Ku meminjam tweet salah satu fans JKT48, AldiBagem
terkait Showa dan Heisei Era. Mungkin saya ini termasuk di peralihan antara
Showa dan Heisei. (Kalau tulisan salah, sorry) Jadi saya tak tahu kapan pertama
kali istilah Skymen itu muncul.
Secara bahasa, Skymen terdiri dari 2 kata. Sky
(langit) dan Men/Man (Manusia/Laki-laki). Jika di gabung, manusia langit. Kalau
ada aktivis feminis yang baca tulisan ini dan tahu istilah Skymen, mungkin dia
marah. Karena ada diskriminasi terkait penggunaan kata Man bukan Woman. Feminis
sendiri terbagi kedalam berbagai kelompok. Feminis radikal, feminis liberal,
dll.
Lalu, urgensi nya apa ? Sepenting apa sih skymen
sampai saya ingin bahas ini ?
Ngerasa gak, Skymen itu sebuah istilah yang tidak
sengaja di ciptakan di fandom ini. Bukan sebuah kata yang sudah ada atau di
ciptakan oleh mereka sendiri para skymen. Dan siapa-siapa yang masuk dalam
istilah ini pun, bukan di tentukan mereka yang di anggap Skymen. Tetapi label
skymen dan siapa saja yang masuk dalam label ini di berikan oleh fans itu
sendiri. Iya gak ? Kita merasa gak sih ?
Tapi jujur, di awal ku bilang kalau aku ada di dunia
fandom edyan ini bukan ketika awal mu.a adanya JKT48. Dan aku juga tak tahu
siapa yang merumuskan istilah itu. Apa Kaesang anak Pak Jokowi yang juga wota ?
Atau anggota dewan yang juga wota ? Tak tahu lah saya.
Tapi aku akuin kalau aku juga “mensukseskan” istilah
Skymen tersebut. Omongan skymen bagiku dulu ibarat omongan kyai. Pasti benar
dan tak bisa di bantah. “Kan mereka yang tahu kondisi riil di Jakarta dan di Theater”,
pikirku dulu.
Sampai akhirnya pikiran saya berubah. Mereka
memberikan kritik yang menurut pendapat pribadi saya agak lebay. Bahkan
cenderung “ikut campur” dapuran member terlalu jauh. Soal penampilan silahkan
di kritisi. Bagiku, itu adalah hal wajar. Agar member jadi lebih baik. Tapi mengkritisi
fashion salah satu member bagiku aneh. Mereka punya style fashion sendiri. Bahkan
kita semua tak tahu kehidupan asal member dengan fashion idola nya. Kita hanya
tahu setelah mereka menjadi member. Apa pernah terjadi ? Pernah.
Lalu ingat gak Mas Steve yang jadi subjek bully ?
Itu lebay, sob. Bagiku, membandingkan itu memang tidak seharusnya di lakukan. Tapi
lucu aja, mereka-mereka yang selama ini kalian jadikan “ladang info” dengan
label Skymen akhirnya kalian bully dengan menyalahkan status skymen mereka.
Bingung ya ?
Gini-gini. Istilah skymen di buat oleh fans. Dan fans
sendiri yang menggunakan istilah skymen untuk membully seorang fans yang kalian
anggap skymen. Disini, posisi saya bukan mau membela skymen. Ku juga tak begitu
suka mereka yang serba tahu segalanya atau sok tahu segalanya dan asal kritik
sana sini. Tetapi menyalahkan mereka sebagai skymen itu juga salah. Harusnya sejak
awal, istlah skymen itu jangan pernah di munculkan. Jadinya kan mereka yang
skymen akhirnya merasa di atas dan merasa tahu segalanya.
Jadi, pelajaran bagi kita, sob. Skymen juga bisa dan
akan salah. Asal kita tak main-main dengan istilah tersebut dan ngidol dengan
cara kita sendiri, it’s okay. Mohon maaf apabila ada yang tersinggun disini. Ku
cuma mengeluarkan opini pribadi saja. Have fun, guys ^.^
Bacalah dan Bingunglah.... Iki maksude opo to....
BalasHapusSing ndi toh om
BalasHapus