Minggu, 27 September 2015

Selamat Ulang Tahun, Kapten !

Satu lesatan pelan Totti ke gawang Sassuolo pekan lalu, mampu menambah jumlah Gol Totti menjadi 300 gol sepanjang karirnya. Gol yang ia cetak hanya untuk satu klub, AS Roma. Ia pun menjadi pencetak gol kedua terbanyak di Serie A dibawah Pioli. Dan menjadi pencetak gol terbanyak di Serie A yang masih aktif. Hebatnya, ia bukanlah seorang striker murni.
Totti bukan seperti Messi ataupun Ronaldo yang bisa mencetak 30-40 gol dalam satu musim. Ia bukanlah seorang pemain yang bisa memberikan atraksi sulap di lapangan. Ia bukanlah tipikal pemain yang bisa menyisir sisi sayap dan menusuk ke tangah untuk menyelesaikan pertandingan. Ia tidak seperti itu.
Dan Totti bukan seperti Lewandowski, Ibrahimovic, ataupun Benzema yang berdiri sedekat mungkin dengan gawang dan menanti asupan bola dari rekan satu timnya. Totti bukanlah tipikal pemain yang siap menunggu ke-apes-an seorang kiper.
Totti juga bukan seperti Diego Costa yang gemar melakukan aksi provokasi dan menghalalkan segala cara agar tim nya bisa menang. Ia bukanlah pemain yang gemar akting di lapangan. Ia hanya dilatih di lapangan, bukan di gedung teater layakyna aktris. Tenang, saya tidak membahas Busquet ataupun Neymar.
Totti hanya manusia biasa. Yang bermain di klub super biasa, AS Roma. Dan bertanding di liga yang mulai tidak populer, Serie A. Mungkin banyak yang heran, kenapa pencetak gol terbanyak di Serie A cuma di kisaran 200 an. Padahal Messi ataupun Ronaldo yang sudah mencetak 200 gol lebih disaat umur mereka yang masih memasuki usia produktif.
Serie A bukanlah La Liga atau BPL yang mengandalkan sisi penyerangan. Serie A tidak seperti itu. Serie A membosankan. Se membosankan Ballon D’Or yang dimenangkan oleh alien. Ini Serie A, bung.
Seperti yang telah saya jabarkan di atas, Totti hanyalah pemain biasa. Ia tidak memiliki kaki yang lentur ala Ronaldinho yang mampu mengelabui lawan dengan gocekan mautnya. Ia bukanlah seorang pemain yang punya kecepatan kilat ala Roberto Carlos. Tapi mengapa banyak yang menaruh hormat pada Totti ?
Mungkin, tak banyak yang tahu Totti itu siapa dibandingkan Messi dan Ronaldo. Tapi Messi sendiri menaruh hormat untuk Totti. Seorang Alien hormat pada manusia biasa. Apa yang istimewa dari Totti ? Mengapa banyak pemain ingin berada satu tim dengan Totti ? Mengapa Florentino Perez begitu menyesal tak bisa bawa Totti di Los Galacticos Jilid I ?
Totti adalah sosok nyata seorang gladiator sejati. Pemain yang enggan untuk menyerah dan memilih untuk melawan kemustahilan. Salah satu pemain yang mampu bangkit dari cedera parah dan membawa Italy menjuarai Piala Dunia 2006. Pemain yang mampu bangkit dengan cepat dan tetap berjalan, disaat banyak pemain yang harus terjatuh kembali dan tak kuat berdiri.
Kalau ada pemain yang memberikan 100% untuk klub, Totti adalah salah satunya. Pemain yang menolak untuk pindah ke klub lain, dan memilih bertahan di klub yang sejak kecil ia bela. Pemain yang menolak untuk mendapatkan banyak gelar dan lebih memilih untuk bertahan di klub yang jelas lebih medioker dibanding klub yang ia tolak. Pemain yang tidak pernah menduakan cinta nya untuk satu klub, AS Roma.
Skill khusus yang hanya dimiliki beberapa pemain sepakbola adalah cinta dan kesetiaan. Totti adalah salah satu pemain yang memiliki cinta dan kesetiaan untuk klub yang sejak kecil ia bela. Kalau kalian merinding melihat konferensi pers terakhir Casillas di Real Madrid atau perpisahan Beckham di PSG, saya tidak bisa membayangkan laga terakhir Totti di AS Roma di akhir musim nanti kala kontrak nya habis, atau ketika tahun-tahun berikutnya. Yang pasti, saat itu akan datang dan saya harus menyiapkan mental saya.
Saya harus menguatkan hati saya, melihat pemain yang sejak saya kecil sampai saya kuliah, selalu saya lihat. Saya harus menyiapkan tissue di samping saya untuk antisipasi air mata yang bisa jadi menetes ketika saatnya tiba. Tidak ada kata lebay untuk seoorang gladiator sejati bernama Totti.

Untuk itu, saat ini saya mulai membiasakan melihat AS Roma tanpa kehadiran Totti di lapangan. Hambar. No Totti No Party. Tapi apa Totti pernah ngambek karena di pinggirkan Rudi Garcia ? Tidak. Asal demi AS Roma, ia rela menjadi pemanas bench. Tidak banyak pemain yang rela di pinggirkan seperti Totti.
Bahkan seorang Walikota Roma, Gianni Alemanno menjadikan Totti sebagai contoh nyata tentang kesetiaan pada Kota Roma, sesaat setelah Totti merayakan 20 tahun berkarir di Serie A bersama AS Roma.
Totti adalah pemain yang sudah mendapatkan semuanya. Piala Dunia, Serie A, Coppa Italia, dan Super Coppa pernah ia rengkuh. Mungkin hanya Liga Champions yang belum ia punya. Golden Boot pun pernah ia dapatkan. Untuk pemain yang bukan seorang striker murni, gelar itu terasa indah. Ah iya, Totti belum pernah mendapatkan gelar Ballon D’Or. Andai Totti menerima pinangan Florention Perez untuk hijrah ke Real Madrid, mungkin ia akan selangkah lebih dekat dengan Ballon D’Or. Tapi sekali lagi, cinta mengalahkan segalanya.
Dan hari ini, 27 September 2015, akan menjadi hari yang istimewa buat Totti. Ia akan berumur 39 tahun besok. Tepat satu hari setelah AS Roma menjamu Carpi. Kemenangan menjadi kado manis dari AS Roma untuk Totti. Andai gagal menang pun, saya yakin seluruh kota Roma akan berpesta merayakan hari bahagia sang kapten.
Jauh di dalam lubuk hati saya, senang rasanya melihat Totti bermain melawan Carpi dan mencetak gol. Karena bisa jadi, melawan Carpi adalah ulang tahun terakhir Totti bersama AS Roma sebelum kontraknya habis pada tahun depan. Meskipun Totti ingin merasakan hangatnya rumput stadion baru AS Roma. Namun, umur tak bisa dibohongi. Totti yang sekarang bukan Totti yang dulu. Bukan Totti yang mampu mencetak gol indah ketika melumat Lazio 1-5.
Musim lalu, Totti sempat kecewa harus ditarik keluar sebelum mencetak gol. Ia ingin traktir seluruh pendukung AS Roma di pesta ulang tahunnya dengan mencetak gol. Ia ingin membuktikan kecintaanya untuk AS Roma.
Mungkin saat ini, di saat sepakbola yang modern menguasai, Totti hanyalah figuran di tengah-tengah sekumpulan bintang yang datang dari planet lain ataupun dari bumi sendiri. Tapi bagi saya dan sebagian orang, Totti adalah pemeran utama yang akan selalu bersinar dibandingkan pemain yang lainnya.
Selamat Ulang Tahun Kapten kami, idola kami, panutan kami, Francesco Totti.

0 komentar:

Posting Komentar