Jumat, 07 Agustus 2015

Selamat Ulang Tahun Roma Club Indonesia

Saya mulai menyadari kalau ternyata tidak hanya manusia dan makhluk hidup lainnya yang bertambah tua. Benda-benda mati pun ternyata bisa menjadi semakin tua. Benda-benda mitos pun bisa semakin tua.
Semua tentang waktu. Waktu lah yang membuat dunia dan seisinya menjadi semakin tua. Coba kalau tidak ada yang namanya waktu, maka umur pun menjadi tidak lagi penting. Tidak ada lagi yang namanya sakit karena umur.
Tapi tuhan menciptakan waktu. Entah tujuannya apa. Kalau saya boleh menebak, mungkin waktu diciptakan agar kita tidak melupakan masa lalu. Masa lalu kita yang bisa membentuk kita menjadi seperti sekarang. Masa lalu yang bisa membuat kita berdiri tegak seperti ini. Masa lalu yang akan selalu kita kenang.
Selain itu, kadang saya mikir, waktu ini ada agar kita punya rencana untuk masa depan. Agar kita bisa memetakan apa yang akan kita lakukan lima atau bahkan lima puluh tahun lagi. Hingga nantinya rencana yang kita susun sebelumnya bisa terlaksana.
.......
Sepuluh tahun yang lalu, umur saya dua belas tahun. Saat itu saya baru saja masuk SMP. Saya belum kenal yang namanya nakal. Saya masih jadi anak rajin, suka menabung, dan suka mengaji (ini serius). Kecintaan saya akan duniawi (wanita) belum lah tumbuh. Bahkan saya belum mengenal belahan dunia lain yang mengajarkan tentang cinta dan kasih sayang. Apalagi melakukan perzinahan. Tobatlah, naque.
Tapi dua tahun kemudia saya mulai mengenal duniawi. Saya mulai mengenal yang namanya fanatisme. Meskipun setahun sebelumnya atau tepat saya kelas 2 SMP, saya sudah sempat keliling kota demi sesuatu yang saya cinta. (Red: Sepakbola)
Tepat ketika masuk kelas 3 SMP, saya dikenalkan oleh kawan saya (sebut saja namanya Wan) dengan satu forum yaitu Romanisti Indonesia. FYI, AS Roma adalah klub luar negeri pertama yang sudah menempel di hati. Bahkan saya sudah di kontrak secara permanen untuk tetap setia pada AS Roma. Surat kontraknya mungkin sudah ada di tangan tuhan. Jadi tidak ada yang bisa merevisi kontrak antara saya, tuhan, dan AS Roma.
Kelas 3 SMP pula saya mulai mengenal jatuh cinta. Tapi lupakan tentang cinta di era SMP. Tak enak di ungkapkan.
Tahun 2010 adalah saat-saat dimana saya dicekoki lagi tentang fanatisme. Mulai fanatisme moderat sampai liberal masuk ke otak. Sampai akhirnya tahun 2010 saya dan dua teman saya yang sudah sepuh mendirikan Romanisti Indonesia Regional Gresik. Sebelum akhirnya berubah nama menjadi Roma Club Indonesia Gresik.
Saya sempat dipanggil “anak nakal” karena sering gonta-ganti id di forum. Maklum, kadang lupa id forum. Dan yang dulu pernah panggil saya anak nakal, sekarang telah menjadi koordinator Roma Club Indonesia Jawa Timur. Yap, Mas Ethe. Dia orangnya. Dan dia juga berperan mencekoki saya tentang Romanisti.
........
Sepuluh tahun yang lalu dari tahun ini. Tahun 2005 di bulan Agustus. Berawal dari dua kakak beradik. Saya menyebutnya Captain. Mas Ario dan Bang Ricky. Melahirkan sebuah komunitas. Sebut saja namanya Romanisti Indonesia yang sekarang ber metamorfosis menjadi Roma Club Indonesia (Selanjutnya saya sebut dengan RCI). Komunitas Fans AS Roma pertama dan terbesar di Indonesia. Komunitas yang diakui di negeri dimana AS Roma berada, di Italy. Komunitas yang menjadi ibu sekaligus bapak bagi regional-regional di hampir seluruh penjuru negeri. Komunitas yang sudah banyak makan asam garam pahitnya putus cinta dan manisnya senyum mu.
Seperti layaknya seorang manusia, RCI tidak pernah lepas dari masalah. Mungkin saya bukan generasi pertama dari RCI. Pun saya bukanlah member yang rajin datang di setiap gelaran National Gathering. Dan saya pun bukanlah orang di balik suksesnya RCI sampai seperti ini. Tapi setidaknya saya meyakini bahwa setiap komunitas pasti ada permasalahan.
Dan RCI masih kuat. Permasalahan yang selama ini menimpa RCI, mampu dilewati. Ancaman pemberontakan sampai pembelotan member pernah dihadapi RCI. Member yang kadar “nakal” nya melebihi saya pun banyak. Apa RCI pernah dicaci maki ? Jangan tanya pernah atau tidak. Karena pasti pernah. Tapi apakah kalian sejenak bertanya, Bagaimana cara RCI melewati semua itu ? Saya yakin bahwa masalah yang datang tak sebesar kekuatan dan kekompakan RCI itu sendiri.
...........
Saat ini, sepuluh tahun sudah RCI meramaikan khazanah komunitas sepakbola di Indonesia. Mungkin, RCI bukan satu-satunya komunitas fans AS Roma di Indonesia. Diluar sana, ada banyak komunitas (lebih dari satu) yang mengatasnamakan pecinta AS Roma. Tapi saya tidak akan menjabarkan siapa-siapa nya. Yang pasti tidak hanya RCI. Tapi tahukah siapa yang terbesar ? Tahukah siapa yang pertama ? Saya bisa jamin, jawaban semua itu hanya satu, Roma Club Indonesia. Bahkan embrio dari komunitas diluar RCI ya berasal dari RCI.
Di umur yang ke sepuluh ini, RCI belum mampu mencapai level tertinggi. RCI baru memasuki tahapan tengah. RCI belum mencapai puncak. Dibandingkan dengan komunitas yang lain, ada yang lebih bagus dari RCI. Saya jamin itu. Tapi, percayalah bahwa tak ada tempat se nyaman di rumah sendiri. Jadikanlah RCI sebagai rumah maka RCI akan menjadi tempat yang nyaman bagi kalian.
RCI akan tetap menjadi RCI. Saya pun mengharapkan seperti itu. Banyak member yang pergi. Banyak pula member yang masuk. Dinamika kelompok akan selalu seperti itu. Tapi yang penting adalah bahwa kita tidak memanfaatkan RCI untuk bisa hidup. Tapi hidupilah RCI. Hidupkan RCI dengan kekuatan yang kalian punya.

Selamat Ulang Tahun Roma Club Indonesia
Tanti Auguri Roma Club Indonesia

#10AnniRCI #10TahunRCI #RomaClubIndonesia

0 komentar:

Posting Komentar