Kamis, 13 Februari 2014

Valentine Untuk Sang Idol

14 Februari, kalau kata orang itu dinamakan sebagai hari kasih sayang. Hari dimana orang berbondong-bondong memberikan ucapan kasih sayang untuk orang yang tersayang. Kadang malah memberikan hadiah buat orang yang tersayang. Tak peduli berapa harganya itu barang. Yupz, 14 Februari dikenal sebagai Hari Valentine. Hari kasih sayang.
Bagi gue, tidak ada hari-hari tertentu utk mengungkapkan rasa sayang kita ke orang. Tak peduli itu buat sahabat, keluarga atau pacar. Tapi gue mengikuti trend dan gue pun dulu ikut merayakan “upacara” valentine.
Nama gue Dinda. Nama panjang gue Adinda Saraswati. Gue entertain. Gue seorang anggota dari salah satu idol group di Indonesia. Awalnya gue ga ada niat sama sekali untuk masuk di dunia entertainment. Gue salah satu anak yg memang tidak suka sama begituan. Dunia entertain bagi gue adalah dunia nya orang yang punya keunggulan secara fisik semata. Dan gue ga merasa punya itu.
Gue lebih suka bergelut dengan kehidupan yang keras dan liar. Kehidupan yang selama ini gue jalanin dengan penuh tantangan. Gue lebih suka berorganisasi dibanding bergelut dengan gemerlap dunia nya artis yg glamour.
Sampai akhirnya gue kenal dengan salah satu idol group. Idol group yang katanya beda dg girlband. Terserah sih, bagi gue ketika ada kreasi anak negeri yg bisa merambah dunia akan gue dukung. Gue tertarik buat gabung di idol group. Gue cuma mau buktikan sendiri aja sih, apa bener, masuk di idol group itu susahnya bukan main. Mumpung lagi ada pembukaan audisi.
Gue yang memang tinggal di Jakarta ga kesulitan buat ikut audisi. Karena audisinya memang di lakukan di Jakarta. Audisi di adain dalam 4 tahap. Setiap tahapan jangka waktunya beda. Tapi jika di total, memakan waktu 3 bulanan lebih.
Ketika daftar audisi, gue lagi deket sama salah satu cowok. Dia temen sekolah gue. Namanya Brian. Kita deket sejak kelas 1 SMA. Awal kenal ketika masa orientasi siswa baru. Gue nyaman aja pas lagi sama dia. Sampai sekarang kelas 2, gue pun masih deket sama dia. setahap lebih deket dibanding kelas 1. Belum pacaran sih. Gue sih suka sama dia. Tapi kan ga enak kalau gue bilang duluan. Malu lah, gue kan cewek hahah.
Sampai akhirnya, gue di terima di idol group itu. Seneng banget rasanya. Bener-bener ga nyangka banget gue. Karena awalnya gue ga niat buat ikutan. Tapi gue di awal bergabung, agak down pas manajemen bilang kalau seluruh member dilarang untuk berpacaran. Artinya, gue harus bisa menahan perasaan gue buat Brian.
Awalnya, gue merasa itu mudah. Karena bisa lah di siasati nanti. Masih ada yg namanya backstreet dan masih bisa menyembunyikan rahasia. Rahasia yang hanya gue dan Brian yg tahu. Tepat sebulan setelah gue resmi jadi bagian idol group itu, gue jadian sama Brian. Brian  bilang kalau dia sudah suka sama gue sejak lama. Tapi dia takut kalau gue nolak dia. Padahal gue juga suka sama dia.
Hari-hari gue semakin indah. Karir gue di idol group itu semakin mantap. Gue semakin siap untuk lebih fight untuk mendapatkan posisi inti di sana. Karena memang di idol group ini, tidak mudah tuk masuk senbatsu. Senbatsu itu bisa dikatakan member terpilih utk mengisi single tertentu atau posisi tertentu. Gue harus bener-bener fight.
Apalagi dukungan dari fans buat gue itu sangat mengalir deras. Dan itu jadi motivasi gue untuk terus berjuang. Gue memang memulia “kehidupan baru” gue di idol group ini dari titik terendah. Gue harus berjuang dari tim trainee. Tim yg memang wajib dijalani seluruh member baru. Bagi gue, itu adalah pembuktian awal. Ketika di tim trainee gue gagal, gimana gue bisa berjuang ketika udah masuk tim. Jadi gue bener-bener berjuang. Dan kekuatan terbesar gue dari fans. Selain dari keluarga dan Brian tentunya. Hihihi.
Kehidupan cinta gue juga berjalan mulus. Gue tahu, ketika backstreet itu resikonya besar. Apalagi ketika ketahuan publik dan fans gue. Hukuman sosial lebih berat di banding hukuman pengadilan. Gue ga mau kejadian yg menimpa idola gue, member AKB48, Minami Minegishi menimpa gue. Skandal dia kebongkar dan dia “dihabisi” publik dan fans. Dan gue ga mau itu. Jadi gue sama si Brian berusaha menutupi rapat-rapat perihal hubungan gue ini.
Tak terasa hubungan gue memasuki bulan ke 8. 8 bulan sudah gue menutupi hubungan gue sama Brian. Tapi pas memasuki bulan ke 5, gue merasa kalau ini sangatlah berat. Brian mulai malas dengan kondisi yang kayak gini. Sebenarnya kasihan gue sama dia. Tapi mau gimana lagi, gue ga mau hubungan gue putus dan karir gue rusak.
Dan bulan depan adalah Valentine Day. Bulan kasih sayang. Tentu gue mau ngerayain Valentine bareng Brian. Dan si Brian sejak Januari juga sudah ngajak gue buat jalan-jalan. Gue mau ngebuktikan cinta gue ke Brian. Gue akan ngebikin Brian senang. Tentu Brian pun gitu.
Menjelang tanggal empat belas februari, semua planning yg gue rencanain ternyata rusak. Gue ada show dari tanggal 13 sampai tanggal 17. Gue mau ga mau harus mementingkan show. Dan gue bingung karena gue harus batalin janji yg sejak awal sudah gue susun ke Brian. Tapi mau ga mau gue harus segera ngomong ke Brian.
Sampai akhirnya, gue ajak Brian ketemuan di sekolah. Dan gue omongin semuanya ke Brian. “Brian, kamu boleh marah ke aku. Tapi aku harus ngomong ini. Aku dari tanggal 13-17 Februari ada kerja. Dan yg pasti, aku belum bisa jalan-jalan bareng kamu.” Brian menjawab, “Iya aku tau kok. Gue harus menghargai keputusanmu. Gue ga mau menghambat karirmu. Gue mau hubungan kita break aja dulu. Bukan karena masalah Valentine ini kok. Tapi memang gue ga mau hubungan kita ini malah mmembuat karirmu rusak.” Sontak gue nangis dengar jawaban dari dia. Gue ga tahu harus ngapain lagi. gue shock setengah mati.
Balik dari sekolah, gue masih tetep belum bisa menyembunyikan kegalauan gue. Gue coba utk interaksi dengan fans gue via media sosial. Hal yg bisa bikin gue gembira. Moodboster lah klo bahasa gaulnya. Gue ajak mereka interaksi, walaupun gue tidak bisa balas interaksi mereka secara langsung. Sebenarnya gue juga ingin ajak mereka interaksi langsung via medsos. Tapi apadaya, golden rules mengatakan bahwa itu haram. Gue yakin kalau seluruh member pasti ingin interaksi dengan fans. Dan fans pun pasti ingin segala keluh kesah dan keinginannya di tanggapi langsung oleh member.
Tanggal 12 atau sehari sebelum gue bertolak ke Malang karena ada perform di sana, gue sempet ngetweet “H-2 menjelang Valentine Day. Ada yg spesial ?” Dan banyak fans yg langsung membalas tweet saya. Yg paling banyak adalah mereka ingin kasih gue gift atau hadiah. Jujur, gift mereka banyak sekali di kamar. Gue sediakan satu almari besar yg isinya gift dari fans. Gue simpan seluruhnya. Gue seneng banget ketika ada gift yg masuk ke gue. Artinya, mereka menghargai dan menganggap klo keberadaan gue itu ada.
Tanggal 13 gue bertolak ke Malang bareng seluruh member. Gue ga bisa menyembunyikan raut kekecewaan gue karena besok Valentine day dan gue lagi jauh dengan Brian. Karena melihat tingkah laku gue yang ga biasa, temen gue si Nadia nyamperin gue. Dia nepuk pundak gue sambil bilang, “Lo kenapa sih ? Dari di Jakarta sampai di Malang, mukamu murem aje. Keselek biji salak, neng ?” Gue cuma bisa bales dengan senyuman doang. Sampai akhirnya gue ga kuat dan gue tumpahin segala isi hati gue ke Nadia. Nadia bisa dikatakan sebagai sohib gue. Gue sama dia dikenal dengan geng metal. Karena kita suka lagu metal. Chemistry kita kuat banget. Bahkan gue berani bilang, kalau di AKB48 ada Yuko-Acchan, klo di Indo ada gue sama Nadia. Gue bilang semua masalah gue ke Nadia. Dia kaget bukan main dengar cerita gue. “Gue cuma ga pengen lo keluar dari sini cuma karena cowok. Usaha lo buat masuk kesini ga mudah. Jangan nyerah hanya karena cowok.”, kata Nadia. Dan kata-kata Nadia kayaknya merasuk sampai ke otak gue. dalam otak gue mikir kalau itu benar. Tapi hati gue belum bisa membenarkan itu. Gue cinta sama Brian dan belum siap kehilangan Brian.
Frustasi gue saat itu. Mau nangis juga ga bisa. Karena gue di tuntut untuk profesional. Sesekali gue ngetweet. Sampai pada puncaknya, gue ngetweet “H-1 Valentine dan masih belum ada yg spesial. Aku yakin Valentine atau hari kasih sayang bukan hanya untuk dan dari pacar, tapi bisa dari sahabat dan teman-teman. Aku akan berusaha memberikan yang terbaik untuk seluruh teman-teman yang ada di Malang. Mohon do’anya.” Banyak banget yang merespon tweet gue tadi. Banyak yg nebak klo gue skrg lagi ada masalah. Banyak yg kasih support buat gue. Dan jujur gue tarharu banget.
Tiba saatnya gue dan teman-teman perform. Perjalanan dari hote ke venue memakan waktu yg lumayan, sekitar 20-30 menit. Gue sempatkan buat baca mention yg masuk ke akun twitter gue. Banyak sekali yg kasih support ke gue. Gue sempetin buat nyapa mereka, “Halo semuanya. Apa kabar semua ? Semoga semuanya sehat yaa. Mohon do’anya yaa. Semoga perform kita diberi kelancaran. Tunggu kejutan dari kita yaa ^^.”
Tiba di pintu gerbang gedung, gue kaget dengan banner besar yang terpasang rapi. Banner itu jelas memampang foto gue dan foto all member. Tulisannya “Selamat Datang di Bhumi Aremania.” Bis yg membawa rombongan mulai masuk dan menuju ke backstage. Gue mulai grogi. Wajar sih klo gue grogi. Ini pertama kalinya gue ikut tour ke luar kota.
Show di mulai. Dan Overture pun menggema se antero penjuru gedung. Lampu sontak mati. Bukan karena ga kuat, tapi memang sengaja di matikan oleh tim. Ketika Overture selesai, dan kita masuk, otomatis lampu di hidupkan. Lagu pertama kedua dan ketiga berlalu dengan sukses. Masuklah di lagu unit song. Gue masuk ke dalam venue dan kaget karena ada spanduk besar bertuliskan “Valentine Untukmu, Adinda.” Ada foto gue besar. Spanduk ini di pasang sama fans gue. Ukurannya sekitar 2X3 meter memanjang ke bawah. Gue balik ke backstage dan gue terharu. Gue mencoba menahan tangisan gue. Pas sesi MC, tangisan gue pecah. Gue nangis di depan mereka. Gue malu sebenernya. Tapi gue ga peduli. Gue ga nyangka begitu besarnya dukungan dari fans buat gue. mereka sampai rela ngebikan spanduk besar begitu besarnya. Gue hanya mampu bilan, “Terima kasih semuanya. Terima kasih spanduknya, bunganya, seluruh gft buat aku. Jangan pernah lelah mendukung saya dan seluruh tim. Akan kita balas dukungan kalian dengan semangat kita dan saya pastinya. Terima kasih semuanya.” Nadia yg ada di samping gue juga ikutan menangis.
Show selesai dan seluruh tim berkumpul untuk mengungkapkan kegembiraannya dan tak lupa mengucapkan kata syukur ke tuhan. Gue masih belum bisa move on dari kejadian tadi. Gue masih terharu dengan kejadian tadi. Gue merasa bersalah dengan gue mengkhianati dukungan mereka. Gue fokus ke hubungan gue, padahal mereka sangat kuat memberikan dukungan ke gue, gue menyesal dan merasa gagal menjadi idola yang baik.
Sebelum balik, gue sempatkan turun dari bis dan gue teriak ke sekumpulan fans gue. Gue tahu klo mereka fans gue karena mereka membentangkan banner dan spanduk gue besar. gue turun dan teriak ke mereka, “Aku sayang kalian. Maafkan aku klo belum bisa menjadi idola yg baik buat kalian. Jangan pernah lelah mendukung aku. Aku janji akan lebih giat lagi belajar dan berusaha agar bisa lebih baik lagi. Terima kasih semuanya. Aku sayang kalian.
Mereka ada yg teriak, “Kita sayang Adinda. Kita akan selalu mendukung Adinda. Tetap semangat Adinda. Jangan pernah bersedih.” Gue balik ke bis sambil melambaikan tangan ke mereka. Gue menangis sambil masuk ke bis. Gue bingung mau ngomong apa ke mereka. Dukungan mereka begitu berarti buat gue.

Gue sekarang sadar, bahwa gue tanpa mereka (fans) bukan apa-apa. Gue janji ga akan pernah melupakan mereka. Bagi gue, mereka adalah segalanya. Gue ga akan pernah berhenti berjuang demi mereka yang telah melakukan apapun demi gue. Mereka penyemangat gue. Gue minta maaf klo gue belum bisa jadi idola yg baik bagi mereka. Dan gue sadar juga, kalau ini kado Valentine terindah buat gue. Kado terindah yang gue dapatin bukan dari pacar tapi dari mereka yang jauh lebih berharga dibanding pacar, yakni teman-teman gue. gue anggap fans adalah teman dekat gue. Terima Kasih kado Valentine terindah, nya kawan.

0 komentar:

Posting Komentar