Tim K3 adalah bukti bahwa yang tak terlihat belum
tentu tak bisa dilihat. Yang tidak tampak bukan berarti ia tak bisa menampakkan
dirinya. Sekali-sekali, yang tak terlihat ini menampilkan sesuatu sehingga ia
menjadi terlihat. Meskipun, sampai saat ini pertanyaan besar masuk ke dalam
diri daya, “Apakah kalian benar-benar melihat ke Tim K3 ?”
Tim K3 melihatkan kepada kita bahwa kehidupan ini tak
selamanya adil. Setidaknya itu yang keluar dari mulut banyak pihak yang
mengikuti dan melihat Tim K3. Anggapan bahwa adanya ketidakadilan adalah bukti
bahwa kita masih merasa inferior. Sejatinya, tak ada yang berbeda. Setidaknya
Tim K3 mengajarkan kita bahwa ketidakadilan bisa dilawan dengan semangat yang
tak kunjung padam. Habis Gelap Terbitlah
Terang.
Ya, karena hidup tak selamanya lurus bukan.
Tapi apakah usaha dan semangat yang tak kunjung padam
tersebut bisa membuat kita untuk sejenak mengarahkan muka kita dan melihat ke
mereka ? Tak perlu memberikan penilaian baik atau buruk. Cukup melihat mereka. Ibarat
permata, mereka belum dipoles secara sempurna. Semuanya adalah permata yang
masih kotor. Sangat kotor. Karena tak ada kesempatan bagi mereka untuk memoles
dirinya sendiri. Banyak atau tidaknya yang melihat mereka adalah acuan bagi
mereka untuk dipoles atau bahkan di biarkan menjamur. Membusuk.
Pertanyaan lainnya adalah, apakah kalian yang tidak
pernah melihat mereka atau kalian tak diberi kesempatan untuk melihat mereka ?
Karena itu menghasilkan jawaban berbeda. Ya karena konteksnya berbeda. Tapi hasilnya
sama, tidak ada yang melihat mereka.
Tim K3 memberikan kita pelajaran bahwa usaha dan
semangat saja tidak cukup. Karena ada variabel lain yang harus dipenuhi untuk
mampu menjadi bintang yang bersinar. Minimal, bintang yang dikenali oleh yang
lain. Dan satu-satunya jalan untuk bisa dikenali adalah dilihat.
Adalah berjuang bersama. Tim K3 memberikan opsi lain
agar mereka bisa dilihat. Mereka membutuhkan orang lain untuk menyadarkan
mereka-mereka yang enggan untuk melihat ke padanya. Tim K3 membutuhkan dukungan
agar banyak yang melihat mereka. Tim K3 membutuhkan cahaya lain dari bawah
untuk menyorot ke mereka seraya berkata, “Lihatlah aku.”
K3luarga K3
Lalu apakah selama ini lampu yang ada di theater tak
cukup terang menerani mereka ? Bukan. Cahaya yang dikeluarkan selama ini adalah
ilusi. Cahaya yang selama ini menerangi mereka ternyata tak mampu membuat
mereka tampak bersinar.
Lewat lagu Lucky Seven, mereka memberikan pesan. Bahwa
mereka tidak pernah lari dari kesulitan apapun. Mereka membutkikan bahwa segala
tantangan ada untuk dihadapi bukan untuk ditakuti. Keyakinan mereka bahwa
cobaan seperti apapun pasti bisa mereka hadapi. Dan tantangan 13 Juni kemarin
adalah bukti bahwa Lucky Seven telah memberikan artipada setiap diri mereka.
Dengan segala usaha yang mereka kerjakan selama ini,
dengan segala cucuran keringat yang keluar dari segala penjuru pori-pori di
badan, dengan segala tetesan air mata yang mengucur deras, dengan segala darah
yang keluar, pertanyaan kembali muncul, “Apa kalian masih enggan melihat
perjuangan mereka ?”
Tulisan ini dibuat
untuk merayakan Ulang Tahun Tim K3 yang kedua pada 25 Juni 2015. 2 Tahun yang
lalu, Tim K3 berdiri dengan beban untuk bisa menyaingi kakak nya yang sudah
jauh berada di depan. Dan sekarang, mari bantu K3 untuk setidaknya menyamakan
posisi dengan sang kakak.
0 komentar:
Posting Komentar