Italy merupakan salah satu negara
terbanyak menjuarai Piala Dunia dibawah Brazil. Mereka berhasil 4 kali
menjuarai Piala Dunia. Terakhir mereka rebut ketika Piala Dunia 2006 di Jerman
dengan mengalahkan Perancis dalam drama Adu Pinalti. Di tahun itu pula tentu
kita ingat “Tragedi Tandukan Zidane” ke dada Marco “Matrix” Materazzi. Meskipun bukan penyebab utama, tapi tragedi
itu di sinyalir sebagai penyebab kekalahan Perancis.
Pict by lolaa-nurafizza.blogspot.com
4 tahun kemudian, Italy datang dengan
segudang persiapan yang mumpuni. Tapi nasib berkata lain. Italy gagal mempertahankan
trophy Piala Dunia sekaligus menyamai rekor Brazil dengan meraih 5 gelar Piala
Dunia. Italy babak belur kali ini. dan Spanyol untuk pertama kali menjuarai
Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
4 tahun berlalu, dan Italy kembali lagi
berbenah sejak dini. Mereka mulai melakukan regenerasi. Skuad yang dibawa
Prandelli memang belum keluar untuk gelaran 4 tahunan tersebut. Tapi skema
permainan dan pemain mana saja yang akan di panggil sebenarnya sudah bisa di
prediksi sejak awal. Karena pemain yg dipanggil adalah langganan Kualifikasi
Piala Dunia 2014. Mungkin Prandelli akan melakukan kejutan dengan memanggil
beberapa pemain baru saja tanpa merubah skema permainan yg telah terbentuk.
Untuk penjaga gawang, akan tetap di
ambil oleh Gigi Buffon. untuk 2 kiper cadangan, akan di perebutkan oleh Sirigu,
Marchetti, Mattia Perin, dan salah satu kiper “tua” yg dimiliki Italy yg
penampilannya musim ini menawan, Morgan De Sanctis. Berada di bawah mistar AS
Roma, membuat klub ini hanya kemasukan 11 gol.
Pict by romanews.us
Untuk lini belakang, tridente
pertahanan Juve akan tetap mengisi. Chiellini, Barzagli, dan Bonucci. Di pertandingan
persahabatan terakhir lawan Spanyol kemarin, Prandelli memanggil Paletta,
palang pintu dari Parma. Dan di debutnya bermain bersama timnas, penampilannya
sangat impresif. Duet nya bersama Barzagli saat itu mampu membuat Diego Costa
mati kutu. Selain nama-nama di atas, Italy juga masih punya Davide Astori dan
Ogbonna. Untuk sisi Full Back, Italy memiliki Maggio dan Abate di sisi kanan,
serta Criscito dan De Sciglio di sisi kiri.
Pict by juventiknows.com
Di lini sentral, Italy punya seorang
Defensive Midfielder sekelas Daniele De Rossi dan Deep Lying Playmaker sekelas
Pirlo. Lalu jangan lupakan Montolivo yg penampilannya musim ini memukau banyak
klub eropa. Dan ada Marchisio yang reguler mengisi pos lini tengah Italy. Untuk
sisi Trequartista, Italy punya pilihan, antara Diamanti dan Candreva. Lini depan,
Italy punya segudang pilihan. Dari yang daun muda seperti Insigne, Destro,
Immobile, Florenzi, dan si bengal Balotelli sampai yang sudah berumur seperti
Giuseppe Rossi dan Luca Toni yang saat ini menjadi Top Skor dari Hellas Verona.
Belum lagi ada desakan dari publik Italy untuk memanggil lagi Franceso Totti.
Pict by beritabola.info
Yang saya tahu, bahwa Prandelli punya
segudang rencana strategi yang bisa di siapkan. Ketika gelaran Piala Eropa
2012, Prandelli sukses mematikan Spanyol dengan formasi 3-5-2 nya. Strategi yang
menguatkan sisi defensif dan sesekali melakukan serangan balik, sukses membuat
Spanyol kelabakan dan mengakhiri pertandingan dengan skor imbang 1-1. Disini saya
mencoba untuk menebak formasi apa yg akan di gunakan Prandelli di gelaran Piala
Dunia 2014 nanti.
4-3-3 :
Buffon; Abate, Barzagli, Chiellini, Di
Sciglio; De Rossi, Pirlo, Marchisio; Balotelli, Cerci, Florenzi
Dengan formasi 4-3-3 ini, akan
berkembang menjadi 4-3-2-1. Posisi Cerci dan Florenzi akan banyak menyisir
sayap kanan dan kiri. Mengganggu lawan dari sisi sayap. Kedua pemain ini akan
aktif turun membantu pertahanan dan melakukan counter attack. Kedua pemain ini
memiliki dribble speed yang di atas rata-rata. Di kedua klub masing-masing
pemain, mereka memang terbiasa di mainkan di posisi sayap. Dan Balotelli
menjadi target man yang akan merusak sisi pertahanan dengan kekuatan badannya. Lini
tengah, DDR akan bertugas sebagai perusak permainan. Dia akan bergerak tidak
terlalu ke depan. Pirlo adalah arsitek dari sebuah bangunan. Mengatur ritme
permainan. Marchisio gelandang yang akan dinamis maju mundur.
4-3-1-2 :
Buffon; Maggio, Bonucci, Chiellini,
Criscito; De Rossi, Pirlo, Montolivo; Candreva; Balotelli, G. Rossi
Sepertinya formasi ini menjadi idola
Prandelli. Dia lebih nyaman bermain dengan dua striker. Tentu untuk
memanfaatkan kekuatan lini depan mereka. Yang menarik disini adalah Candreva
yang bertransformasi menjadi Trequartista. Posisi sakral di Italy. Posisi yang
sempat “hilang” setelah era nya Totti. Dan G. Rossi yang akan aktif menjemput
bola dan berkolaborasi dengan Balotelli. Kekuatan di formasi ini terletak di
lini tengah. 3 pemain di lini tengah bisa leluasa memainkan bola dan mengatur
kemana bola akan di lepaskan. Catatan untuk Trequartista, bisa di isi oleh
Candreva ataupun Diamanti. Dua pemain ini memiliki visis bermain yang bagus. Passing-passing
mereka akurat dan memiliki skill menjaga bola yang bagus pula. Syarat penting
menjadi Trequartista. Untuk lini belakang, tidak ada masalah. Karena ketika
bertahan, De Rossi akan menjadi palang pintu pertama untuk menutup pergerakan
lawan. Tugas abadi De Rossi.
Pict by http://thousand-feet.blogspot.com/
3-5-2 :
Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini;
Criscito, De Rossi, Pirlo, Marchisio, Abate; Balotelli, G. Rossi
Formasi yang berhasil membuat Spanyol
mati kutu di gelaran Eropa beberapa tahun yang lalu. Dengan menempatkan tiga
bek di belakang membuat pertahanan Italy sangatlah rapat. Dan ketika bertahan,
setidaknya ada 6 pemain yg akan turun membantu pertahanan. Pirlo posisinya akan
mengganting di depan kotak pinalti, untuk mengalirkan bola rebound. Yang diperlukan
dari formasi ini adalah stamina yang kuat untuk kedua sayap yang dimiliki. Baik
itu sayap winger kanan maupun kiri. Mereka diharuskan untuk aktif membantu
pertahanan. Dan ketika menyerang, mereka juga harus siap untuk “berlari”
kencang menyerang dan menyisir lini sisi sayap. Sayap kanan kiri mereka
haruslah berfungis dengan sempurna. Ketika Abate off day, masih ada Florenzi
atau Cerci yang bisa lebih aktif menyerang. Konsekuensi nya adalah Flo dan
Cerci buruk di sisi bertahan. Tapi itu bisa ditutupi jika De Rossi bermain
dengan baik menutup celah itu.
Pict by bola.net
Lalu, strategi mana yg akan di pakai
dan pemain mana yg akan di panggil ? Tentu itu hak dari pelatih dan staff
mereka. Tapi ini bisa jadi prediksi saya untuk skuad Italy di gelaran dunia
tahun ini. Peluang juara Italy ? Terbuka lebar. Asal menggebrak sejak awal. Tentu
kita ingat, Italy selalu terseok-seok di laga awal. Semoga Italy mampu meraih
gelar tahun ini untuk menyamakan jumlah trophy dengan Brazil menjadi 5 trophy.
Forza Italy
0 komentar:
Posting Komentar