Selasa, 15 April 2014

IL Nostro Capitano

Siapa yang tidak kenal Totti. Sosok yang telah mengabdikan dirinya selama hampir 20 tahun. Pemain yang hanya bermain di level klub untuk satu tim. Satu tim yang dia bela sejak awal meniti karir juniornya sampai saat ini. Klub tersebut beruntung mendapatkan tanda tangan pemain ini. Pemain yang rela gajinya di potong. Nomer punggung pemain ini kemungkinan besar akan di pensiunkan untuk menghormati pengabidan dirinya. Klub beruntung tersebut bernama AS Roma.

Beruntung sekali AS Roma memiliki pemain serba bisa seperti Totti. Pemain yang mampu memainkan peran sebagai goal getter ataupun sebagai pemberi umpan yang manis bagi lini depan AS Roma. Dengan torehan 235 goal, Totti menempati posisi kedua tabel pencetak gol terbanyak Serie A. Masih di bawah Silvio Piola dengan 274 gol. Terpaut sekitar 30 gol. Dengan umur yang semakin tua, pada September nanti akan berumur 37 tahun. Mampukah Totti melampaui capaian gol Piola ? Masih sangat bisa terjadi. Apalagi jika di lihat ketajaman Totti yang kembali. Di musim sini saja, Toti mampu mencetak 7 gol dengan 6 giornata tersisa.

Untuk ukuran Serie A Italy, liga yang lebih mengedepankan pertahanan dibanding penyerangan, torehan 274 milik Piola atau 235 milik Totti adalah hal yang istimewa. Berbeda dengan La Liga yg menyerukan serangan frontal, Italy lebih kokoh secara pertahanan. Catenaccio kata lainnya, atau pertahanan grendel dan berlapis. Jangan coba-coba bandingkan jumlah torehan gol Totti atau Piola dengan Messi ataupun CR7. Karena jelas berbeda.

Profesionalitas seorang Totti jangan pernah di ragukan. Bermain sampai umur 37 tahun bukan hal mudah. Banyak pemain yg sudah menyerah sebelum mencapai umur segitu. Pengecualian buat Zanetti. Javier Zanetti adalah manusia dari planet lain yang mampu terus bermain sampai umur 40 tahun.

Karir Totti bukanlah tanpa halangan. Tidak ada satupun pemain sepakbola yang karir bermainnya lurus dan lempeng-lempeng saja. Totti pernah mengalami cedera parah di tahun 2006. Tahun dimana dia sangat di butuhkan oleh Italy dengan Lippi nya untuk mengarungi pertarungan di Piala Dunia. Cedera yang diterima Totti ketika AS Roma melawan Empoli. Sebuah pukulan telak untuk Totti, AS Roma, dan Italy.

Tapi Totti belum habis. Totti masih ingin dan terus bermain sampai saat ini. Totti masih akan terus menginjakkan kakinya di rumput Olimpico paling tidak sampai musim depan berakhir bahkan 2 musim ke depan atau akhir musim 2016-2017. Atau ketika TOTTI berumur 39 tahun. Atau 1 tahun sebelum TOTTI pensiun. Yaa, Totti akan berhenti bermain di usia yang ke 40 tahun. Tapi penulis yakin jika Totti tidak di terpa cedera parah, Totti tidak akan berhenti bermain di umur yang ke 40. Kenapa ? Alasannya satu, stadion baru Roma.

Totti sangat ingin bermain di stadion baru AS Roma yang akan di bangun pada 2016 atau pada Totti berumur 39 tahun. Di perkirakan selesai pada 2018 ketika Totti berumur 41 tahun. Relakah Totti berhenti bermain ? Maybe no. Bagi penulis, satu plot pemain akan tetap ada buat Totti ketika dia masih ingin dan masih kuat bermain. Pelatih tidak akan kesulitan mencari kan posisi untuk Totti. Totti adalah pemain serba bisa.

Dia maestro lapangan hijau. Pemain yang menolak uang demi sebuah kecintaannya terhadap satu klub. Pemain yang sangat ingin di beli oleh presiden Real Madrid saat itu untuk melengkapi skuad Los Galacticos jilid I yang memang dia inginkan. Siapa yang tidak tergiur akan gemerlapnya uang dan kemewahan. Totti pun berfikiran seperti itu. Tapi hati nya mengatakan tidak. Tidak ingin meninggalkan klub yang membesarkan namanya. Klub yang membuat nama Totti melambung sampai meraih Golden Boot 2010 dan meraih Trophy World Cup 2002 bersama Italy.

AS Roma adalah TOTTI dan TOTTI adalah AS Roma. AS Roma adalah TOTTI itu sendiri dan TOTTI adalah AS Roma itu sendiri. Demikian para Romanisti (Fans AS Roma) menyebutnya. Kedua hal di atas tidak akan pernah bisa di pisahkan. Oleh uang sekalipun. Tidak akan ada yang bisa membeli loyalitas seorang TOTTI.
C’E SOLO UN CAPITANO

FRANCESCO TOTTI

0 komentar:

Posting Komentar