Sabtu, 08 Maret 2014

Bongkar Kekuatan Italy di Piala Dunia 2014


  Pict by lolaa-nurafizza.blogspot.com

Italy merupakan salah satu negara terbanyak menjuarai Piala Dunia dibawah Brazil. Mereka berhasil 4 kali menjuarai Piala Dunia. Terakhir mereka rebut ketika Piala Dunia 2006 di Jerman dengan mengalahkan Perancis dalam drama Adu Pinalti. Di tahun itu pula tentu kita ingat “Tragedi Tandukan Zidane” ke dada Marco “Matrix” Materazzi.  Meskipun bukan penyebab utama, tapi tragedi itu di sinyalir sebagai penyebab kekalahan Perancis.



4 tahun kemudian, Italy datang dengan segudang persiapan yang mumpuni. Tapi nasib berkata lain. Italy gagal mempertahankan trophy Piala Dunia sekaligus menyamai rekor Brazil dengan meraih 5 gelar Piala Dunia. Italy babak belur kali ini. dan Spanyol untuk pertama kali menjuarai Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
4 tahun berlalu, dan Italy kembali lagi berbenah sejak dini. Mereka mulai melakukan regenerasi. Skuad yang dibawa Prandelli memang belum keluar untuk gelaran 4 tahunan tersebut. Tapi skema permainan dan pemain mana saja yang akan di panggil sebenarnya sudah bisa di prediksi sejak awal. Karena pemain yg dipanggil adalah langganan Kualifikasi Piala Dunia 2014. Mungkin Prandelli akan melakukan kejutan dengan memanggil beberapa pemain baru saja tanpa merubah skema permainan yg telah terbentuk.
Untuk penjaga gawang, akan tetap di ambil oleh Gigi Buffon. untuk 2 kiper cadangan, akan di perebutkan oleh Sirigu, Marchetti, Mattia Perin, dan salah satu kiper “tua” yg dimiliki Italy yg penampilannya musim ini menawan, Morgan De Sanctis. Berada di bawah mistar AS Roma, membuat klub ini hanya kemasukan 11 gol.


Pict by romanews.us

Untuk lini belakang, tridente pertahanan Juve akan tetap mengisi. Chiellini, Barzagli, dan Bonucci. Di pertandingan persahabatan terakhir lawan Spanyol kemarin, Prandelli memanggil Paletta, palang pintu dari Parma. Dan di debutnya bermain bersama timnas, penampilannya sangat impresif. Duet nya bersama Barzagli saat itu mampu membuat Diego Costa mati kutu. Selain nama-nama di atas, Italy juga masih punya Davide Astori dan Ogbonna. Untuk sisi Full Back, Italy memiliki Maggio dan Abate di sisi kanan, serta Criscito dan De Sciglio di sisi kiri.



Di lini sentral, Italy punya seorang Defensive Midfielder sekelas Daniele De Rossi dan Deep Lying Playmaker sekelas Pirlo. Lalu jangan lupakan Montolivo yg penampilannya musim ini memukau banyak klub eropa. Dan ada Marchisio yang reguler mengisi pos lini tengah Italy. Untuk sisi Trequartista, Italy punya pilihan, antara Diamanti dan Candreva. Lini depan, Italy punya segudang pilihan. Dari yang daun muda seperti Insigne, Destro, Immobile, Florenzi, dan si bengal Balotelli sampai yang sudah berumur seperti Giuseppe Rossi dan Luca Toni yang saat ini menjadi Top Skor dari Hellas Verona. Belum lagi ada desakan dari publik Italy untuk memanggil lagi Franceso Totti.


Pict by beritabola.info

Yang saya tahu, bahwa Prandelli punya segudang rencana strategi yang bisa di siapkan. Ketika gelaran Piala Eropa 2012, Prandelli sukses mematikan Spanyol dengan formasi 3-5-2 nya. Strategi yang menguatkan sisi defensif dan sesekali melakukan serangan balik, sukses membuat Spanyol kelabakan dan mengakhiri pertandingan dengan skor imbang 1-1. Disini saya mencoba untuk menebak formasi apa yg akan di gunakan Prandelli di gelaran Piala Dunia 2014 nanti.

4-3-3 :
Buffon; Abate, Barzagli, Chiellini, Di Sciglio; De Rossi, Pirlo, Marchisio; Balotelli, Cerci, Florenzi
Dengan formasi 4-3-3 ini, akan berkembang menjadi 4-3-2-1. Posisi Cerci dan Florenzi akan banyak menyisir sayap kanan dan kiri. Mengganggu lawan dari sisi sayap. Kedua pemain ini akan aktif turun membantu pertahanan dan melakukan counter attack. Kedua pemain ini memiliki dribble speed yang di atas rata-rata. Di kedua klub masing-masing pemain, mereka memang terbiasa di mainkan di posisi sayap. Dan Balotelli menjadi target man yang akan merusak sisi pertahanan dengan kekuatan badannya. Lini tengah, DDR akan bertugas sebagai perusak permainan. Dia akan bergerak tidak terlalu ke depan. Pirlo adalah arsitek dari sebuah bangunan. Mengatur ritme permainan. Marchisio gelandang yang akan dinamis maju mundur.



4-3-1-2 :
Buffon; Maggio, Bonucci, Chiellini, Criscito; De Rossi, Pirlo, Montolivo; Candreva; Balotelli, G. Rossi
Sepertinya formasi ini menjadi idola Prandelli. Dia lebih nyaman bermain dengan dua striker. Tentu untuk memanfaatkan kekuatan lini depan mereka. Yang menarik disini adalah Candreva yang bertransformasi menjadi Trequartista. Posisi sakral di Italy. Posisi yang sempat “hilang” setelah era nya Totti. Dan G. Rossi yang akan aktif menjemput bola dan berkolaborasi dengan Balotelli. Kekuatan di formasi ini terletak di lini tengah. 3 pemain di lini tengah bisa leluasa memainkan bola dan mengatur kemana bola akan di lepaskan. Catatan untuk Trequartista, bisa di isi oleh Candreva ataupun Diamanti. Dua pemain ini memiliki visis bermain yang bagus. Passing-passing mereka akurat dan memiliki skill menjaga bola yang bagus pula. Syarat penting menjadi Trequartista. Untuk lini belakang, tidak ada masalah. Karena ketika bertahan, De Rossi akan menjadi palang pintu pertama untuk menutup pergerakan lawan. Tugas abadi De Rossi.


Pict by http://thousand-feet.blogspot.com/

3-5-2 :
Buffon; Barzagli, Bonucci, Chiellini; Criscito, De Rossi, Pirlo, Marchisio, Abate; Balotelli, G. Rossi
Formasi yang berhasil membuat Spanyol mati kutu di gelaran Eropa beberapa tahun yang lalu. Dengan menempatkan tiga bek di belakang membuat pertahanan Italy sangatlah rapat. Dan ketika bertahan, setidaknya ada 6 pemain yg akan turun membantu pertahanan. Pirlo posisinya akan mengganting di depan kotak pinalti, untuk mengalirkan bola rebound. Yang diperlukan dari formasi ini adalah stamina yang kuat untuk kedua sayap yang dimiliki. Baik itu sayap winger kanan maupun kiri. Mereka diharuskan untuk aktif membantu pertahanan. Dan ketika menyerang, mereka juga harus siap untuk “berlari” kencang menyerang dan menyisir lini sisi sayap. Sayap kanan kiri mereka haruslah berfungis dengan sempurna. Ketika Abate off day, masih ada Florenzi atau Cerci yang bisa lebih aktif menyerang. Konsekuensi nya adalah Flo dan Cerci buruk di sisi bertahan. Tapi itu bisa ditutupi jika De Rossi bermain dengan baik menutup celah itu.

Pict by bola.net


Lalu, strategi mana yg akan di pakai dan pemain mana yg akan di panggil ? Tentu itu hak dari pelatih dan staff mereka. Tapi ini bisa jadi prediksi saya untuk skuad Italy di gelaran dunia tahun ini. Peluang juara Italy ? Terbuka lebar. Asal menggebrak sejak awal. Tentu kita ingat, Italy selalu terseok-seok di laga awal. Semoga Italy mampu meraih gelar tahun ini untuk menyamakan jumlah trophy dengan Brazil menjadi 5 trophy. Forza Italy

0 komentar:

Posting Komentar