Senin, 18 Agustus 2014

Sekilas Pajama Drive Revival Show Jilid II

“Ah, paling yang lolos itu-itu lagi. Bosen.” Kata salah seorang fans begitu tahu akan di adakan Pajama Drive Revival Show atau PDRS. Nada sumbang seperti itu seakan jadi kebiasaan ketika ada voting-voting yang melibatkan fans.
Ada benarnya memang kata dia. Manajemen tentu tidak akan rela kehilangan pendapatan besar dari Theater, apalagi ketika ada event, karena member “ace” tidak lolos dalam perhitungan akhir. Tetapi kita juga harus ingat, bahwa yang menentukan segalanya adalah kalian wahai para pemegang duit. Kalian lah yang akan menentukan, member mana aja yang akan lolos dan mengisi pos-pos mana saja.
Eits, tapi siapapun yang akan mengisi pos-pos di PDRS, penghuni theater akan penuh. Percaya deh. Karena memang candu yang di sebarkan sudah merasuk sampai ke lubuk hati yang paling dalam.
Dan ada beberapa hal yang perlu di soroti terkait PDRS yang baru selesai di umumkan  beberapa hari yang lalu.                                                                                                                                                             1.      Gagal nya Nabilah
“Oh men, Nabilah gak lolos. Ini pasti konspirasi JOT.” Itu kata-kata yang terucap dari kawan-kawan yang mengikuti kegiatan pengumuman PDRS. Se begitu kaget nya kah mereka ? Wajar ? Mungkin wajar mungkin tidak. Wajar kaget, karena selama ini Nabilah di kenal sebagai “Oshi Sejuta Umat”. Tapi di PDRS kali ini, Nabilah “hanya” menjadi Backdancer atau sama seperti Melody ketika PDRS Jilid I dulu. Tidak wajar, karena kembali lagi bahwa fans adalah tuhan. Fans yang menentukan siapa saja yang masuk ke dalam 16 wanita terpilih.
Mari lihat kembali, siapa saja yang “kerjasama” dengan Nabilah dalam proses PDRS ini. Ada Vinny, Elaine, Ayen, Yupi, serta Nabilah sendiri. Dari 5 orang tersebut, yang lolos ada Vinny, Ayen, dan Elaine. Nabilah kalah oleh seorang anak baru muncul seperti Elaine. Kwek. Sungguh ironis saudara. Sama seperti ketika Melody kalah di PDRS jilid I.
Apa benar ada konspirasi yang sengaja di ciptakan oleh JOT sendiri ? Lalu, kalau ada untuk apa ? Strategi Marketing ! Iya, strategi marketing. Kok bisa ?
Gini, pasca Melody gagal masuk PDRS Jilid I, lalu ada kawan yang Melody Oshi tiba-tiba nyeletuk, “Wah, next Revival harus lolos ini Melody.” Dan ingat, jumlah Vote akan terus bertambah. Tidak akan berkurang ataupun stagnan. Lawan yang di hadapi akan semakin sulit, dan kalau ingin memasukkan idola nya, harus berusaha lebih keras lagi dengan satu cara, VOTE. Dan Vote dengan apa ? UANG. Jelas ? J
Tetapi, apapun itu tujuan JOT saya yakin itu juga yang terbaik bagi idola kalian. Ganbatte                             2.  Elaine, “Atletico Madrid” nya Liga PDRS
Siap di antara kalian yang “sinis” ketika tahu bahwa ada Revival Pajam Drive ? Hayo ngaku saja deh. Kalau ga mau ngaku, saya yang akan ngaku. Ya, saya adalah salah satu yang heran dengan adanya PDRS ini. Selain karena revival yang pertama juga menggunakan Pajama Drive, tetapi ada alasan lain. Yaitu masih adanya Gen 3 yang membawakan setlist Pajama Drive. Setlist yang di bawakan untuk Revival, harusnya “sakral”. Sakral maksudnya adalah, setlist yang di gunakan bisa membuat fans merasakan nostalgia karena sudah lama tidak di bawakan.
Itu alasan kenapa beberapa anak Pulau Matahari sempat kecewa dan ngedumel. “Kenapa bukan BnT sih yang di bikinn Revival.” Celetuk salah satu anak Pulau Matahari. Ya, karena bagi anak pulau matahari, BnT adalah setlist yang cukup bikin rindu.
Ternyata eh ternyata, ada anak Gen 3 yang lolos lho. Namanya Elaine Hartanto atau biasa di panggil “Kwek”. Eh salah, Elaine maksudnya. Menjadi satu-satunya anak Gen 3 yang lolos, tentu dia senang. Saya jamin itu. Tetapi jangan heran, karena sejak awal audisi, Elaine adalah salah satu finalis yang cukup famous selain Michelle.
Jika Atletico Madrid mampu memenangkan title La Liga dengan mengalahkan seteru abadi nya, Real Madrid, maka Elaine sukses menyingkirkan Nabilah. Tau lah ya seperti apa kekuatan Nabilah dan fans nya di Unit Kagami.
Yang patut di tunggu adalah bagaimana jalan Elaine selanjutnya. Jika Atletico setelah itu kalah di Final UCL, bagaimana nasib Elaine di next Revival atau Next Sousenkyou ? Tidak ada yang tahu.
             3. Apalah Itu Koalisi
Tenang, ini bukan tentang koalisi ala politik-politik yang berkembang saat ini. Bukan koalisi yang di bentuk atas kesamaan platform, visi dan misi politik. Tetapi ini koalisi yang di bentuk atas dasar hmmm atas dsasar apa ya. Mungkin atas dasar kepepet. Kepepet dan rasa tidak pede untuk jalan sendiri. Oh, dan koalisi yang di bentuk atas dasar kewajiban untuk mengisi slot kosong dalam unit song.
Jika koalisi yang di bentuk dalam politik yang sebenarnya, kepentingannya adalah memimpin Indonesia dan menghasilkan uang bagi partai, maka koalisi ini justru sebaliknya. Memang, kepentingannya sama yakni memasukkan idola nya ke dalam 1 dari 16 member idola. Tetapi yang berkoalisi malah menghabiskan duit jutaan untuk ini dan dalam koalisi partai politik, para koalisi mendapatkan uang. That’s different.
Dan dari 5 unit song yang di perebutkan oleh banyak koalisi, serta slot 16 member saja yang masuk dari 70-an member, hanya 2 unit song yang isinya sesuai dengan koalisi. Yakni Jonjou Shugi (Melody, Hanna, Frieska) dan Tenshi no Sippo (Kinal, Veranda, Shanju). Dan yang lainnya random alias berantakan. Meskipun 3 unit sisanya ada beberapa anggota koalisi yang masuk, tetapi tetap saja rusak. Kenapa demikian ? Kan seharusnya, koalisi itu satu suara. Kok ini bisa berbeda. Kalau satu masuk, harusnya smeua anggota koalisi juga masuk.
Lihat Jonjou Shugi, 6 member teratas isinya adalah 2 koalisi yang terbentuk. 1-3 yang di sebut di atas, dan 4-6 adalah Koalisi Serabi, yaitu Rica, Sendy, dan Novinta. Masih sesuai lah ya. Meskipun secara suara, ke 6 member di atas semua berbeda meskipun dalam satu koalisi. Yang random lagi malah Kagami. Kagami itu ibaratnya Unit Song gado-gado. Tak bisa di tebak. Member yang awalnya di pengumuman sementara ada di atas, tiba-tiba mencelat dan hilang.
Balik ke mengapa ada perbedaan member yang masuk dalam unit song, padahal mereka satu koalisi. Ini sempat di tanyakan oleh salah satu skyleng asal Bondowoso eh Wonosobo. Simpel jawabannya. Egoisme antar tim dalam koalisi serta adanya fans yang enggan untuk bergabung dalam koalisi dan akhirnya melakukan vote berbeda dengan para koalisi.
Jelasnya begini, jumlah member yang bisa di vote dalam sekali sms itu tergantung dari jumlah member dalam Unit Song. Koalisi akan bergabung untuk bersatu mengisi slot kosong dalam Unit Song. Ambil contoh koalisi Serabi dalam Jonjou Shugi yg isinya 3 orang. Makanya mereka isinya 3 member, Sendy, Rica, Nobi. Harusnya, mereka bertiga punya suara yang sama. Kenapa beda ? Karena juga ada yang vote Rica dan Sendy tapi tidak dengan Nobi atau sebaliknya. Dan itu terjadi hampir di semua member.
Kedua tentang egoisme. Banyak fanbase yang melakukan vote tidak sesuai dengan perjanjian awal. Bukan berarti mereka melanggar, tetapi karena mereka merasa bahwa kewajiban untuk melaksanakan peraturan dalam koalisi sudah di laksanakan. Jadi, mereka tidak menyalahi aturan, karena sudah merasa melaksanakan kewajiban koalisi.
Yang terpenting sejatinya adalah, bagaimana kita semua tidak menganggap hal ini terlalu serius dan akhirnya bikin dongkol dan saling memusuhi satu sama lain. Ingat bahwa ini hanya sebagian dari hobi mu yang memuluskan jalanmu untuk bersenang-senang. Kalau bikin dongkol, namanya bukan hobi mu lagi. Karena tidak bisa bikin senang.
Lalu, saya ingat kata Jonap. Kalau ada yang merasa kesal dengan hasil PDRS, sialhkan kumpulkan bukti-bukti yang kuat. Serahkan ke yang bersangkutan daripada harus ngomel-ngomel dan justru membuat mamber idola kalian kecewa.
Atau paling tidak, ketika pengumuman PDRS kemarin, member idola kalian harusnya maju ke hadipan fans dan katakan bahwa dia menarik diri dari rekapitulasi suara PDRS dan bawa ini ke MK. MK yaitu Mahkamah Kewotaan. Berikan bukti-bukti yang mungkin butuh kontainer untuk membawanya. Kasih saksi-saksi yang menguatkan gugatan kalian ke MK. Kasih saksi yang jarak rumahnya dengan kantor distrik atau kelurahan 300 Km eh 300 Meter. Mungkin yang salah adalah DPKTB nya atau ada konspirasi dari operator seluler yang bisa menggelembungkan suara. Ah sudahlah, mungkin saya harus istirahat.


NB : Tulisan yang saya buat tidak bermaksud untuk menyinggung siapa-siapa. Bagi yang meras tersinggung, mungkin kalian harus piknik dan main-main lah ke F4 FX Sudirman.

0 komentar:

Posting Komentar