Konser buah-buah sudah selesai sekitar seminggu yang
lalu. Selain rasa puas dan bangga yang dihasilkan, ada juga rasa yang lain. Sebagian
besar orang punya rasa kecewa. Saya pribadi, rasa yang dominan saat itu sesaat
setelah konser rasa-rasa selesai adalah rasa puas. Bagaimana tidak puas, impian
mengibarkan giant seifuku di luar jawa timur akhirnya tercapai. Dan itu juga
berkat bantuan yang lain. Meskipun tahun lalu, giant seifuku sempat “nyangsang”
juga di Jakarta.
Sepulang dari FX, saya dan yang lain bercerita di
mobil. Masing-masing dari mereka mengutarakan kekecewaannya terhadap keputusan
manajemen yang merubah anggota member masing-masing tim. Twitter land gempar. Bahkan
akun sepakbola menyadari hal ini dan menyatakan bahwa transfer member JKT48
lebih heboh dibanding transfer pemain sepakbola musim ini. Selain karena
transfer window musim panas ini memang belum resmi dibuka (biasanya 1 atau 2 juli),
perpindahan member ternyata menimbulkan efek kejut berkekuatan tinggi.
Dijadikannya 3 member Team J menjadi kapten disemua
tim, adalah satu diantara kejutan yang menyesakkan bagi sebagian orang. Kalau biasanya
kejutan berakhir dengan kegembiraan, maka kali ini kejutan berakhir dengan
cacian dan makian. Bisa di bandingkan berapa kalimat jelek yang masuk ke tab
mention JOT dengan kalimat yang baik sesaat setelah keputusan itu keluar.
Tak terkecuali bagi teman-teman baru saya yang berada
di dalam mobil. Mereka sama dengan yang lain yang tidak suka dengan keputusan
itu. Alasannya beragam. Mulai dari “Kenapa harus Kinal yang jadi kapten.”, “Kenapa
Naomi yang harus dipindah ke tim J”, dan yang ekstrim, “Kok Tim J enak banget
ya. Dream Team.” Yang terakhir setidaknya saya setuju. Tim J “dapat” Elaine dan
Naomi dalam satu waktu. Itu ibarat Barcelona dapat Marco Veratti dan Sergio
Ramos di transfer window nanti. Veratti yang disebut sebagai wonderkid di ibaratkan seperti Elaine,
dan Ramos seperti Naomi. Berlebihan ? Tidak.
Saya pribadi kecewa karena Naomi, kapten K3 yang harus
dipindah ke tim lain. Opini yang muncul adalah kalau ada pergantian kapten,
artinya kapten itu gagal atau kapten itu sukses. Tapi opini lebih mengarah
kalau kapten Naomi gagal dengan dijadikannya Kinal yang notabene adalah kapten “lawas”
Tim J sebagai pengganti Naomi sebagai Kapten K3. Naomi gagal ? Tanya ke yang
mengikuti K3 secara penuh.
Terhitung mulai 1 Agustus, masing-masing Tim akan
punya kapten baru dengan susunan tim yang baru juga. Jadi masih ada sekitar
satu bulan lebih dikit untuk membuktikan ke publik kalau dia (Naomi) bukan lah
kapten gagal. Mungkin, setelah lebaran, ada 1-2 show sebelum masuk ke bulan
agustus. Yang artinya, masa bakti Naomi di K3 sudah habis.
Pertanyaannya, mau sampai kapan terus-terusan meratapi
Naomi yang sebentar lagi akan jadi anggota tim lain ? Show Must Go On. Walau anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Mungkin
itu istilah yang tepat bagi Naomi, K3, dan para fans K3. Mau diratapi kepergian
Naomi terus menerus ? Apa dikira kalau masih tak rela Naomi di Tim J bisa
merubah situasi dan kondisi di dunia sana ? Enggak.
Yang terpenting adalah bagaimana caranya masing-masing
pihak (fans dan member khususnya Naomi) bisa memberikan kesan terbaik sebelum
agustus datang. Bagaimana Naomi memberikan yang terbaik di sisa masa bakti nya
di K3. Bagaimana member K3 nurut sama Naomi di akhir masa baktinya dan mungkin
ada “pesta” untuk Naomi.
Siapapun kaptennya, Show Must Go On.
0 komentar:
Posting Komentar