Kamis, 05 September 2013

Jangan Silau, Kawan !

Akhir-akhir ini saya sering sekali mendapati teman-teman gue yang suka me retweet salah satu orang yang katanya sih, Ustad. Dan doi juga katanya mau ke kampus gue. Tapi gue juga gak tahu, apa doi bener-bener ustad atau tidak. Dan gue juga tidak yakin, apa followers doi itu tau tentang doi atau hanya suka dengan kata-kata yang sering di ketik oleh doi di linimasa. Siapa sih doi ? Kalian akan tau siapa ustad yang saya maksud.

Saya awalnya juga sempat tertarik dengan tweet yang doi ketik. Saya mikir, sungguh mulia sekali ini orang, bisa buka pikiran kita. Kadang memang tweet dari doi benar tapi doi hanyalah manusia yang masih bisa salah. Tapi, itu berubah ketika saya baca bio di twitter doi. Biodata yang tertulis, Khilafah. Yes, khilafah. Apa itu khilafah ? Saya tidak begitu paham dengan khilafah. Karena bagi saya, tidak begitu penting sih. Tapi inti dari khilafah itu adalah, sebuah sistem pemerintahan baru, sistem pemerintahan islam. Kalian bisa cek di website-website islam deh ya. Tapi ingat, jangan sampai otak kalian tercuci oleh bacaan-bacaan yang ada di dalam websiter. Kalian harus punya fondasi yang kuat dalam membaca dan menganalisis artikel.

Ya, doi bisa dikatakan seorang aktivis khilafah. Saya tidak bisa memastikan apakah doi itu anggota dari salah satu ormas islam yang getol membuat negara islam di Indonesia atau tidak. Tapi, tujuan khilafah itu sama semua sih dari masing-masing ormas. Mengislamkan Indonesia. Baik itu khilafah versi HTI atau versi KAMMI. Katanya berbeda sih. Mana yang lebih bagus antara HTI atau KAMMI ? Normatif sih tapi utopis. Yes, UTOPIS.


Yang saya takutkan adalah, akan semakin banyak prang yang memfollow doi dan percaya semua yang doi lakukan. Dan nantinya doi akan mengajak kalian untuk ikut dan terjun langsung mengislamkan Indonesia. Yakali kalau di Indonesia semuanya Islam, la yang non islam apa kabar kawan ? Nah, disini saya bukan bermaksud untuk membenci doi. Tapi mengingatkan kembali, bahwa doi itu aktivis khilafah dan kita patut berhati-hati agar tidak ada lagi pergantian sistem pemerintahan yang akan menimbulkan perpecahan dan kegaduhan nasional, bahkan internasional.


Jadilah pembaca yang cerdas, dan jangan silau, kawan !

0 komentar:

Posting Komentar