AC Milan adalah salah satu penguasa Serie A, liga
dengan kasta tertinggi di Italia. Bersama dengan Ancelotti, Milan sukses meraih
gelar UCL dengan menumbangkan perlawanan Liverpool. Tapi itu dulu. Bak roller coaster, kondisi Milan saat ini
berubah total.
Sejak musim lalu, Milan kesulitan untuk sekedar bisa
bersaing di papan atas. Pemecatan Allegri pun menjadi hal wajib bagi Milan agar
bisa kembali bersaing merebutkan satu tempat di eropa meraih Scudetto
yang terakhir di raih ketika Allegri masih jadi primadona klub.
Revolusi besar pun di lakukan oleh Milan. Di mulai
dari sisi skuad. Milan melakukan kebijakan transfer yang berbeda. Jika sebelumnya,
Milan jarang melakukan pembelian pemain, maka musim ini Milan melakukan
pembelian pemain besar-besaran. Tetapi dengan cara yang sama, pembelian secara
gratis atau bahasa gaul nya, Free
Transfer.
Milan (membuang) pemain yang secara terang-terangan
mengakui bahwa ia adalah Fans Milan ketika masih berkostum Inter Milan yang notabene
adalah saudara sekaligus musuh abadi. Balotelli, Si bengal Si jenius
yang di beli Liverpool. Pergi dengan ekspektasi besar untuk menggantikan peran
Suarez Sebagai penerus indisipliner
player sebagai striker haus gol di Liverpool. Balotelli pergi dengan
mahar 20 juta. Pantas untuk pemain yang memberikan banyak ulah nakal gol
bagi Milan.
Silahkan ingat mahar yang di dapat Milan dari
penjualan seorang Balotelli, 20 juta. Belum dari penjualan pemain muda nan
berbakat, Bryan Cristante sebesar 6 juta. Pemain andalan saya dalam FM 2014 di
beli oleh Benfica.
Dan AC Milan musim ini mendapatkan 9 pemain. Dan salah
satu pemain tersebut, sebut saja namanya Torres telah di pinang oleh Atletico Madrid.
Dan sebagai gantinya, AC Milan mendapatkan Alessio Cerci. Ah, mulai dari
transfer awal musim.
Milan hanya mengeluarkan dana sebesar 11,25
juta untuk 2 pemain, Bonaventura dan Adil Rami. 7 pemain sisanya di dapatkan
dengan biaya transfer 0. Cerdas sekali bukan. Dan salah satu pemain gratisan tersebut menjadi pilar penting
Milan. Jeremy Menez. Dengan torehan 8 gol di Serie A. Dari 25 gol yang di
sarangkan Milan ke gawang musuh, 9 di antaranya di dapat dari pemain gratisan. 8 dari Menez, dan satu sisanya
dari Lord Torres.
Bahkan, Galliani dalam suatu kesempatan seperti
dikutip dari goal.com menyebut bahwa Van Ginkel akan jadi seperti Kevin
Strootman, pemain AS Roma. Padahal, Van Ginkel baru bermain sebanyak 2 kali. Hanya
dalam 2 kali bermain, seorang petinggi klub bisa menyebut kualitas dari seorang
pemain. Mungkin dia mengatakan seperti itu agar Van Ginkel mau gabung secara
gratis di Milan, karena statusnya saat ini masih sebagai pemain pinjaman.
Rayuan gombal ala Galliani.
Pemain gratisan Milan lainnya adalah Keisuke Honda.
Pemain yang di datangkan dari CSKA Moskow pada Transfer Window Januari lalu ini
juga di datangkan dengan status Free
Transfer. Lihat konstribusi nya di Milan musim ini. Dia telah bermain
sebanyak 15 kali dengan torehan 6 gol. Sungguh super sekali. Dari 3 pemain gratisan
ini saja, Milan telah mencetak 15 gol dari 25 gol atau separuh gol lebih.
Mari lihat ke klub seberang, AS Roma. Meskipun AS Roma
saat ini masih di atas Milan dandi bawah Juventus, tapi kebijakan transfer Roma
sangat sedikit lebih boros di banding Milan. Roma musim ini saja telah
menghabiskan mahar sebesar 38.5 juta untuk 4 pemain. Itu belum mahar yang di
keluarkan Roma ketika meminjam Astori, Yanga-Mbiwa (Roma harus beli ketika
mencapai 20 caps. Saat ini 17 caps), danuntuk membeli setengah kepemilikan
Nainggolan yang di perkirakan sebesar 10 juta. Karena saat ini Nainggolan
sedang di rayu oleh tim pesakitan, Liverpool. Hitung berapa banyak uang yang di
keluarkan AS Roma hanya untuk musim ini.
Roma bukannya tanpa pemain gretongan. Roma mendapatkan A. Cole, Seydou Keita, dan URBY
EMMANUELSON. Nama terakhir di dapat dari AC Milan. Pemain dari tim pecinta
gratisan yang di dapat secara gratis. Dari 3 pemain itu, hanya satu nama yang
bersinar (sampai saat ini), Keita. Bahkan jumlah caps Cole dan Emmanuelson
tidak lebih banyak (9 caps) dari Keita dengan 13 caps. Bahkan di isukan kalau
Cole musim depan akan bermain di MLS dan Emmanuelson sudah tidak betah di Roma.
Bandingkan dengan Milan yang memiliki banyak pemain gratisanmacam Alex, Menez,
dan Diego Lopez yang menjadi pilar penting Milan.
Mirisnya, Roma di kandang pada musim ini gagal
mengalahkan Milan dengan pemain gratisannya. Tim 38.5 juta tidak bisa menang
dari tim 11.25 juta. Sungguh terlalu. Maka, dar tulisan ini saya berharap Om
Sabatini berlajar dari manajemen Milan dalam melakukan aktivitas di bursa
transfer. Mumpung hari ini, transfer
window akan di buka. Selamat bekerja, Om Sabatini.
0 komentar:
Posting Komentar