Rabu, 21 Agustus 2013

Kita = Satu , Satu = Kita

SMA bisa jadi masa yang paling berharga dan tidak akan pernah bisa dilupakan. Disadari atau tidak, masa SMA akan terus menerus membekas di hati dan ingatan setiap anak cucu adam.

Begitu juga saya, seorang cucu dari Nabi Adam as. Entah cucu dari anak yang mana. Yang pasti, kita masih bersaudara. Kalau tidak salah sih begitu. Masa SMA saya di penuhi oleh segala macam rasa. Ibarat makanan, ada manis, kecut, pahit, getir, bahkan anyep pun ada.

Dari sekian banyak rasa yang ada di SMA, ada salah satu hal yang tidak akan pernah bisa di lupakan. Persahabatan. Yes, friendship. Persahabatan adalah hal yang bisa dikatakan manis, walaupun kadang berakhir tragis. Persahabatan yang hingga saat ini atau hampir 3 tahun kita lulus dari SMA. Persahabatan yang berawal dari ketidak sengajaan. Persahabatan yang memang sudah digariskan oleh tuhan.

Sebut saja namanya Arie, Azim, dan Udin. Saya lebih suka menyebutnya Fantastic Four. Karena kita 4 cowok yang sejak SMA bertemu dengan tidak sengaja dan cukup disegani di daratan organisasi di sekolah, OSIS.

OSIS. Organisasi yang akhirnya bisa mempersatukan kita. meskipun sejak awal, mereka bertiga sudah sekelas ketika kelas 10. Bahkan si Bebek (Arie) dan Azim sudah berteman sejak SMP. Tapi di osis lah, kita berempat akhirnya bisa bertemu, saling mengenal dan bahkan bisa menjadi seperti ini.

Arie atau biasa dipanggil bebek bisa dibilang orang yang paling stres diantara kita. Kenapa ?  Dia bisa membuat suasana menjadi cair dari awalnya beku. Saking cairnya, kadang bisa banjir atau kelewatan. Tapi segala guyonannya sangat di tunggu. Biasanya saya dan dia sudah tau kapan kita bisa saling mengisi ketika guyonan. Ibaratnya, kita berdua sudah saling mengerti satu sama lain. Diantara 3 orang yang lain, saya paling dekat sama ini orang. Mungkin karena rumah kita yang cukup dekat. Kedua orang tua kita sudah saling kenal. Eits, bukan berarti kita mau di jodohkan loh -__- . dia saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Jember. Entah dimana itu letak kampusnya. Yang pasti bukan di Jember Utara yang disingkat Jem***. Astaghfirullah, omongannya itu dijaga. ^^

Azim, anak tergila di antara kita berempat. Anak yang sangat nekat dan tidak pikir panjang. Padahal dia punya otak buat mikir loh, tapi entah kenapa dia jarang sekali mikir dalam mengerjakan sesuatu. Dia saat ini lagi menempuh kuliah di UPN veteran Surabaya. Dia anak yang paling manja. Setiap mau apapun, pasti dikasih sama orang tuanya. Diantara kita berempat, dia merupakan anak yang paling kaya tapi pelitnya bukan main. Jujur nih aku zim. Tapi kalau hatinya lagi bolong, beuh baiknya gak ketolongan. Lebih banyak pelitnya sih, apalagi kalau masalah duit. Dia bisa dibilang anak yang pelupa. Sering lupa sama kita kalau lagi sama pacarnya. Ini orang udah kayak suami dari sang pacar yang tiap hari ke rumah pacarnya. Tapi kalau ada masalah, lebih baik gobrol ke dia deh. Karena kalau dia tau kita lagi ada masalah dan kita tidak cerita dia, dia akan marah besar ke kita. Ibaratnya, berdiri sama tinggi duduk sama rendah. Semua masalah antara kita berempat harus diketahui bersama. Apalagi berita bagus, dia harus tahu.

Dan yang terakhir, Udin. Orang terpintar dan tercerdas di antar kita berempat. Sedang kuliah bersama saya di Universitas Berduit eeh Brawijaya Malang. Tapi beda fakultas, dia di Mipa dan saya di Fisip. Siswa tercerdas di SMA saya dulu, bagiku sih. Karena dia selalu masuk di lingkaran setan alias 3 besar. Manusia pendiam diantara manusia pendiam lainnya. Dia sangat-sangat pendiam. Di ajak ngobrol pun dia diem. Tapi pas dia tidur sih makanya dia diem. Tapi, sekalinya dia ngomong kita bisa terbuai. Lebay sih. Tapi emang dia anaknya sekali ngmong tapi jleb. Ada satu keinginannya sampai saat ini yang belum tercapai, yaitu bisa sekelas dengan Lintang, murid yang dibanggakan sekolah. Dia ingin mengadu kecerdasan dengan Lintang yang menjadi anak emas dan primadona guru. Kalau bahas Lintang, harus bahas OSIS. Kalau bahas osis akan panjang. Bisa-bisa ribuan kata nanti. Bahasan intrik di sekolah yang berhubungan dengan osis akan dibahas di next post deh.

Kita sudah saling mengenal satu sama lain. Kejelekan dan kelebihan kita sudah diketahui semuanya. Walaupun aku tahu sih, aku gak ada yang jelek (peace), tapi kita saling mengerti. Sejelek apapun sifat saya, bebek, azim, ataupun udin kita akan mengerti dan berusaha untuk tidak mempermasalahkan hal itu.

Karena itulah, KITA sama dengan SATU dan SATU sama dengan KITA

0 komentar:

Posting Komentar