Jumat, 05 September 2014

Review Gresik United 2013-2014

Penampilan Gresik United di tutup dengan sangat mengecewakan. Di tekuk Persik Kediri di Stadion Brawijaya dengan menurunkan tim lapis kedua dengan skor 3-0. Dengan alasan untuk mengevaluasi tim. Memilih mana yang layak di pertahankan dan tidak. Apalah itu alasannya, kekalahan tetap kekalahan. Dan kekalahan di Stadion Brawijaya merupakan sesuatu yang pantas kita dapatkan. Dengan permainan yang sangat buruk.
Para pemain seperti tidak punya determinasi untuk bermain. Hanya beberapa pemain yang punya determinasi tinggi untuk bermain. Apa karena pertandingan sore kemarin sudah tidak menentukan nasib apapun. Bahkan ada satu pemain yang menjadi buah bibir suporter. Bukan karena permainan indah. Tapi karena permainan busuk nan lamban ala kura-kura. Harusnya, ketika staff pelatih memilih untuk memainkan tim lapis kedua yang tujuannya untuk evaluasi tim, para pemain yang berlaga harus memberikan 100% bahkan 150% dari yang di punya. Harus mampu unjuk gigi ke pelatih, manajemen, serta suporter yang datang.
Selain kekalahan memalukan tersebut, ada banyak hal yang bisa di cermati dari Gresik United di musim ini.
1.      Kehabisan Bensin
Seperti musim lalu, Gresik United sempat merangsek ke papan tengah. Tapi masuk pertengahan kita hancur lebur dan akhirnya terjadi pergantian nahkoda. Musim kemarin pelatih kita juga di ganti. Karena kita kehabisan bensi di tengah jalan. Bahkan yang lebih parah, kita tak punya kekuatan lagi untuk mendorong mobil yang kehabisan bensin. Karena skuad kita tidak mendukung. Yang ekstrim, selama 3 musim berturut-turut, kita selalu mencapai Peak Performance di akhir musim. Musim pertama di ISL, kita lolos degradasi karena di Playoff kita menang. Musim kedua, kita lolos dari degradasi setelah menang di 2 laga kandang terakhir melawan Tim asal Papua. Dan bahkan kita harus menunggu hasil tim lain untuk memastikan lolos. Dan musim ini, momentum kita terjadi setelah libur puasa. Biasanya, di musim ke empat ada perubahan besar. Semoga.
2.      Salah Pilih Pemain
Bukan rahasia lagi, kalau pelatih akan selalu punya anak emas di setiap tim yang di belanya. Dan musim ini apes terjadi di Gresik United. Kehadiran Pape bukan malah membuat tim kuat, malah membuat tim menjadi rusak. Pape adalah anak emas Agus Yuwono ketika masih menukangi Persidafon. Dan itu di bawa ke Gresik United yang memiliki kultur sepakbola yang berbeda. Kurang mampu adaptasi, itulah yang kurang dari Pape. Serta kurang punya determinasi. Buktinya, Pedro yang masuk di tengah musim mampu memberikan angin segar dan menjadi salah satu pemain kunci yang mampu membawa tim menjadi lolos degradasi.
3.      Rombakan Besar-Besaran
Musim ini,GU melakukan perubahan besar. Dengan mendatangkan banyak sekali pemain baru. Baik di awal musim ataupun di tengah musim. Dan membuang banyak pemain di tengah musim juga banyak. Fajar Handika, Elthon Maran, dan Pape adalah pemain yang masuk di awal musim dan di tendang di tengah musim. Untuk menggantikan posisi mereka, di datangkan lah Pedro, Wismoyo, serta pemain dengan skill tinggi dan serba istimewa, Gustavo Chena (applause). Tapi apa hasil dari perombakan besar ? Nihil. Bukan tentang kualitas tim yang kurang. Tapi karena setiap musim, GU memiliki pelatih baru dan dengan skuad yang baru dan adaptasi baru lagi. Dan itu tidak efektif.
Banyak yang menyayangkan manajemen tidak mempertahankan Sultan Samma, Rizky Nofriansyah, Siswanto, Erol Iba, Ambrizal, serta The Legend, Agus Indra Kurniawan. Yang di perlukan adalah keteraturan dan kesolidan tim. Lihat Juventus dan Persipura yang memiliki skuad yang tidak jauh berbeda dari musim-musim sebelumnya. Secara kualitas bagus dan mereka saling mengenal satu sama lain. Bedakan dengan Man City di awal ketika mereka merekrut banyak pemain bintang. Juara ? Tidak. Musim berikutnya juara. Atau Persib Bandung yang skuad nya penuh pemain bintang. Juara ? Tidak. Tapi musim ini, dengan skuad yang tidak banyak berubah, Persib jadi kekuatan besar yang memiliki peluang besar raih gelar ISL.

Musim 2013-2014 sudah berakhir. Musim ini di tutup dengan kesedihan. Dan semoga musim depan di buka dan di tutup dengan senyuman. We Love You Gresik United

0 komentar:

Posting Komentar