereka luas. Karena
saya sendiri adalah fans dari salah satu klub di Italy. Dan saya juga datang ke stadion mendukung Gresik United secara langsung. Bahkan juga harus ikut #awayday ke stadion kota lain untuk support GU. Dan ini pun juga banyak di lakukan oleh rekan-rekan saya baik itu sesama fans Roma ataupun fans GU yang lainnya. Never Forget Your Local Team. Dan alangkah indahnya, jika kalian tidak mencaci sepakbola dalam negeri
tanpa memberikan solusi dan melupakan sepakbola dalam negeri dan tidak peduli
dengan adanya kerusakan di sepakbola dalam negeri. Karena inilah saatnya bagi
kalian yang mengaku sebagai FANS SEPAKBOLA untuk beraksi #SaveOurFootball.
Jangan hanya karena sepakbola di Indonesia yang penuh mafia, sehingga membuat
kalian enggan mendukung bahkan untuk melihat pun kalian enggan. Karena jika
alasan itu (skandal dna mafia) sangat mudah dibantah. Sepakbola di Eropa sangat
lekat dengan adanya skandal dan mafia, lho. Bahkan saya salut untuk kawan-kawan
Milanisti Indonesia yang setiap Indonesia bertanding, mereka selalu hadir di stadion
dengan Spanduk besar nya.
0 komentar:
Posting Komentar