Kamis, 01 Januari 2015

Mengapa AS Roma Perlu Belajar Dari AC Milan ?

AC Milan adalah salah satu penguasa Serie A, liga dengan kasta tertinggi di Italia. Bersama dengan Ancelotti, Milan sukses meraih gelar UCL dengan menumbangkan perlawanan Liverpool. Tapi itu dulu. Bak roller coaster, kondisi Milan saat ini berubah total.

Sejak musim lalu, Milan kesulitan untuk sekedar bisa bersaing di papan atas. Pemecatan Allegri pun menjadi hal wajib bagi Milan agar bisa kembali bersaing merebutkan satu tempat di eropa meraih Scudetto yang terakhir di raih ketika Allegri masih jadi primadona klub.

Revolusi besar pun di lakukan oleh Milan. Di mulai dari sisi skuad. Milan melakukan kebijakan transfer yang berbeda. Jika sebelumnya, Milan jarang melakukan pembelian pemain, maka musim ini Milan melakukan pembelian pemain besar-besaran. Tetapi dengan cara yang sama, pembelian secara gratis atau bahasa gaul nya, Free Transfer.

Milan (membuang) pemain yang secara terang-terangan mengakui bahwa ia adalah Fans Milan ketika masih berkostum Inter Milan yang notabene adalah saudara sekaligus musuh abadi. Balotelli, Si bengal Si jenius yang di beli Liverpool. Pergi dengan ekspektasi besar untuk menggantikan peran Suarez Sebagai penerus indisipliner player sebagai striker haus gol di Liverpool. Balotelli pergi dengan mahar 20 juta. Pantas untuk pemain yang memberikan banyak ulah nakal gol bagi Milan.

Silahkan ingat mahar yang di dapat Milan dari penjualan seorang Balotelli, 20 juta. Belum dari penjualan pemain muda nan berbakat, Bryan Cristante sebesar 6 juta. Pemain andalan saya dalam FM 2014 di beli oleh Benfica.

Dan AC Milan musim ini mendapatkan 9 pemain. Dan salah satu pemain tersebut, sebut saja namanya Torres telah di pinang oleh Atletico Madrid. Dan sebagai gantinya, AC Milan mendapatkan Alessio Cerci. Ah, mulai dari transfer awal musim.

Milan hanya mengeluarkan dana sebesar 11,25 juta untuk 2 pemain, Bonaventura dan Adil Rami. 7 pemain sisanya di dapatkan dengan biaya transfer 0. Cerdas sekali bukan. Dan salah satu pemain gratisan tersebut menjadi pilar penting Milan. Jeremy Menez. Dengan torehan 8 gol di Serie A. Dari 25 gol yang di sarangkan Milan ke gawang musuh, 9 di antaranya di dapat dari pemain gratisan. 8 dari Menez, dan satu sisanya dari Lord Torres.

Bahkan, Galliani dalam suatu kesempatan seperti dikutip dari goal.com menyebut bahwa Van Ginkel akan jadi seperti Kevin Strootman, pemain AS Roma. Padahal, Van Ginkel baru bermain sebanyak 2 kali. Hanya dalam 2 kali bermain, seorang petinggi klub bisa menyebut kualitas dari seorang pemain. Mungkin dia mengatakan seperti itu agar Van Ginkel mau gabung secara gratis di Milan, karena statusnya saat ini masih sebagai pemain pinjaman. Rayuan gombal ala Galliani.

Pemain gratisan Milan lainnya adalah Keisuke Honda. Pemain yang di datangkan dari CSKA Moskow pada Transfer Window Januari lalu ini juga di datangkan dengan status Free Transfer. Lihat konstribusi nya di Milan musim ini. Dia telah bermain sebanyak 15 kali dengan torehan 6 gol. Sungguh super sekali. Dari 3 pemain gratisan ini saja, Milan telah mencetak 15 gol dari 25 gol atau separuh gol lebih.

Mari lihat ke klub seberang, AS Roma. Meskipun AS Roma saat ini masih di atas Milan dandi bawah Juventus, tapi kebijakan transfer Roma sangat sedikit lebih boros di banding Milan. Roma musim ini saja telah menghabiskan mahar sebesar 38.5 juta untuk 4 pemain. Itu belum mahar yang di keluarkan Roma ketika meminjam Astori, Yanga-Mbiwa (Roma harus beli ketika mencapai 20 caps. Saat ini 17 caps), danuntuk membeli setengah kepemilikan Nainggolan yang di perkirakan sebesar 10 juta. Karena saat ini Nainggolan sedang di rayu oleh tim pesakitan, Liverpool. Hitung berapa banyak uang yang di keluarkan AS Roma hanya untuk musim ini.

Roma bukannya tanpa pemain gretongan. Roma mendapatkan A. Cole, Seydou Keita, dan URBY EMMANUELSON. Nama terakhir di dapat dari AC Milan. Pemain dari tim pecinta gratisan yang di dapat secara gratis. Dari 3 pemain itu, hanya satu nama yang bersinar (sampai saat ini), Keita. Bahkan jumlah caps Cole dan Emmanuelson tidak lebih banyak (9 caps) dari Keita dengan 13 caps. Bahkan di isukan kalau Cole musim depan akan bermain di MLS dan Emmanuelson sudah tidak betah di Roma. Bandingkan dengan Milan yang memiliki banyak pemain gratisanmacam Alex, Menez, dan Diego Lopez yang menjadi pilar penting Milan.


Mirisnya, Roma di kandang pada musim ini gagal mengalahkan Milan dengan pemain gratisannya. Tim 38.5 juta tidak bisa menang dari tim 11.25 juta. Sungguh terlalu. Maka, dar tulisan ini saya berharap Om Sabatini berlajar dari manajemen Milan dalam melakukan aktivitas di bursa transfer. Mumpung hari ini, transfer window akan di buka. Selamat bekerja, Om Sabatini.

0 komentar:

Posting Komentar