Penampilan Gresik United di tutup dengan sangat
mengecewakan. Di tekuk Persik Kediri di Stadion Brawijaya dengan menurunkan tim
lapis kedua dengan skor 3-0. Dengan alasan untuk mengevaluasi tim. Memilih mana
yang layak di pertahankan dan tidak. Apalah itu alasannya, kekalahan tetap
kekalahan. Dan kekalahan di Stadion Brawijaya merupakan sesuatu yang pantas
kita dapatkan. Dengan permainan yang sangat buruk.
Para pemain seperti tidak punya determinasi untuk
bermain. Hanya beberapa pemain yang punya determinasi tinggi untuk bermain. Apa
karena pertandingan sore kemarin sudah tidak menentukan nasib apapun. Bahkan ada
satu pemain yang menjadi buah bibir suporter. Bukan karena permainan indah. Tapi
karena permainan busuk nan lamban ala kura-kura. Harusnya, ketika staff pelatih
memilih untuk memainkan tim lapis kedua yang tujuannya untuk evaluasi tim, para
pemain yang berlaga harus memberikan 100% bahkan 150% dari yang di punya. Harus
mampu unjuk gigi ke pelatih, manajemen, serta suporter yang datang.
Selain kekalahan memalukan tersebut, ada banyak hal
yang bisa di cermati dari Gresik United di musim ini.
1.
Kehabisan Bensin
Seperti
musim lalu, Gresik United sempat merangsek ke papan tengah. Tapi masuk
pertengahan kita hancur lebur dan akhirnya terjadi pergantian nahkoda. Musim kemarin
pelatih kita juga di ganti. Karena kita kehabisan bensi di tengah jalan. Bahkan
yang lebih parah, kita tak punya kekuatan lagi untuk mendorong mobil yang
kehabisan bensin. Karena skuad kita tidak mendukung. Yang ekstrim, selama 3
musim berturut-turut, kita selalu mencapai Peak
Performance di akhir musim. Musim pertama di ISL, kita lolos degradasi
karena di Playoff kita menang. Musim kedua, kita lolos dari degradasi setelah
menang di 2 laga kandang terakhir melawan Tim asal Papua. Dan bahkan kita harus
menunggu hasil tim lain untuk memastikan lolos. Dan musim ini, momentum kita
terjadi setelah libur puasa. Biasanya, di musim ke empat ada perubahan besar.
Semoga.
2.
Salah Pilih Pemain
Bukan
rahasia lagi, kalau pelatih akan selalu punya anak emas di setiap tim yang di
belanya. Dan musim ini apes terjadi di Gresik United. Kehadiran Pape bukan
malah membuat tim kuat, malah membuat tim menjadi rusak. Pape adalah anak emas
Agus Yuwono ketika masih menukangi Persidafon. Dan itu di bawa ke Gresik United
yang memiliki kultur sepakbola yang berbeda. Kurang mampu adaptasi, itulah yang
kurang dari Pape. Serta kurang punya determinasi. Buktinya, Pedro yang masuk di
tengah musim mampu memberikan angin segar dan menjadi salah satu pemain kunci
yang mampu membawa tim menjadi lolos degradasi.
3.
Rombakan Besar-Besaran
Musim
ini,GU melakukan perubahan besar. Dengan mendatangkan banyak sekali pemain
baru. Baik di awal musim ataupun di tengah musim. Dan membuang banyak pemain di
tengah musim juga banyak. Fajar Handika, Elthon Maran, dan Pape adalah pemain
yang masuk di awal musim dan di tendang di tengah musim. Untuk menggantikan
posisi mereka, di datangkan lah Pedro, Wismoyo, serta pemain dengan skill
tinggi dan serba istimewa, Gustavo Chena (applause). Tapi apa hasil dari
perombakan besar ? Nihil. Bukan tentang kualitas tim yang kurang. Tapi karena
setiap musim, GU memiliki pelatih baru dan dengan skuad yang baru dan adaptasi
baru lagi. Dan itu tidak efektif.
Banyak yang
menyayangkan manajemen tidak mempertahankan Sultan Samma, Rizky Nofriansyah,
Siswanto, Erol Iba, Ambrizal, serta The Legend, Agus Indra Kurniawan. Yang di
perlukan adalah keteraturan dan kesolidan tim. Lihat Juventus dan Persipura
yang memiliki skuad yang tidak jauh berbeda dari musim-musim sebelumnya. Secara
kualitas bagus dan mereka saling mengenal satu sama lain. Bedakan dengan Man
City di awal ketika mereka merekrut banyak pemain bintang. Juara ? Tidak. Musim
berikutnya juara. Atau Persib Bandung yang skuad nya penuh pemain bintang.
Juara ? Tidak. Tapi musim ini, dengan skuad yang tidak banyak berubah, Persib
jadi kekuatan besar yang memiliki peluang besar raih gelar ISL.
Musim 2013-2014 sudah berakhir. Musim ini di tutup
dengan kesedihan. Dan semoga musim depan di buka dan di tutup dengan senyuman.
We Love You Gresik United
0 komentar:
Posting Komentar