Jumat, 07 Februari 2014

Hidup Itu Pilihan - Terinspirasi dari Cindy Gulla

Hidup itu pilihan, kata orang sih seperti itu. Pilihan yang kadang membuat kita harus mengorbankan salah satu keinginan kita. Tidak semua yg kita inginkan bisa tercapai. Karena hidup adalah sebuah pilihan, ketika kita tidak bisa mewujudkan salah satu keinginan, yg dapat dilakukan hanya mencoba untuk bersabar.
Kalau katasalah satu slogan organisasi kampus sih, Lebih baik mati melawan dibanding hidup tertindas. Artinya kita memang diwajibkan utk memilih. Tapi ada satu kejadian yg kita tidak bisa ikut menentukan pilihan. Kita hanya bisa mengikuti alur yg berjalan. Takdir. Kita hanya bisa mengikuti apa kata takdir. Misal begini, kita tidak bisa memilih untuk lahir dari orang tua yg mana. tapi percayalah, bahwa takdir akan menuntun kita ke jalan yg memang sudah di gariskan.
Lalu, bagaimana kita bisa memilih satu pilihan ketika dihadapkan dalam dua pilihan. Jika dalam ilmu HI (Hubungan Internasional), dikenal dg namanya konsep Rational Choice. Konsep ini terkenal dengan cost and benefit. Konsep yg lebih mudah disebut dg konsep untung rugi. Biasanya orang yg berdiri di belakang dan mensupport konsep ini adalah yg suka perhitungan.
Singkatnya begini. Kita di hadapkan pada posisi harus memilih antara pendidikan dan karir. Kita harus memilih satu. Kita perlu menghitung untung rugi dari masing-masing pilihan. Ketika kita memilih karir, kita memang sekarang lg berada di puncak. Tapi tidak ada yg tahu, besok atau tahun depan apa yg akan terjadi. Apa karir yg kita jalani masih bisa diterima publik. Kalau tidak, game over. Tapi memang, iming-iming karir dan limpahan kesuksesan lebih menjanjikan ketika memilih karir. Apalagi karir di dunia entertain. Duia entertain memang menjanjikan segalanya. Tapi kembali lagi, bahwa pendidikan memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Harta yg paling indah selain keluarga adalah, ilmu. Bahkan, dalam hadits menyebutkan kalau yg bisa di bawa mati cuma tiga. Ilmu yg bermanfaat, shodaqoh jariyah, dan do’a anak sholeh. Iyasih memang ilmu tidak hanya didapat dari dunia pendidikan formal. Tapi dunia pendidikan formal tetap paling utama untuk bisa hidup.
Apa kita tidak bisa untuk memilih keduanya ? BISA tapi sulit. Karena akan membutuhkan energi yg ekstra dan membutuhkan mental yg kuat. Tidak mudah untuk memilih kedua pilihan yg ditawarkan. Karena biasanya akan saling mengorbankan satu sama lain.
Oke, masuk ke dalam dunia idoling. Khususnya 48 group. Dalam 48 grup, grad, lulus, resign, keluar atau bahasa apapun lah itu namanya, adalah hal yg biasa. Member di persilahkan utk keluar ketika dia merasa bahwa dia sudah mendapatkan ilmu yg dia cari. 48 grup bisa dikatakan tempat bagi member untuk belajar. Di AKB48, member sekelas Atsuko Maeda atau Acchan pun harus lulus ketika dia merasa bahwa sudah siap untuk solo karir. Dia sekarang sudah punya single. Artinya, memang di 48 group, jalan untuk itu memang ada.
Dan di JKT48, semenjak akhir tahun lalu bisa dikatakan sedang mengalami badai. Badai karena banyak member yg memutuskan untuk meninggakan JKT48 dengan alasan yg beragam. Rata-rata sih karena pendidikan. Badai biasa karena posisi JKT48 saat ini berada di atas angin. Khusus untuk Cigull, sangat sulit bagi dia untuk memutuskan meninggakan JKT48 ketika posisi JKT48 sedang dalam jalan menuju puncak. JKT48 saat ini sedang memanen benih yg telah lama di sebar. Tapi dia telah memilih untuk meninggalkan JKT48 dan meneruskan pendidikannya demi meraih cita-citanya menjadi dokter.
Kembali ke judul artikel ini, Hidup Itu Pilihan. Sulit bagi seorang entertain harus menjalankan keduanya. Dul, anak ketiga Ahmad Dhani pun lebih memilih karir dibanding pendidikan ketika ditanya oleh deddy di Hitam Putih 7 Februari 2014. Artinya, harus memilih salah satu.
Teruntuk Cindu Gulla, member yg istimewa. Semangat dek. Semangat mengejar mimpimu. Terus berkarya meskipun sudah tidak di JKT48. Dengan ilmumu, jadikan Indonesia menjadi lebih baik. Indonesia membutuhkan dokter yg berhati mulia yg tidak seenaknya. Jadilah dokter yg bisa menyembuhkan sakitnya pejabat yg bejat.

Teruslah berjaan Cigull. Terima kasih telah mengisi barisan gadis cantik yg membawa nama harum Indonesia. Ketika kelak nanti cita-citamu terkabul, ingat terhadap sumpah dokter ya, cigull. Semangat Cindy Gulla

0 komentar:

Posting Komentar